Pengaruh Perkembangan Pendidikan Barat
3. Pengaruh Perkembangan Pendidikan Islam
Pertumbuhan corak pendidikan modern yang diusahakan oleh pemerintah, juga mempengaruhi tumbuhnya sekolah swasta. Beberapa perguruan swasta seperti Taman Siswa, Ksatrian Institut, INS Kayutanam dan Perguruan Rakyat berusaha juga mengembangkan budaya nasional untuk mengimbangi pengaruh budaya Barat. Di samping itu sekolah-sekolah agama mulai pula memperbaharui sistem dan metode pengajaran mereka. Berbagai jenis pengajaran umum mulai diperkenalkan, terutama sekolah-sekolah yang diusahakan oleh pembaharu-pembaharu Islam. Di beberapa daerah, sekolah jenis ini berkembang dengan pesat, seperti sekolah-sekolah Islam di Sumber: SNI 3, Nugroho Depdikbud hal 24 Gambar 6.55 Gedung STOVIA sekarang dikenal dengan nama Gedung Kebangkitan Nasional Sumber: SNI V, Balai Pustaka Marwati D, hal 331 Gambar 6.66 Pembukaan Sekolah Hukum tahun 1909 112 IPS SMPMTs Kelas VIII Sumatera Barat dan sekolah yang diusahakan oleh Muhammadiyah mau pun Sarekat Islam. Sekolah yang didirikan oleh Sarekat Islam pertama kali berdiri di Semarang pada tanggal 21 Juni 1921 dengan kepala sekolah bernama Tan Malaka. Tan Malaka adalah lulusan sekolah guru untuk Bumi Putera di Bukit Tinggi. Melalui sekolah yang dipimpinnya itu, ia ingin mencapai tiga tujuan yaitu sebagai berikut. 1. Memberi bekal yang cukup, agar anak-anak didik dapat mencari penghidupannya dalam dunia kapitalis dengan memberikan pelajaran berhitung, menulis, membaca, sejarah, ilmu bumi, bahasa Jawa, Melayu, Belanda, dan lain-lain. 2. Menunjukkan kewajibannya terhadap rakyat. Supaya anak-anak lulusan sekolah ini di kemudian hari tidak melupakan rakyat justru harus menaikkan derajat rakyat. 3. Memberikan hak kepada murid-murid untuk bersuka cita melalui kehidupan perkumpulan-perkumpulan. Perkumpulan anak-anak merupakan suatu sekolah tersendiri, yang besar artinya untuk mendidik rasa dan pikiran merdeka, mendidik untuk memikirkan dan menjalankan persaingan dalam pergaulan hidup, mendidik untuk lancar dan berani berbicara. Ikatan politik sesama siswa Sarekat Islam perlu dibina dan dikembangkan dengan tujuan bahwa mereka kelak akan hidup berdampingan dengan rakyat dalam perjuangan ekonomi dan politik. Dalam waktu singkat, sekolah Sarekat Islam ini sudah menjadi 12 cabang dengan jumlah siswa + 3.000 orang. Kemajuan pesat sekolah SI antara lain disebabkan karena pemerintah sendiri belum mampu untuk mengadakan sekolah yang mencukupi untuk penduduk Bumi Putera. Pendidikan Islam tidak hanya melalui jenis sekolah agama, tetapi juga melalui pesantren, madrasah dan surau. Pesantren dan madrasah yang digerakkan oleh kaum reformis Islam merupakan jenis sekolah yang coraknya bertolak belakang dengan sekolah yang didirikan oleh pemerintah, baik dari sudut isi pengajaran, cara pendidikan maupun dari kemungkinan yang bisa diharapkan oleh seorang siswa. Sekolah yang berusaha untuk memberi dasar ideologi antara lain Taman Siswa, INS Kayutanam dan Muhammadiyah. Terutama di sekolah Muhammadiyah, siswa dididik selain pelajaran agama, juga pelajaran umum. Sumber: SNI 3, Nugroho N, Depdikbud hal 30 Gambar 6.77 Pelopor pendidikan Islam modern di Indonesia Sumber: Album Perj. Kemerdekaan Indonesia BPHP Veteran hal. 62 Gambar 6.88 Tan Malaka, Pendiri Sekolah Sarekat Islam di Semarang IPS SMPMTs Kelas VIII 113 Akibat lain dari meluasnya pengajar- an ini ialah berkembangnya berbagai ideologi. Karena pelajar berasal dari berbagai daerah dan lingkungan budaya serta tingkat sosial dan ekonomi yang berbeda, cara mereka menilai lingkungan berbeda-beda pula. Karena rumusan cita- cita mereka berbeda-beda pula. Sebagian dari mereka mengkaitkan diri dengan kebangkitan Islam. Dari hasil pendidikan Islam, akan muncul pula cendikiawan Islam, ulama dan kyai yang mempelopori Pergerakan Nasional. Mereka mendorong masyarakat untuk mencintai tanah air dan agamanya. Pergerakan tersebut tidak hanya bersifat kedaerahan tetapi terus meluas ke Nasional. Akhirnya munculah jiwa Nasionalisme Indonesia. Sumber: SNI 3 Nugroho Notosusanto, Depdikbud hal. 38 Gambar 6.99 Di antara tokoh cendekiawan Islam pelopor pendidikan dan perguruan Islam Kecakapan Personal dan Sosial 1. Diskusikan bersama dengan kelompokmu tentang persamaan dan perbedaan antara pengaruh pendidikan Barat dengan pengaruh pendidikan Islam terhadap munculnya nasionalisme Indonesia. 2. Kemudian presentasikan hasil diskusi kelompok tersebut di depan kelas hal ini dilakukan secara bergiliran antarkelompok. 3. Berilah kesempatan pada kelompok lain untuk memberi sanggahan dan tanggapan. 4. Di akhir diskusi, bersama guru pengajar buatlah kesimpulan atas hasil diskusi kelompok. B Peranan Golongan Terpelajar, Profesional dan Pers dalam Menumbuhkembangkan Kesadaran Nasional Indonesia Salah satu realisasi dari pelaksanaan politik etis adalah didirikannya sekolah- sekolah di Indonesia. Walaupun sebenarnya sekolah-sekolah tersebut untuk kepentingan pemerintah Belanda. Namun ada juga rakyat Indonesia yang mengenyam pendidikan. Golongan inilah yang nanti sangat berperan dalam menumbuhkembangkan kesadaran Nasional Indonesia. Golongan inilah yang kemudian disebut golongan terpelajar.Parts
» Letak Astronomis SMP Kelas 8 IPS
» Letak Geologis SMP Kelas 8 IPS
» Letak Geografis SMP Kelas 8 IPS
» Pengertian Tanah Jenis dan Persebaran Tanah di Indonesia
» Flora Asiatis Sebaran Flora di Indonesia
» Jumlah Penduduk SMP Kelas 8 IPS
» Perpindahan Penduduk Migrasi SMP Kelas 8 IPS
» Faktor alami natural increase, antara lain kelahiran dan kematian
» Faktor sosial social increase
» Kondisi Penduduk Indonesia Kepadatan Penduduk
» Piramida Penduduk Kepadatan Penduduk
» Persebaran Penduduk Indonesia Persebaran Penduduk
» Kualitas Penduduk SMP Kelas 8 IPS
» Tumbuhan Hewan SMP Kelas 8 IPS
» Kerusakan Lingkungan Lahan Kerusakan Lingkungan Air
» Kerusakan Lingkungan Udara Rehabilitasi Lahan Kritis
» Jumlah Penduduk Besar Masalah Penduduk yang Bersifat Kuantitatif
» Pertumbuhan Penduduk Cepat Masalah Penduduk yang Bersifat Kuantitatif
» Persebaran Penduduk Tidak Merata
» Tingkat Kesehatan Penduduk yang rendah Tingkat Pendidikan yang Rendah
» Tingkat Kemakmuran yang Rendah
» Masalah Kuantitatif Masalah Kualitatif
» Sistem Penyerahan Wajib oleh VOC
» Sistem Kerja Wajib Kerja Rodi
» Sistem Sewa Tanah Lande Lijk Stelsel
» Sistem Tanam Paksa Cultuur Stelsel
» Undang-Undang Agraria Agrarische Wet 1870
» Undang-Undang Gula Suiker Wet
» Politik Etis SMP Kelas 8 IPS
» Bidang Politik SMP Kelas 8 IPS
» Bidang Sosial Ekonomi SMP Kelas 8 IPS
» Bidang Kebudayaan SMP Kelas 8 IPS
» Latar Belakang Terjadinya Perlawanan Jalannya Perlawanan
» Akhir Perlawanan Perlawanan Pattimura 1817
» Latar Belakang Terjadinya Perlawanan
» Jalannya Perlawanan Akhir Perlawanan
» Sebab-Sebab Umum Perlawanan Diponegoro 1825 – 1830
» Sebab Khusus Perlawanan Diponegoro 1825 – 1830
» Akhir Perlawanan Perlawanan Diponegoro 1825 – 1830
» Akhir Perlawanan Perlawanan Hasanudin di Sulawesi Selatan
» Jalannya Perlawanan Perlawanan Rakyat Banjar 1859 – 1863
» Akhir perlawanan Perlawanan Rakyat Bali 1846 - 1849
» Jalannya Perlawanan Perlawanan Rakyat Aceh 1873 – 1912
» Akhir Perlawanan Perlawanan Rakyat Aceh 1873 – 1912
» Sebab-Sebab Perlawanan Perlawanan Rakyat Batak 1878 – 1907
» Jalannya Perlawanan Perlawanan Rakyat Batak 1878 – 1907
» Akhir Perlawanan Perlawanan Rakyat Batak 1878 – 1907
» Gerakan Melawan Pemerasan atau Peraturan yang Tidak Adil
» Gerakan Ratu Adil Gerakan Rakyat di IndonesiaGerakan Sosial
» Gerakan Samin Tahun 1903 – 1907 Gerakan Rakyat di IndonesiaGerakan Sosial
» Pengaruh Perluasan Kekuasaan Kolonial
» Pengaruh Perkembangan Pendidikan Barat
» Pengaruh Perkembangan Pendidikan Islam
» Timbulnya Golongan Terpelajar dan Profesional
» Peranan Golongan Terpelajar dan Profesionalisme dalam Perkembangan Kesadaran Nasional Indonesia
» Medan Prijaji 1907 di Bandung
» Oetoesan Hindia 1913 di Surabaya
» Saroetomo 1912 di Surakarta SMP Kelas 8 IPS
» Hindia Putera 1916 di Belanda
» Indonesia Merdeka 1924 di Belanda
» Penderitaan Rakyat yang Berkepanjangan
» Lahirnya Golongan Terpelajar Faktor dari Dalam Negeri
» Mengenang Kejayaan Masa Lampau yang Gemilang
» Budi Utomo BU Masa Awal Perkembangan
» Sarekat Islam SI Masa Awal Perkembangan
» Indische Partij IP Masa Awal Perkembangan
» Perhimpunan Indonesia PI Masa Radikal
» Partai Komunis Indonesia PKI
» Partai Nasional Indonesia PNI
» Partai Indonesia Raya Parindra
» Gerakan Rakyat Indonesia Gerindo
» Fraksi Nasional Masa Bertahan
» Gabungan Politik Indonesia GAPI
» Organisasi Keagamaan Masa Bertahan
» Gerakan Pemuda Masa Bertahan
» Peran Manifesto Politik 1925 dalam Proses Pembentukan Identitas Kebangsaan Indonesia
» Kongres Pemuda 30 April – 2 Mei 1926
» Kerajinan Amai Setia di Sumatera Barat.
» Kautaman Istri Minangkabau di Padang Panjang.
» Aisiyah Peran Kongres Perempuan Pertama dalam Proses Pembentukan Identitas Kebangsaan Indonesia
» Teori Reaksi Sosial SMP Kelas 8 IPS
» Teori Sosialisasi SMP Kelas 8 IPS
» Proses sosialisasi yang tidak sempurna
» Penyimpangan Individu SMP Kelas 8 IPS
» Penyimpangan Kelompok SMP Kelas 8 IPS
» Penyimpangan yang Bersifat Positif
» Penyimpangan yang Bersifat Negatif
» Penyalahgunaan Narkotika SMP Kelas 8 IPS
» Perilaku Seksual di Luar Nikah
» Perilaku Kriminal Lainnya SMP Kelas 8 IPS
» Perkelahian Pelajar SMP Kelas 8 IPS
» Pengertian Kebutuhan SMP Kelas 8 IPS
» Kebutuhan Menurut Tingkat Kepentingannya Intensitas
» Kebutuhan Menurut Waktunya Kebutuhan Menurut Sifatnya
» Kebutuhan Menurut Subjeknya Macam-Macam Kebutuhan Manusia
» Berdasarkan Proses Pembuatannya Berdasarkan Kegunaannya untuk Jaminan Kredit
» Sumber Daya Alam Sumber Daya Ekonomi
» Sumber Daya Manusia Sumber Daya Ekonomi
» Sumber Daya Modal Sumber Daya Ekonomi
» Konsumen Penyedia faktor produksi bagi perusahaan
» Agen Pembangunan SMP Kelas 8 IPS
» Konsumen Produsen SMP Kelas 8 IPS
» Fungsi Pembentuk Harga Fungsi Distribusi
» Pasar Abstrak Pasar Tidak Nyata
» Pasar Nasional Pasar Berdasarkan Luas Kegiatannya
» Pasar Internasional Pasar Berdasarkan Luas Kegiatannya
» Pasar Harian Pasar Berdasarkan Waktunya
» Pasar Mingguan Pasar Berdasarkan Waktunya
» Pasar Bulanan Pasar Berdasarkan Waktunya
» Pasar Tahunan Pasar Berdasarkan Waktunya
» Pasar Temporer Pasar Berdasarkan Waktunya
» Pasar Barang Konsumsi Pasar Output Pasar Faktor Produksi Pasar Input
» Pasar persaingan sempurna Pasar Berdasarkan BentukStruktur
» Pasar oligopoli Pasar duopoli Pasar monopoli Pasar monopsoni
» Pasar oligopsoni Pasar persaingan monopolistik
» Sidang BPUPKI I 29 Mei - 1 Juni 1945
» Kawat Telepon Sarana Penyebaran Berita Proklamasi
» Surat Kabar Pers Sarana Penyebaran Berita Proklamasi
» Sarana Lain Sarana Penyebaran Berita Proklamasi
» Sikap Rakyat di Berbagai Daerah terhadap Proklamasi Kemerdekaan
» Pernyataan Dukungan Sri Sultan Hamengkubuwono IX Rapat Raksasa di Lapangan Ikada
» Di Wilayah Jawa Tengah dan D.I. Yogyakarta Di wilayah Jakarta dan Jawa Barat
» Simpati Faktor Eksternal Terjadinya Hubungan Sosial
» Identitas Faktor Eksternal Terjadinya Hubungan Sosial
» Kontak Sosial Komunikasi Faktor Eksternal Terjadinya Hubungan Sosial
» Faktor Internal Terjadinya Hubungan Sosial Hubungan antara Individu dan Individu
» Hubungan antara Individu dan Kelompok
» Kerja Sama Cooperation Proses Asosiatif
» Koentjaraningrat Pengertian Pranata Sosial
» Bruce J. Cohen Pengertian Pranata Sosial
» Paul B. Horton dan Chester L. Hunt Summer
» Norma Masyarakat Proses Pertumbuhan Pranata Sosial
» Pengendalian Sosial Social Control
» Menurut Sistem Nilai yang Diterima Masyarakat C Menurut Penerimaan Masyarakat
» Menurut Faktor Penyebarannya Menurut Fungsinya
» Fungsi Manifes SMP Kelas 8 IPS
» Fungsi Laten SMP Kelas 8 IPS
» Pranata Keluarga SMP Kelas 8 IPS
» Pranata Agama SMP Kelas 8 IPS
» Tenaga Kerja SMP Kelas 8 IPS
» Cara Mengatasi Pengangguran Pengangguran
» Pengertian Sistem Ekonomi SMP Kelas 8 IPS
» Sistem Ekonomi Tradisional Sistem Ekonomi LiberalKapitalis
» Sistem Ekonomi Komando Terpusat
» Fungsi Koperasi Peran Koperasi
» Landasan, Asas, dan Prinsip Koperasi
» Lambang Koperasi Indonesia Bentuk Koperasi
» Tingkatan Koperasi Jenis Koperasi di Indonesia
» Pedagang asongan Pedagang sambilan
» Pengertian Pajak Landasan Hukum Pajak
» Surat Setoran Pajak Istilah-Istilah dalam Perpajakan
» Tahun pajak Istilah-Istilah dalam Perpajakan
» Menghitung Pajak Sendiri MPS
» Asas Domisili tempat tinggal
» Asas Sumber Asas Pemungutan Pajak
» Asas Kebangsaan Asas Pemungutan Pajak
» Tarif Progresif meningkat Sistem Penetapan Tarif Pajak
» Tarif Tetap Tarif Proporsional sebanding
» Menurut Golongannya Menurut Wewenang Pemungutannya
» Tarif Pajak Penghasilan Pajak Penghasilan PPh
» Penghasilan Tidak Kena Pajak PTKP
» Subjek Pajak Bumi dan Bangunan
» Objek Pajak Bumi dan Bangunan Tarif Pajak Bumi dan Bangunan
» Tarif Pajak dan Dasar Pengenaan Pajak Nilai Perolehan Objek Pajak Tidak Kena Pajak NPOPTKP
» Pengertian Permintaan Hukum Permintaan
» Kurva Permintaan SMP Kelas 8 IPS
» Elastisitas Permintaan SMP Kelas 8 IPS
» Pengertian Penawaran SMP Kelas 8 IPS
» Hukum Penawaran Kurva Penawaran
» Elastisitas Penawaran SMP Kelas 8 IPS
Show more