Metode dan Teknik Pengumpulan Data Instrumen Penelitian

sehingga diharapkan data penelitian yang diperoleh dari sumber termaksud bersifat natural, andal, dan terpercaya. Cuplikan tuturan dan rekaman hasil simakan tersebut diperoleh dari berbagai macam komunikasi lisan keluarga pedagang yang berdagang di Pasar Besar Beringharjo, Yogyakarta. Peneliti akan mengacak beberapa keluarga sebagai sumber untuk memperoleh data. Sumber tersebut dapat berasal dari keluarga yang murni pedagang, artinya suami istri memang berdagang, dapat pula dari keluarga yang hanya salah satu atau lebih dari anggotanya yang berprofesi sebagai pedagang. Wujud data dalam penelitian ini adalah bermacam-macam wujud tuturan yang diperoleh secara natural dalam ranah keluarga yang di dalamnya terdapat bentuk-bentuk kebahasaan yang secara linguistis maupun nonlinguistis mengandung maksud yang tidak santun. Bentuk-bentuk kebahasaan yang bermakna tidak santun baik secara linguistis maupun nonlinguistis tersebut merupakan objek sasaran penelitiannya dan sisa bentuk kebahasaan yang ada merupakan konteksnya. Data dari penelitian ini berupa gabungan keduanya, yakni objek sasaran penelitian yang berupa bentuk-bentuk kebahasaan yang tidak santun bersama entitas kebahasaan yang mengikuti dan mengawalinya.

3.3 Metode dan Teknik Pengumpulan Data

Metode pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode simak dan metode cakap. Metode pertama yang digunakan oleh peneliti adalah metode simak, yakni menyimak pertuturan langsung di dalam ranah keluarga yang dipresumsikan di dalamnya terdapat bentuk-bentuk kebahasaan yang mengandung makna ketidaksantunan berbahasa itu baik secara linguistis maupun nonlinguistis. Metode penyediaan data ini diberi nama metode simak karena cara yang digunakan untuk memperoleh data dilakukan dengan menyimak pernggunaan bahasa Mahsun, 2007:92. Adapun teknik yang digunakan dalam rangka melaksanakan metode simak itu adalah teknik catat dan teknik rekam. Dari catatan danatau rekaman pertuturan itulah data diperoleh sebagai bahan jadi penelitian ketidaksantunan berbahasa ini. Metode kedua yang digunakan oleh peneliti adalah metode cakap. Penamaan metode penyediaan data dengan metode cakap disebabkan cara yang ditempuh dalam pengumpulan data itu adalah berupa percakapan antara peneliti dengan informan Mahsun, 2007:95. Selanjutnya Sudaryanto 1993:137 menyebut metode cakap karena memang berupa percakapan dan terjadi kontak antara peneliti selaku peneliti dengan penutur selaku nara sumber. Dari pengertian tersebut, Rahardi mensejajarkan metode cakap dengan metode wawancara 2009:34. Teknik yang digunakan dalam melaksanakan metode cakap adalah teknik pancing. Teknik pancing merupakan teknik dasar dari metode cakap, karena percakapan yang diharapkan sebagai pelaksanaan metode tersebut hanya dimungkinkan muncul jika peneliti memberi stimulasi pancingan pada informan untuk memunculkan gejala kebahasaan yang diharapkan oleh peneliti Mahsun, 2007:95.

3.4 Instrumen Penelitian

Suharsimi Arikunto 2010:203 memaparkan bahwa instrumen penelitian adalah alat atau fasilitas yang digunakan oleh peneliti dalam mengumpulkan data agar pekerjaannya menjadi lebih mudah dan hasilnya lebih baik, dalam arti lebih cermat, lengkap, dan sistematis sehingga mudah diolah. Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah pedoman wawancara daftar pertanyaan, pancingan, dan daftar kasus dan blangko pengamatan berbekal dari teori yang telah dipelajari tentang ketidaksantunan berbahasa. Teori tersebut akan akan digunakan untuk menganalisis penggunaan bahasa antar anggota keluarga. Data- data yang didapat akan dicatat untuk kemudian dianalisis lebih lanjut.

3.5 Metode dan Teknik Analisis Data