Subkategori Menolak Melecehkan Muka

diketuk. MT yang sedang sibuk menyuruh penutur untuk membukakan pintu untuk tamunya. Penutur tidak mau membukakan pintu karena penutur belum mandi. Penutur menyuruh MT yang sedang sibuk untuk membukakan pintu karena MT yang sudah tampak rapi. Suasana ketika tuturan terjadi santai. Tuturan terjadi di rumah pukul 18.00 WIB, tanggal 22 April 2013. Penutur anak laki-laki berusia 14 tahun. MT perempuan berusia 19 tahun. Tujuan dari penutur adalah menanggapi dengan kesal tuturan MT yang menyuruhnya membukakan pintu untuk tamu. Tindak verbal yang terjadi adalah tindak verbal direktif. Tindak perlokusi yang terjadi adalah MT yang akhirnya membuka pintu untuk tamu mereka yang baru datang. 5 Maksud Ketidaksantunan Tuturan C8 : penutur bermaksud mengelak dari perintah mitra tutur yang menyuruhnya membuka pintu untuk tamu.

4.2.3.5 Subkategori Menolak

Cuplikan Tuturan 26 MT: “Mas, aku melu yo?” P : “Halah, ojo ojo, nang omah wae, jeh cilik” C11 Konteks tuturan: Tuturan terjadi ketika penutur berada di kamarnya dan bersiap-siap hendak pergi. MT datang ke kamar penutur meminta izin untuk ikut bersama penutur karena jika penutur pergi, MT hanya tinggal sendirian di rumah. Penutur tidak memperbolehkan MT ikut karena penutur menganggap MT masih kecil dan belum pantas ikut dengannya. MT meinggalkan penutur dengan kesal karena tidak dizinkan ikut. 1 Wujud Ketidaksantunan Linguistik Wujud ketidaksantunan linguistik berupa transkrip tuturan lisan tidak santun. Berikut adalah wujud ketidaksantunan linguistik dari cuplikan tuturan di atas. Tuturan C11 : “Halah, ojo ojo, nang omah wae, jeh cilik” Halah, jangan jangan, di rumah saja, masih kecil 2 Wujud Ketidaksantunan Pragmatik Tuturan C11 : Penutur berbicara dengan keras. Penutur berbicara dengan sinis. Penutur menyinggung MT yang ingin ikut dengannya. 3 Penanda Ketidaksantunan Linguistik Tuturan C11 : tuturan dikatakan dengan intonasi perintah, partikel halah, nada tutur tinggi, tekanan keras pada frasa ojo-ojo, dan diksi bahasa nonstandar dengan menggunakan bahasa Jawa. 4 Penanda Ketidaksantunan Pragmatik Tuturan C14 : Tuturan terjadi ketika penutur dan MT berada di toko penutur. MT membantu penutur menyusun barang dagangan penutur. Sebelumnya, MT sudah menumpahkan barang yang tidak sengaja disenggolnya. MT salah meletakkan barang yang hendak ia susun. Penutur mengingatkan MT untuk tidak meletakkan barang di tempat yang salah karena nanti bisa tumpah lagi. Suasana ketika tuturan terjadi serius. Tuturan terjadi di toko pada siang hari pukul 12.30 WIB, tanggal 6 Mei 2013. Penutur perempuan berusia 46 tahun. MT laki-laki berusia 18 tahun. MT adalah anak penutur. Tujuan dari penutur adalah mengingatkan MT agar meletakkan barang pada tempatnya. Tindak verbal yang terjadi adalah direktif. Tindak perlokusi yang terjadi adalah MT meletakkan barang pada tempatnya dengan berhati-hati. Tuturan C21 : Tuturan terjadi ketika MT1 sedang berada di ruang keluarga bersama ibunya MT2. MT1 meminta HP model terbaru kepada ibunya. Penutur yang berada di dalam kamar mendengar perbincangan MT1 dengan ibu. Penutur langsung keluar kamar dan menanggapi permintaan MT1 dengan sinis. Suasana ketika tuturan terjadi serius. Tuturan terjadi di rumah pada malam hari. Penutur perempuan berusia 20 tahun. MT1 laki-laki berusia 15 tahun. MT2 perempuan berusia 47 tahun. MT1 adalah adik dari penutur. MT2 adalah ibu dari MT1 dan penutur. Tujuan dari penutur menanggapi permintaan MT1 kepada ibunya. Tindak verbal yang terjadi adalah tindak verbal direktif. Tindak perlokusi yang terjadi adalah MT1 langsung diam dan pergi ke kamarnya. 5 Maksud Ketidaksantunan Tuturan C11 : penutur bermaksud melarang mitra tutur yang ingin ikut bersamanya.

4.2.3.6 Subkategori Memperingatkan