De Expres 1912 di Bandung

IPS SMPMTs Kelas VIII 119 oleh pemerintah kolonial meliputi berbagai aspek kehidupan yang mengakibatkan penderitaan rakyat sehingga memunculkan kesadaran nasional dan mulai memahami perlunya menggalang persatuan. Atas prakarsa kaum terpelajar maka keinginan itu menjadi kenyataan dalam bentuk pergerakan nasional. Mereka menyadari hanya dengan persatuan dan kesatuan itulah akan terbentuk sesuatu kekuatan yang besar untuk mencapai kemenangan.

b. Lahirnya Golongan Terpelajar

Suatu kenyataan bahwa para pelopor pergerakan nasional terdiri atas para pelajar STOVIA sekolah ”dokter Hindia”. Para lulusan dokter Hindia ini sangat peka terhadap penderitaan rakyat karena tugas yang diemban berupa pengabdian terhadap kondisi masyarakat. Dengan intelektualnya, mereka memiliki gagasan untuk mengembangkan taktik perjuangan dengan berorganisasi. Inilah peran penting kaum terpelajar yang hendaknya menjadi pelopor di masyarakat.

c. Mengenang Kejayaan Masa Lampau yang Gemilang

Kejayaan masa lampau bangsa Indonesia pada zaman Sriwijaya dan Majapahit dapat menggugah semangat nasionalisme golongan terpelajar sehingga berupaya melepaskan diri dari penjajah Belanda.

2. Faktor dari Luar Negeri

Faktor-faktor dari luar negeri yang mendorong munculnya pergerakan nasional di antaranya adalah sebagai berikut. a. Kemenangan Jepang atas Rusia dalam tahun 1905. b. Kebangkitan Nasional negara-negara tetangga seperti India, Philipina, Cina, dan Turki. c. Masuknya paham-paham baru seperti nasionalisme dan demokrasi.

3. Masa Awal Perkembangan

Perkembangan organisasi-organisasi dalam pergerakan nasional pada masa awal ditandai dengan munculnya organisasi Budi Utomo, Sarekat Islam, dan Indische Partij. Marilah kita cermati perkembangan organisasi-organisasi tersebut, kita hayati agar kita dapat meneladani perjuangan tokoh-tokohnya. Perkembangan pergerakan nasional di Indonesia, antara lain sebagai berikut.

a. Budi Utomo BU

Seorang dokter Jawa bernama dr. Wahidin Sudirohusodo pada tahun 1906 dan 1907 meng-adakan perjalanan kampanye di kalangan priyayi di pulau Jawa. Ia menyampaikan pendapat untuk memajukan bangsanya melalui pendidikan. Pendidikan ini akan diusahakan sendiri tanpa bantuan pemerintah kolonial dengan