Gabungan Politik Indonesia GAPI

IPS SMPMTs Kelas VIII 133

b. Gerakan Pemuda

Setelah kepengurusan Budi Utomo banyak dipegang oleh golongan tua maka para pemuda mempunyai gagasan untuk membentuk suatu perkumpulan khusus bagi para pemuda. Diawali dengan berdirinya Tri Koro Dharmo ini adalah murid- murid sekolah menengah yang berasal dari Jawa Tengah dan Jawa Timur saja sehingga Tri Koro Dharmo yang kemudian menjadi Jong Java maka bermunculan organisasi-organisasi pemuda yang bersifat kedaerahan seperti Pasundan, Jong Minahasa, Jong Batak, Jong Ambon, Jong Celebes Sulawesi, Jong Sumatranen Bond, Timorsch Verbound, dan lain-lain. 1 Tri Koro Dharmo Pada tanggal 7 Maret 1915 di Jakarta didirikan organisasi pemuda bernama Tri Koro Dharmo oleh Dr. R. Satiman Wiryosanjoyo, Kadarman dan Sunardi. Tujuan organisasi ini adalah mencapai Jawa-Raya jalan memperkokoh rasa persatuan antar pemuda Jawa, Sunda, Madura, Bali, dan Lombok. Yang menjadi anggota Tri Koro Dharmo ini adalah murid-murid sekolah menengah yang berasal dari Jawa Tengah dan Jawa Timur saja sehingga Tri Koro Dharmo bersifat Jawa sentris. Oleh karena itu, pemuda-pemuda Sunda, Madura, dan Bali enggan memasuki organisasi ini. Untuk menghindari perpecahan maka Tri Koro Dharmo diubah menjadi Jong Java pada waktu Kongres di Solo tanggal 12 Juni 1918. 2 Jong Java Jong Java bertujuan mendidik para anggotanya supaya ia kelak dapat menyumbangkan tenaganya untuk pembangunan Jawa Raya dengan jalan memperat persatuan, menambah pengetahuan anggota serta berusaha menimbulkan rasa cinta akan budaya sendiri. Sebagai ketua terpilih dalam organisasi ini adalah Sukiman Wiryosanjoyo. Ketika Samsuridjal menjadi ketua, organisasi Jong Java mengarah ke masalah politik dan tidak netral terhadap agama. Pada kongres ke-7 di Solo 27-31 Desember 1926 di bawah pengaruh ketuanya, Sunardi Djaksodipuro Wongsonegoro menekankan bahwa tujuan Jong Java tidak hanya terbatas membangun Jawa Raya tetapi harus bercita-cita menggalang persatuan dan membangun Indonesia Merdeka. Dengan demikian Jong Java mulai memasuki gelanggang politik. 3 Jong Sumatranen Bond Jong Sumatranen Bond didirikan pada tanggal 9 Desember 1917 oleh 150 orang pemuda Sumatra yang sedang belajar di Jakarta. Tujuan organisasi ini adalah: a Mempererat ikatan antarpemuda pelajar Sumatera. b Membangkitkan perhatian para anggota dan yang lain untuk menghargai adat istiadat, seni, bahasa, kerajinan, pertanian, dan sejarah Sumatera. Tokoh-tokoh yang terkenal dalam organisasi ini adalah Mohammad Hatta dan Muhammad Yamin. 134 IPS SMPMTs Kelas VIII Kemandirian Belajar Sumber: Pemuda Indonesia Dalam Dimensi Sejarah Perjuangan Bangsa Gambar 6.277 Beberapa pengurus organisasi pemuda kedaerahan Timorsch Verbound Perhimpunan Timor 4 Jong Ambon Sejak tahun 1908 orang-orang Ambon mulai membentuk orga- nisasi. Akan tetapi organisasi pemuda Jong Ambon baru dibentuk tahun 1918. Di beberapa kota banyak berdiri organisasi- organisasi orang-orang Ambon. Oleh karena itu pada tanggal 9 Mei 1920 seorang tokoh muda dari Maluku A.J. Patty mendirikan Sarikat Ambon yang bergerak di bidang politik. Ia ditangkap pemerintah kolonial dan diasingkan ke Flores. Tokoh lain dari Ambon yang terkenal adalah Mr. Laturharhary. Dengan berdirinya organisasi-organisasi pemuda yang bersifat kedaerahan di atas maka di daerah-daerah lain juga terpengaruh. Antara tahun 1918 - 1919 berdiri Jong Minahasa dan Jong Celebes. Salah satu tokoh terkenal dari Minahasa adalah Ratu Langie. Pada tahun 1920, para pemuda dari suku Sunda di Jakarta mendirikan Sekar Rukun. Sedangkan M.H. Thamrin mendirikan organisasi Pemuda Betawi untuk menghimpun asli Jakarta. Pada bulan September 1921 berdirilah organisasi Pemuda Timorsch Verbound Perhimpunan Timor oleh J. W. Ammallo. Organisasi ini bertujuan membantu anggotanya dan memajukan kebudayaan, ekonomi, dan sosial. Pada tahun 1926 para pemuda Batak mendirikan Jong Bataks Bond. Di samping berdirinya organisasi-organisasi kepemudaan yang bersifat kedaerahan, juga berdiri organisasi-organisasi kepemudaan yang bersifat keagamaan misalnya Jong Islamieten Bond dan Perkumpulan-Perkumpulan Pemuda Kristen PPPK. Diskusikan dengan kelompokmu tentang perbedaan antara kooperasi dan non kooperasi sebagai sikap yang diambil oleh organisasi pergerakan nasional Indonesia. Presentasikan hasil diskusi kelompok tersebut di depan kelas agar kelompok lain bisa memberi tanggapan. Bersama guru, buatlah kesimpulan atas hasil diskusi tersebut.