3.4 Instrumen Penelitian
Suharsimi Arikunto 2010:203 memaparkan bahwa instrumen penelitian adalah alat atau fasilitas yang digunakan oleh peneliti dalam mengumpulkan data
agar pekerjaannya menjadi lebih mudah dan hasilnya lebih baik, dalam arti lebih cermat, lengkap, dan sistematis sehingga mudah diolah. Instrumen yang
digunakan dalam penelitian ini adalah pedoman wawancara daftar pertanyaan, pancingan, dan daftar kasus dan blangko pengamatan berbekal dari teori yang
telah dipelajari tentang ketidaksantunan berbahasa. Teori tersebut akan akan digunakan untuk menganalisis penggunaan bahasa antar anggota keluarga. Data-
data yang didapat akan dicatat untuk kemudian dianalisis lebih lanjut.
3.5 Metode dan Teknik Analisis Data
Analisis data merupakan upaya yang dilakukan untuk mengklasifikasi, mengelompokkan data. Pada tahap ini dilakukan upaya mengelompokkan,
menyamakan data yang sama, dan membedakan data yang memang berbeda, serta menyisihkan pada kelompok lain yang serupa, tetapi tidak sama Mahsun,
2007:253. Analisis data pada penelitian ini dilakukan secara kontekstual, yakni dengan memerantikan dimensi-dimensi konteks dalam menginterpretasi data yang
telah berhasil diidentifikasi, diklasifikasi, dan ditipifikasikan. Adapun yang dimaksud dengan metode analisis kontekstual adalah cara analisis yang diterapkan
pada data dengan mendasarkan dan mengaitkan konteks cf. Rahardi, 2004; Rahardi, 2006 dalam Rahardi, 2009:36. Metode kontekstual ini dapat
disejajarkan dengan metode padan. Ada dua metode yang digunakan untuk
menganalisis data dalam penelitian ini, yaitu metode padan intralingual dan metode padan ekstralingual.
3.5.1 Metode dan Teknik Analisis Data secara Linguistik
Metode dalam analisis data secara linguistik menggunakan metode padan intralingual. Metode padan intralingual adalah metode analisis dengan cara
menghubung-bandingkan unsur-unsur yang bersifat lingual, baik yang terdapat dalam satu bahasa maupun dalam beberapa bahasa yang berbeda Mahsun,
2007:118. Teknik yang digunakan dalam pelaksanaan metode ini adalah teknik dasar teknik hubung banding yang bersifat lingual.
3.5.2 Metode dan Teknik Analisis Data secara Pragmatik
Metode dalam analisis data secara pragmatik menggunakan metode padan ekstralingual. Metode padan ekstralingual adalah metode analisis yang digunakan
untuk menganalisis unsur yang bersifat ekstralingual, seperti menghubungkan masalah bahasa dengan hal yang berada di luar bahasa Mahsun, 2007:120.
Teknik yang digunakan dalam pelaksanaan metode ini adalah teknik dasar teknik hubung banding yang bersifat ekstralingual.
Peneliti menggunakan langkah-langkah berikut untuk menganalisis data dalam penelitian ini.
1 Peneliti mentranskripsi data yang telah dikumpulkan.
2 Peneliti mengklasifikasikan data ke dalam teori-teori ketidaksantunan
berbahasa dengan mengacu dari penanda khas dari setiap jenis ketidaksantunan berbahasa tersebut.
3 Peneliti memasukkan tuturan yang telah diklasifikasikan ke dalam tabulasi
data yang berisi tuturan, penanda ketidaksantunan secara lingual dan nonlingual, persepsi ketidaksantunan, dan informasi indeksal.
4 Peneliti menyusun parameter penentu ketidaksantunan berbahasa berdasarkan
hasil tabulasi data. 5
Atas hasil tabulasi data, peneliti menganalisis data dengan mengacu dari parameter penentu ketidaksantunan yang telah disusun. Data tersebut
dianalisis secara linguistik dan pragmatik. Analisi secara linguistis dilakukan berdasarkan unsur-unsur intralingual, sedangkan analisis secara prakmatik
dilakukan berdasarkan unsur-unsur ekstralingual. 6
Hasil analisis data tersebut dideskripsikan dalam bentuk sajian analisis data.
3.6 Sajian Hasil Analisis Data