Pasar Konkret Pasar Nyata
3. Pasar Berdasarkan Waktunya
Berdasarkan waktunya pasar dapat dikelompokkan sebagai berikut.a. Pasar Harian
Pasar harian adalah pasar yang terjadi hampir setiap hari dan menyediakan barang-barang kebutuhan sehari-hari. Contoh: pasar tradisional, toserba, dan swalayan.b. Pasar Mingguan
Pasar mingguan adalah pasar yang terjadi seminggu sekali. Contohnya, pasar mobil di halaman kantor TVRI Stasiun Yogyakarta yang diselenggarakan setiap hari Minggu.c. Pasar Bulanan
Jika kamu amati ada juga pasar yang beraktivitas sebulan sekali. Pasar ini disebut pasar bulanan, yaitu pasar yang terjadi setiap bulan sekali. Contohnya pasar di daerah perkebunan kelapa sawit di Sumatera Utara yang dikenal dengan nama Pajak terjadi setiap bulan sekali. Apakah di daerahmu juga terdapat pasar bulanan?d. Pasar Tahunan
Pasar tahunan adalah pasar yang terjadi setahun sekali. Pasar ini biasanya diadakan karena ada peristiwa-peristiwa tertentu yang diperingati setiap tahun. Contoh: Sekaten di Yogyakarta dan Surakarta, Pekan Raya Jakarta, Pekan Raya Semarang, dan Vancouver Fair di Kanada.e. Pasar Temporer
Pasar temporer adalah pasar yang terjadi sewaktu-waktu dalam waktu yang tidak tertentu. Contoh: pasar tiban, pasar murah, dan bazar.4. Pasar Berdasarkan Jenis Barang yang Diperjual- belikan
Berdasarkan jenis barang yang diperjualbelikan, pasar dapat dikelompokkan sebagai berikut. IPS SMPMTs Kelas VIII 203a. Pasar Barang Konsumsi Pasar Output
Pasar barang konsumsi adalah pasar yang digunakan untuk memperjualbelikan barang konsumsi. Contoh: pasar sehari-hari, pasar buah, pasar sayur-sayuran, pasar ikan, dan sebagainya.b. Pasar Faktor Produksi Pasar Input
Pasar faktor produksi, yaitu pasar yang digunakan untuk memperjualbelikan faktor-faktor produksi, seperti bahan baku, tenaga kerja, dan mesin yang dapat digunakan untuk memproduksi barang lain. Pasar Tradisional di Tengah Modernisasi Kejar Ilmu Rencana besar Kota Yogyakarta dan Solo, dan juga kota lainnya, untuk mendatangkan investasi besar- besaran dalam bentuk pembangunan mal dan pusat perbelanjaan, disambut kegelisahan pedagang pasar tradisional dan mengundang respon masyarakat luas. Keberatan yang disam-paikan oleh Asosiasi Pedagang Pasar Seluruh Indonesia, pendirian hypermarket selama ini dikhawatirkan semakin mematikan usaha pedagang pasar tradisional yang memiliki keterbatasan modal dan akses bisnis. Lagi-lagi kita harus bertanya tentang keber- pihakan pemerintah terhadap arah perkembangan ekonomi guna meningkatkan kesejahteraan masyarakat. Tentu masih hangat dalam ingatan, contoh gejolak masyarakat terhadap rencana renovasi Pasar Klewer menjadi mal di Kota Solo, melahirkan kegelisahan dan keresahan sosial, dan kemudian memunculkan arus penolakan yang begitu deras. Bisingnya pasar karena mekanisme harga luncur, penentuan harga lewat tawar-menawar, akan hilang digantikan dengan mekanisme harga pasti. Dari sebuah ruang yang penuh kegiatan, riuh rendah perdagangan, menjadi pasar yang diam. Menjadi pasar yang bertemu untuk saling menyembunyikan warna sebuah interaksi, inilah yang disebut pasar modern mal, hypermarket, supermarket. Secara ekonomis, pasar tradisional mampu menghidupi ribuan orang. Ini tentu berbeda dengan mal, tenaga kerja yang terserap tak akan melebihi jumlah yang bekerja di pasar tradisional. Di pasar tradisional, dijumpai pedagang besar hingga pedagang oprokkan. Dan tak lupa bahwa perkembangan ekonomi dengan pasar tradisional sebenarnya membuka ruang bagi pemberdayaan ekonomi lokal. Dalam pasar tradisional masih berjalan mekanisme harga yang ditentukan lewat tawar-menawar, bahkan pola ngalap nyaur dalam pembayaran barang. Mekanisme ini memiliki potensi yang tak ternilai bagi terbangunnya perasaan saling mempercayai trust , saling menghormati, sampai pada perasaan empati pada sesama, nilai-nilai yang sulit kita temui pada mekanisme perdagangan di pasar modern. Pasar tradisional hendaklah dipahami tidak sekedar tempat transaksi jual beli, namun secara alami telah terbentuk komunitas dari berbagai kelompok sosial. Komunitas yang telah lama terbangun, terbentuk atas berbagai unsur mulai dari pedagang, penarik becak, kuli angkut, pedagang kaki lima, pedagang oprokan hingga pemasok supplier, juga konsumen. Komunitas ini tidak bisa dengan semena-mena dicerai berai karena setiap unsur dalam komunitas ini memiliki sumbangsih sendiri bagi kehidupan pasar. Kesemuanya meng-gantungkan hidup dari pasar. Tak dapat disangkal, rencana malisasi ini sangat mungkin akan mematikan potensi lokal sistem budaya, sosial, dan ekonomi. Perubahan dalam mekanisme pasar dari pasar tradisional ke pasar modern, tentu buah dari perubahan pola relasi sosial, ekonomi, dan budaya masyarakat. Dari pasar tradisional yang me- ngedepankan pola hubungan yang intim, menjadi pola hubungan impersonal khas pasar modern. Apa yang mesti dilakukan pemerintah sebagai pengelola kebijakan dalam kerangka usaha meningkatkan kesejahteraan masyarakat, tanpa terjebak kekuatan modal? Harapannya, tentu setiapParts
» Letak Astronomis SMP Kelas 8 IPS
» Letak Geologis SMP Kelas 8 IPS
» Letak Geografis SMP Kelas 8 IPS
» Pengertian Tanah Jenis dan Persebaran Tanah di Indonesia
» Flora Asiatis Sebaran Flora di Indonesia
» Jumlah Penduduk SMP Kelas 8 IPS
» Perpindahan Penduduk Migrasi SMP Kelas 8 IPS
» Faktor alami natural increase, antara lain kelahiran dan kematian
» Faktor sosial social increase
» Kondisi Penduduk Indonesia Kepadatan Penduduk
» Piramida Penduduk Kepadatan Penduduk
» Persebaran Penduduk Indonesia Persebaran Penduduk
» Kualitas Penduduk SMP Kelas 8 IPS
» Tumbuhan Hewan SMP Kelas 8 IPS
» Kerusakan Lingkungan Lahan Kerusakan Lingkungan Air
» Kerusakan Lingkungan Udara Rehabilitasi Lahan Kritis
» Jumlah Penduduk Besar Masalah Penduduk yang Bersifat Kuantitatif
» Pertumbuhan Penduduk Cepat Masalah Penduduk yang Bersifat Kuantitatif
» Persebaran Penduduk Tidak Merata
» Tingkat Kesehatan Penduduk yang rendah Tingkat Pendidikan yang Rendah
» Tingkat Kemakmuran yang Rendah
» Masalah Kuantitatif Masalah Kualitatif
» Sistem Penyerahan Wajib oleh VOC
» Sistem Kerja Wajib Kerja Rodi
» Sistem Sewa Tanah Lande Lijk Stelsel
» Sistem Tanam Paksa Cultuur Stelsel
» Undang-Undang Agraria Agrarische Wet 1870
» Undang-Undang Gula Suiker Wet
» Politik Etis SMP Kelas 8 IPS
» Bidang Politik SMP Kelas 8 IPS
» Bidang Sosial Ekonomi SMP Kelas 8 IPS
» Bidang Kebudayaan SMP Kelas 8 IPS
» Latar Belakang Terjadinya Perlawanan Jalannya Perlawanan
» Akhir Perlawanan Perlawanan Pattimura 1817
» Latar Belakang Terjadinya Perlawanan
» Jalannya Perlawanan Akhir Perlawanan
» Sebab-Sebab Umum Perlawanan Diponegoro 1825 – 1830
» Sebab Khusus Perlawanan Diponegoro 1825 – 1830
» Akhir Perlawanan Perlawanan Diponegoro 1825 – 1830
» Akhir Perlawanan Perlawanan Hasanudin di Sulawesi Selatan
» Jalannya Perlawanan Perlawanan Rakyat Banjar 1859 – 1863
» Akhir perlawanan Perlawanan Rakyat Bali 1846 - 1849
» Jalannya Perlawanan Perlawanan Rakyat Aceh 1873 – 1912
» Akhir Perlawanan Perlawanan Rakyat Aceh 1873 – 1912
» Sebab-Sebab Perlawanan Perlawanan Rakyat Batak 1878 – 1907
» Jalannya Perlawanan Perlawanan Rakyat Batak 1878 – 1907
» Akhir Perlawanan Perlawanan Rakyat Batak 1878 – 1907
» Gerakan Melawan Pemerasan atau Peraturan yang Tidak Adil
» Gerakan Ratu Adil Gerakan Rakyat di IndonesiaGerakan Sosial
» Gerakan Samin Tahun 1903 – 1907 Gerakan Rakyat di IndonesiaGerakan Sosial
» Pengaruh Perluasan Kekuasaan Kolonial
» Pengaruh Perkembangan Pendidikan Barat
» Pengaruh Perkembangan Pendidikan Islam
» Timbulnya Golongan Terpelajar dan Profesional
» Peranan Golongan Terpelajar dan Profesionalisme dalam Perkembangan Kesadaran Nasional Indonesia
» Medan Prijaji 1907 di Bandung
» Oetoesan Hindia 1913 di Surabaya
» Saroetomo 1912 di Surakarta SMP Kelas 8 IPS
» Hindia Putera 1916 di Belanda
» Indonesia Merdeka 1924 di Belanda
» Penderitaan Rakyat yang Berkepanjangan
» Lahirnya Golongan Terpelajar Faktor dari Dalam Negeri
» Mengenang Kejayaan Masa Lampau yang Gemilang
» Budi Utomo BU Masa Awal Perkembangan
» Sarekat Islam SI Masa Awal Perkembangan
» Indische Partij IP Masa Awal Perkembangan
» Perhimpunan Indonesia PI Masa Radikal
» Partai Komunis Indonesia PKI
» Partai Nasional Indonesia PNI
» Partai Indonesia Raya Parindra
» Gerakan Rakyat Indonesia Gerindo
» Fraksi Nasional Masa Bertahan
» Gabungan Politik Indonesia GAPI
» Organisasi Keagamaan Masa Bertahan
» Gerakan Pemuda Masa Bertahan
» Peran Manifesto Politik 1925 dalam Proses Pembentukan Identitas Kebangsaan Indonesia
» Kongres Pemuda 30 April – 2 Mei 1926
» Kerajinan Amai Setia di Sumatera Barat.
» Kautaman Istri Minangkabau di Padang Panjang.
» Aisiyah Peran Kongres Perempuan Pertama dalam Proses Pembentukan Identitas Kebangsaan Indonesia
» Teori Reaksi Sosial SMP Kelas 8 IPS
» Teori Sosialisasi SMP Kelas 8 IPS
» Proses sosialisasi yang tidak sempurna
» Penyimpangan Individu SMP Kelas 8 IPS
» Penyimpangan Kelompok SMP Kelas 8 IPS
» Penyimpangan yang Bersifat Positif
» Penyimpangan yang Bersifat Negatif
» Penyalahgunaan Narkotika SMP Kelas 8 IPS
» Perilaku Seksual di Luar Nikah
» Perilaku Kriminal Lainnya SMP Kelas 8 IPS
» Perkelahian Pelajar SMP Kelas 8 IPS
» Pengertian Kebutuhan SMP Kelas 8 IPS
» Kebutuhan Menurut Tingkat Kepentingannya Intensitas
» Kebutuhan Menurut Waktunya Kebutuhan Menurut Sifatnya
» Kebutuhan Menurut Subjeknya Macam-Macam Kebutuhan Manusia
» Berdasarkan Proses Pembuatannya Berdasarkan Kegunaannya untuk Jaminan Kredit
» Sumber Daya Alam Sumber Daya Ekonomi
» Sumber Daya Manusia Sumber Daya Ekonomi
» Sumber Daya Modal Sumber Daya Ekonomi
» Konsumen Penyedia faktor produksi bagi perusahaan
» Agen Pembangunan SMP Kelas 8 IPS
» Konsumen Produsen SMP Kelas 8 IPS
» Fungsi Pembentuk Harga Fungsi Distribusi
» Pasar Abstrak Pasar Tidak Nyata
» Pasar Nasional Pasar Berdasarkan Luas Kegiatannya
» Pasar Internasional Pasar Berdasarkan Luas Kegiatannya
» Pasar Harian Pasar Berdasarkan Waktunya
» Pasar Mingguan Pasar Berdasarkan Waktunya
» Pasar Bulanan Pasar Berdasarkan Waktunya
» Pasar Tahunan Pasar Berdasarkan Waktunya
» Pasar Temporer Pasar Berdasarkan Waktunya
» Pasar Barang Konsumsi Pasar Output Pasar Faktor Produksi Pasar Input
» Pasar persaingan sempurna Pasar Berdasarkan BentukStruktur
» Pasar oligopoli Pasar duopoli Pasar monopoli Pasar monopsoni
» Pasar oligopsoni Pasar persaingan monopolistik
» Sidang BPUPKI I 29 Mei - 1 Juni 1945
» Kawat Telepon Sarana Penyebaran Berita Proklamasi
» Surat Kabar Pers Sarana Penyebaran Berita Proklamasi
» Sarana Lain Sarana Penyebaran Berita Proklamasi
» Sikap Rakyat di Berbagai Daerah terhadap Proklamasi Kemerdekaan
» Pernyataan Dukungan Sri Sultan Hamengkubuwono IX Rapat Raksasa di Lapangan Ikada
» Di Wilayah Jawa Tengah dan D.I. Yogyakarta Di wilayah Jakarta dan Jawa Barat
» Simpati Faktor Eksternal Terjadinya Hubungan Sosial
» Identitas Faktor Eksternal Terjadinya Hubungan Sosial
» Kontak Sosial Komunikasi Faktor Eksternal Terjadinya Hubungan Sosial
» Faktor Internal Terjadinya Hubungan Sosial Hubungan antara Individu dan Individu
» Hubungan antara Individu dan Kelompok
» Kerja Sama Cooperation Proses Asosiatif
» Koentjaraningrat Pengertian Pranata Sosial
» Bruce J. Cohen Pengertian Pranata Sosial
» Paul B. Horton dan Chester L. Hunt Summer
» Norma Masyarakat Proses Pertumbuhan Pranata Sosial
» Pengendalian Sosial Social Control
» Menurut Sistem Nilai yang Diterima Masyarakat C Menurut Penerimaan Masyarakat
» Menurut Faktor Penyebarannya Menurut Fungsinya
» Fungsi Manifes SMP Kelas 8 IPS
» Fungsi Laten SMP Kelas 8 IPS
» Pranata Keluarga SMP Kelas 8 IPS
» Pranata Agama SMP Kelas 8 IPS
» Tenaga Kerja SMP Kelas 8 IPS
» Cara Mengatasi Pengangguran Pengangguran
» Pengertian Sistem Ekonomi SMP Kelas 8 IPS
» Sistem Ekonomi Tradisional Sistem Ekonomi LiberalKapitalis
» Sistem Ekonomi Komando Terpusat
» Fungsi Koperasi Peran Koperasi
» Landasan, Asas, dan Prinsip Koperasi
» Lambang Koperasi Indonesia Bentuk Koperasi
» Tingkatan Koperasi Jenis Koperasi di Indonesia
» Pedagang asongan Pedagang sambilan
» Pengertian Pajak Landasan Hukum Pajak
» Surat Setoran Pajak Istilah-Istilah dalam Perpajakan
» Tahun pajak Istilah-Istilah dalam Perpajakan
» Menghitung Pajak Sendiri MPS
» Asas Domisili tempat tinggal
» Asas Sumber Asas Pemungutan Pajak
» Asas Kebangsaan Asas Pemungutan Pajak
» Tarif Progresif meningkat Sistem Penetapan Tarif Pajak
» Tarif Tetap Tarif Proporsional sebanding
» Menurut Golongannya Menurut Wewenang Pemungutannya
» Tarif Pajak Penghasilan Pajak Penghasilan PPh
» Penghasilan Tidak Kena Pajak PTKP
» Subjek Pajak Bumi dan Bangunan
» Objek Pajak Bumi dan Bangunan Tarif Pajak Bumi dan Bangunan
» Tarif Pajak dan Dasar Pengenaan Pajak Nilai Perolehan Objek Pajak Tidak Kena Pajak NPOPTKP
» Pengertian Permintaan Hukum Permintaan
» Kurva Permintaan SMP Kelas 8 IPS
» Elastisitas Permintaan SMP Kelas 8 IPS
» Pengertian Penawaran SMP Kelas 8 IPS
» Hukum Penawaran Kurva Penawaran
» Elastisitas Penawaran SMP Kelas 8 IPS
Show more