Subkategori Memperingatkan Menghilangkan Muka

yang menanyakan berapa usianya. Tindak verbal yang terjadi adalah tindak verbal ekspresif. Tindak perlokusi yang terjadi adalah MT langsung menghitung sendiri usianya. Tuturan D12 : Tuturan terjadi ketika penutur berada di warung makan miliknya. Di warung makan tersebut, MT datang hendak membeli makanan. Selain penutur dan MT, terdapat pula pembeli yang lain. MT lalu bercerita bahwa tadi pagi memasak tempe gembus, lalu sekarang hendak membeli lauk tempe gembus juga. Penutur bukannya menanggapi cerita dengan baik, tetapi justru mengejeknya. Suasana ketika tuturan terjadi santai. Tuturan terjadi di warung makan pada siang hari pukul 14.30 WIB, tanggal 13 Mei 2013. Penutur perempuan berusia 48 tahun. MT perempuan berusia 45 tahun. MT adalah tetangga penutur. Tujuan dari penutur adalah menanggapi ceritaMT tentang makanan yang ia masak tadi pagi. Tindak verbal yang terjadi adalah tindak verbal ekspresif. Tindak perlokusi yang terjadi adalah dikarenakan malu, MT tidak jadi memilih lauk tempe gembus, ia lalu memilih lauk lain. 5 Maksud Ketidaksantunan Tuturan D1 : penutur hanya bermaksud menanggapi pertanyaan mitra tutur. Tuturan D12 : penutur hanya bermaksud bercanda dengan mitra tutur.

4.2.4.2 Subkategori Memperingatkan

Cuplikan Tuturan 41 P : “Kamu tu harusnya lebih rajin, nilaimu tu malu-maluin” D3 MT: “Iya-iya, Mbak.” Konteks tuturan: Tuturan terjadi ketika penutur dan MT berada di ruang keluarga bersama anggota lainnya. Penutur duduk di sebelah MT. Penutur dan anggota keluarga sedang membicarakan tentang prestasi keluarga. Cuplikan Tuturan 44 P : “Wes, ojo kakean leh ngomong, ndak kewengen” D6 MT: langsung pergi. Konteks tuturan: Tuturan terjadi ketika penutur sedang menerima tamu di ruang tamu. MT datang untuk ikut berbincang-bincang dengan tamu penutur. Penutur menegur MT yang terlalu banyak bertanya kepada tamu penutur padahal malam semakin larut. Penutur menegur MT di depan tamu penutur. 1 Wujud Ketidaksantunan Linguistik Wujud ketidaksantunan linguistik berupa transkrip tuturan lisan tidak santun. Berikut adalah wujud ketidaksantunan linguistik dari cuplikan tuturan di atas. Tuturan D3 : “Kamu tu harusnya lebih rajin, nilaimu tu malu-maluin” Tuturan D6 : “Wes, ojo kakean leh ngomong, ndak kewengen” Sudah, jangan banyak bicara, nanti kemalaman. 2 Wujud Ketidaksantunan Pragmatik Tuturan D3 : Penutur berbicara di depan anggota keluarga yang lain. Penutur mengakibatkan MT merasa malu. Penutur berbicara dengan ketus. Penutur berbicara tanpa melihat ke MT. Tuturan D6 : Penutur berbicara dengan orang yang lebih tua. Penutur berbicara di depan tamu. Penutur mengakibatkan MT merasa malu. Penutur berbicara dengan sinis. 3 Penanda Ketidaksantunan Linguistik Tuturan D3 : tuturan dikatakan dengan intonasi seru, nada tutur sedang, tekanan keras pada kata malu-maluin, dan diksi bahasa nonstandar dengan menggunakan kata tidak baku, yaitu tu, harusnya, dan malu-maluin. Tuturan D6 : tuturan dikatakan dengan intonasi perintah, nada tutur sedang, tekanan keras pada frasa ndak kewengen, dan diksi bahasa nonstandar dengan menggunakan bahasa Jawa. 4 Penanda Ketidaksantunan Pragmatik Tuturan D3 : Tuturan terjadi ketika penutur dan MT berada di ruang keluarga bersama anggota lainnya. Penutur duduk di sebelah MT. Penutur dan anggota keluarga sedang membicarakan tentang prestasi keluarga. Suasana ketika tuturan terjadi santai. Tuturan terjadi di rumah pada malam hari. Penutur perempuan berusia 22 tahun. MT laki-laki berusia 15 tahun. MT adalah adik dari penutur. Tujuan dari penutur adalah menyindir MT yang nilainya tidak sebaik nilai kakak-kakaknya. Tindak verbal yang terjadi adalah tindak verbal direktif. Tindak perlokusi yang terjadi MT langsung masuk ke kamar dengan raut muka malu. Tuturan D6 : Tuturan terjadi ketika penutur sedang menerima tamu di ruang tamu. MT datang untuk ikut berbincang-bincang dengan tamu penutur. Penutur menegur MT yang terlalu banyak bertanya kepada tamu penutur padahal malam semakin larut. Penutur menegur MT di depan tamu penutur. Suasana ketika tuturan terjadi santai. Tuturan terjadi di rumah pukul 19.00 WIB, tanggal 20 April 2013. Penutur perempuan berusia 40 tahun, MT perempuan berusia 62 tahun. MT adalah ibu dari penutur. Tujuan dari penutur menegur MT yang banyak bertanya kepada tamu penutur. Tindak verbal yang terjadi adalah tindak verbal direktif. Tindak perlokusi yang terjadi adalah MT langsung pergi meninggalkan penutur dan tamunya. 5 Maksud Ketidaksantunan Tuturan D3 : penutur bermaksud memperingatkan mitra tutur untuk lebih rajin belajar. Tuturan D6 : penutur bermaksud mengusir mitra tutur yang banyak bertanya kepada tamu penutur.

4.2.4.3 Subkategori Menyindir