verbal yang terjadi adalah direktif. Tindak perlokusi yang terjadi adalah MT meletakkan barang pada tempatnya dengan berhati-hati.
Tuturan C21 : Tuturan terjadi ketika MT1 sedang berada di ruang keluarga
bersama ibunya MT2. MT1 meminta HP model terbaru kepada ibunya.
Penutur yang berada di dalam kamar mendengar perbincangan MT1 dengan
ibu. Penutur langsung keluar kamar dan menanggapi permintaan MT1 dengan sinis. Suasana ketika tuturan terjadi serius. Tuturan terjadi di rumah pada
malam hari. Penutur perempuan berusia 20 tahun. MT1 laki-laki berusia 15
tahun. MT2 perempuan berusia 47 tahun. MT1 adalah adik dari penutur. MT2
adalah ibu dari MT1 dan penutur. Tujuan dari penutur menanggapi permintaan MT1 kepada ibunya. Tindak verbal yang terjadi adalah tindak verbal direktif.
Tindak perlokusi yang terjadi adalah MT1 langsung diam dan pergi ke
kamarnya. 5
Maksud Ketidaksantunan Tuturan C11 :
penutur bermaksud melarang mitra tutur yang ingin ikut
bersamanya.
4.2.3.6 Subkategori Memperingatkan
Cuplikan Tuturan 29
P : “Kuwi yo ra neng kono, opo-opo kok mung utah” C14 MT: memindahkan barang ke tempat lain.
Konteks tuturan: Tuturan terjadi ketika penutur dan MT berada di toko penutur. MT membantu penutur menyusun barang dagangan penutur.
Sebelumnya, MT sudah menumpahkan barang yang tidak sengaja disenggolnya. MT salah meletakkan barang yang hendak ia susun.
Penutur mengingatkan MT untuk tidak meletakkan barang di tempat yang salah karena nanti bisa tumpah lagi.
Cuplikan Tuturan 36 MT1: “Bu, aku boleh minta ganti HP baru?”
MT2: belum sempat menjawab. P : “Pokoknya jangan dikasih, nanti buat macem-macem, wong
masih SMP gitu udah minta yang macem-macem” C21 Konteks tuturan: Tuturan terjadi ketika MT1 sedang berada di ruang
keluarga bersama ibunya MT2. MT1 meminta HP model terbaru kepada ibunya. Penutur yang berada di dalam kamar mendengar perbincangan
MT1 dengan ibu. Penutur langsung keluar kamar dan menanggapi permintaan MT1 dengan sinis.
1 Wujud Ketidaksantunan Linguistik
Wujud ketidaksantunan linguistik berupa transkrip tuturan lisan tidak santun. Berikut adalah wujud ketidaksantunan linguistik dari cuplikan tuturan di
atas. Tuturan C14 :
“Kuwi yo ra neng kono, opo-opo kok mung utah” Itu ya tidak di situ, apa-apa kok hanya tumpah
Tuturan C21 : “Pokoknya jangan dikasih, nanti buat macem-macem, wong
masih SMP gitu udah minta yang macem-macem”
2 Wujud Ketidaksantunan Pragmatik
Tuturan C14 : Penutur berbicara dengan ketus. Penutur mengingatkan dengan
sinis. Penutur membuat MT tersinggung dengan tuturannya. Tuturan C21 :
Penutur berbicara dengan keras. Penutur berbicara dengan ketus. Penutur berbicara dengan sinis. Penutur menyinggung MT1.
3 Penanda Ketidaksantunan Linguistik
Tuturan C14 : tuturan dikatakan dengan intonasi perintah, partikel yo, kok,
nada tutur sedang, tekanan keras pada frasa neng kono, dan diksi bahasa
nonstandar dengan menggunakan bahasa Jawa. Tuturan C21 :
tuturan dikatakan dengan intonasi perintah, partikel wong, nada tutur tinggi, tekanan keras pada kata jangan, dan diksi bahasa nonstandar
dengan menggunakan kata tidak baku, yaitu pokoknya, dikasih, buat, macem-
macem, masih, gitu, dan udah; penggunaan istilah bahasa Jawa wong. 4
Penanda Ketidaksantunan Pragmatik Tuturan C14 :
Tuturan terjadi ketika penutur dan MT berada di toko penutur. MT membantu penutur menyusun barang dagangan penutur. Sebelumnya, MT
sudah menumpahkan barang yang tidak sengaja disenggolnya. MT salah meletakkan barang yang hendak ia susun. Penutur mengingatkan MT untuk
tidak meletakkan barang di tempat yang salah karena nanti bisa tumpah lagi. Suasana ketika tuturan terjadi serius. Tuturan terjadi di toko pada siang hari
pukul 12.30 WIB, tanggal 6 Mei 2013. Penutur perempuan berusia 46 tahun. MT laki-laki berusia 18 tahun. MT adalah anak penutur. Tujuan dari penutur
adalah mengingatkan MT agar meletakkan barang pada tempatnya. Tindak verbal yang terjadi adalah direktif. Tindak perlokusi yang terjadi adalah MT
meletakkan barang pada tempatnya dengan berhati-hati. Tuturan C21 :
Tuturan terjadi ketika MT1 sedang berada di ruang keluarga
bersama ibunya MT2. MT1 meminta HP model terbaru kepada ibunya.
Penutur yang berada di dalam kamar mendengar perbincangan MT1 dengan
ibu. Penutur langsung keluar kamar dan menanggapi permintaan MT1 dengan sinis. Suasana ketika tuturan terjadi serius. Tuturan terjadi di rumah pada
malam hari. Penutur perempuan berusia 20 tahun. MT1 laki-laki berusia 15
tahun. MT2 perempuan berusia 47 tahun. MT1 adalah adik dari penutur. MT2
adalah ibu dari MT1 dan penutur. Tujuan dari penutur menanggapi permintaan MT1 kepada ibunya. Tindak verbal yang terjadi adalah tindak verbal direktif.
Tindak perlokusi yang terjadi adalah MT1 langsung diam dan pergi ke
kamarnya. 5
Maksud Ketidaksantunan Tuturan C14 :
penutur hanya bermaksud mengomentari pekerjaan mitra tutur.
Tuturan C21 : penutur bermaksud melarang mitra tutur yang meminta HP
baru.
4.2.4 Menghilangkan Muka