Subkategori Mengejek Menghilangkan Muka

ketidaksantunan pragmatik berupa konteks yang melingkupi setiap tuturan. Maksud ketidaksantunan berkenaan dengan tujuan dari penutur ketika mengutarakan tuturan tidak santunnya kepada mitra tutur. Berikut adalah analisis tuturan tidak santun dari kelima subkategori tersebut.

4.2.4.1 Subkategori Mengejek

Cuplikan Tuturan 39 MT : “Umurku 35 tahun kan yo, Bu?” P : “La yo mboh, mbok umurmu dewe kok tekok.” D1 MT : “Yo kan aku lali bu.” Konteks tuturan: Tuturan terjadi ketika penutur dan MT sedang menerima tamu di teras rumah. Penutur duduk tidak jauh dari MT. MT bertanya tentang usianya. Penutur menjawab pertanyaan MT dengan seenaknya. Cuplikan Tuturan 50 P : “Mangane kok gembus meneh? neng omah gembus, neng kene yo gembus.” MT: “Iyo mbak, wong senenge gembus.” P : “Wo lah yo kuwi, suwi-suwi raine dadi rai gembus.” D12 Konteks tuturan: Tuturan terjadi ketika penutur berada di warung makan miliknya. Di warung makan tersebut, MT datang hendak membeli makanan. Selain penutur dan MT, terdapat pula pembeli yang lain. MT lalu bercerita bahwa tadi pagi memasak tempe gembus, lalu sekarang hendak membeli lauk tempe gembus juga. Penutur bukannya menanggapi cerita dengan baik, tetapi justru mengejeknya. 1 Wujud Ketidaksantunan Linguistik Wujud ketidaksantunan linguistik berupa transkrip tuturan lisan tidak santun. Berikut adalah wujud ketidaksantunan linguistik dari cuplikan tuturan di atas. Tuturan D1 : “La yo mboh, mbok umurmu dewe kok tekok.” Ya tidak tahu, umurmu sendiri kok tanya. Tuturan D12 : “Wo la yo kuwi, suwi-suwi raine dadi rai gembus.” Wah, la ya itu, lama-lama mukanya jadi muka gembus. 2 Wujud Ketidaksantunan Pragmatik Tuturan D1 : Penutur berbicara di depan orang lain. Penutur berbicara tanpa melihat ke MT. Penutur berbicara dengan sinis. Penutur tidak merasa telah mempermalukan MT di depan tamunya. Tuturan D12 : Penutur berbicara dengan ketus. Penutur memberi ejekan kepada MT. Penutur berbicara di depan orang lain. Penutur mempermalukan MT di depan umum tanpa merasa bersalah. 3 Penanda Ketidaksantunan Linguistik Tuturan D1 : tuturan dikatakan dengan intonasi berita, partikel la, yo, mbok, kok, nada tutur sedang, tekanan keras pada kata mboh, dan diksi bahasa nonstandar dengan menggunakan bahasa Jawa. Tuturan D12 : tuturan dikatakan dengan intonasi berita, partikel lah, yo, nada tutur sedang, tekanan keras pada kata gembus, dan diksi bahasa nonstandar dengan menggunakan bahasa Jawa. 4 Penanda Ketidaksantunan Pragmatik Tuturan D1 : Tuturan terjadi ketika penutur dan MT sedang menerima tamu di teras rumah. Penutur duduk tidak jauh dari MT. MT bertanya tentang usianya. Penutur menjawab pertanyaan MT dengan seenaknya. Suasana ketika tuturan terjadi santai. Tuturan terjadi di teras rumah pukul 17.00 WIB, tanggal 10 April 2013. Penutur perempuan berusia 55 tahun. MT perempuan berusia 35 tahun. MT adalah anak dari penutur. Tujuan dari penutur menanggapi pertanyaan MT yang menanyakan berapa usianya. Tindak verbal yang terjadi adalah tindak verbal ekspresif. Tindak perlokusi yang terjadi adalah MT langsung menghitung sendiri usianya. Tuturan D12 : Tuturan terjadi ketika penutur berada di warung makan miliknya. Di warung makan tersebut, MT datang hendak membeli makanan. Selain penutur dan MT, terdapat pula pembeli yang lain. MT lalu bercerita bahwa tadi pagi memasak tempe gembus, lalu sekarang hendak membeli lauk tempe gembus juga. Penutur bukannya menanggapi cerita dengan baik, tetapi justru mengejeknya. Suasana ketika tuturan terjadi santai. Tuturan terjadi di warung makan pada siang hari pukul 14.30 WIB, tanggal 13 Mei 2013. Penutur perempuan berusia 48 tahun. MT perempuan berusia 45 tahun. MT adalah tetangga penutur. Tujuan dari penutur adalah menanggapi ceritaMT tentang makanan yang ia masak tadi pagi. Tindak verbal yang terjadi adalah tindak verbal ekspresif. Tindak perlokusi yang terjadi adalah dikarenakan malu, MT tidak jadi memilih lauk tempe gembus, ia lalu memilih lauk lain. 5 Maksud Ketidaksantunan Tuturan D1 : penutur hanya bermaksud menanggapi pertanyaan mitra tutur. Tuturan D12 : penutur hanya bermaksud bercanda dengan mitra tutur.

4.2.4.2 Subkategori Memperingatkan