Pasar Internasional Pasar Berdasarkan Luas Kegiatannya

IPS SMPMTs Kelas VIII 203

a. Pasar Barang Konsumsi Pasar Output

Pasar barang konsumsi adalah pasar yang digunakan untuk memperjualbelikan barang konsumsi. Contoh: pasar sehari-hari, pasar buah, pasar sayur-sayuran, pasar ikan, dan sebagainya.

b. Pasar Faktor Produksi Pasar Input

Pasar faktor produksi, yaitu pasar yang digunakan untuk memperjualbelikan faktor-faktor produksi, seperti bahan baku, tenaga kerja, dan mesin yang dapat digunakan untuk memproduksi barang lain. Pasar Tradisional di Tengah Modernisasi Kejar Ilmu Rencana besar Kota Yogyakarta dan Solo, dan juga kota lainnya, untuk mendatangkan investasi besar- besaran dalam bentuk pembangunan mal dan pusat perbelanjaan, disambut kegelisahan pedagang pasar tradisional dan mengundang respon masyarakat luas. Keberatan yang disam-paikan oleh Asosiasi Pedagang Pasar Seluruh Indonesia, pendirian hypermarket selama ini dikhawatirkan semakin mematikan usaha pedagang pasar tradisional yang memiliki keterbatasan modal dan akses bisnis. Lagi-lagi kita harus bertanya tentang keber- pihakan pemerintah terhadap arah perkembangan ekonomi guna meningkatkan kesejahteraan masyarakat. Tentu masih hangat dalam ingatan, contoh gejolak masyarakat terhadap rencana renovasi Pasar Klewer menjadi mal di Kota Solo, melahirkan kegelisahan dan keresahan sosial, dan kemudian memunculkan arus penolakan yang begitu deras. Bisingnya pasar karena mekanisme harga luncur, penentuan harga lewat tawar-menawar, akan hilang digantikan dengan mekanisme harga pasti. Dari sebuah ruang yang penuh kegiatan, riuh rendah perdagangan, menjadi pasar yang diam. Menjadi pasar yang bertemu untuk saling menyembunyikan warna sebuah interaksi, inilah yang disebut pasar modern mal, hypermarket, supermarket. Secara ekonomis, pasar tradisional mampu menghidupi ribuan orang. Ini tentu berbeda dengan mal, tenaga kerja yang terserap tak akan melebihi jumlah yang bekerja di pasar tradisional. Di pasar tradisional, dijumpai pedagang besar hingga pedagang oprokkan. Dan tak lupa bahwa perkembangan ekonomi dengan pasar tradisional sebenarnya membuka ruang bagi pemberdayaan ekonomi lokal. Dalam pasar tradisional masih berjalan mekanisme harga yang ditentukan lewat tawar-menawar, bahkan pola ngalap nyaur dalam pembayaran barang. Mekanisme ini memiliki potensi yang tak ternilai bagi terbangunnya perasaan saling mempercayai trust , saling menghormati, sampai pada perasaan empati pada sesama, nilai-nilai yang sulit kita temui pada mekanisme perdagangan di pasar modern. Pasar tradisional hendaklah dipahami tidak sekedar tempat transaksi jual beli, namun secara alami telah terbentuk komunitas dari berbagai kelompok sosial. Komunitas yang telah lama terbangun, terbentuk atas berbagai unsur mulai dari pedagang, penarik becak, kuli angkut, pedagang kaki lima, pedagang oprokan hingga pemasok supplier, juga konsumen. Komunitas ini tidak bisa dengan semena-mena dicerai berai karena setiap unsur dalam komunitas ini memiliki sumbangsih sendiri bagi kehidupan pasar. Kesemuanya meng-gantungkan hidup dari pasar. Tak dapat disangkal, rencana malisasi ini sangat mungkin akan mematikan potensi lokal sistem budaya, sosial, dan ekonomi. Perubahan dalam mekanisme pasar dari pasar tradisional ke pasar modern, tentu buah dari perubahan pola relasi sosial, ekonomi, dan budaya masyarakat. Dari pasar tradisional yang me- ngedepankan pola hubungan yang intim, menjadi pola hubungan impersonal khas pasar modern. Apa yang mesti dilakukan pemerintah sebagai pengelola kebijakan dalam kerangka usaha meningkatkan kesejahteraan masyarakat, tanpa terjebak kekuatan modal? Harapannya, tentu setiap 204 IPS SMPMTs Kelas VIII

5. Pasar Berdasarkan BentukStruktur

Pada gambar di bawah banyak penjual yang memperdagangkan barang yang sama, seperti: beras, telur, minyak, gula pasir, dan sebagainya. Berdasarkan strukturnya pasar dapat dikelompokkan sebagai berikut.

a. Pasar persaingan sempurna

Sumber: www.suarantb.com Gambar 10.6 Pedagang yang memperdagangkan barang sejenis kebijakan yang dikeluarkan hendaknya tidak kontra produktif dengan apa yang sebenarnya berkembang di masyarakat. Pemerintah sebagai penyedia layanan, mem- punyai kewajiban untuk mengatur berbagai benturan kepentingan sebagai akibat dari perkembangan masyarakat. Berkembangnya ekonomi kapitalis tentu tidak harus menggilas kearifan ekonomi kerakyatan. Bukan atas nama investasi dan pendapatan daerah, maka dengan mudah mengubah berbagai ruang sosial menjadi ruang yang semata-mata untuk kepentingan ekonomi. Maka, ketika pemerintah gagal menge-lola pasar tradisional menghadapi lajunya pertumbuhan pasar modern akan sangat mempengaruhi eksistensi pasar tradisional. Juga kita akan segera melihat perubahan- perubahan besar pada pola relasi sosial masyarakat. Pusat kebudayaan tidak lagi di pasar-pasar tradisioanal, akan tetapi akan beralih ke mal, hypermarket dan supermarket, sebagai wujud pasar modern. Akankah dalam waktu yang tidak terlalu lama lagi pasar tradisional hanya tinggal kenangan? Kompas, Senin 10 Januari 2005 Buatlah kelompok yang terdiri atas 4 siswa. Bacalah referensi di atas kemudian jawablah pertanyaan-pertanyaan berikut ini. 1. Apa yang terjadi di pasar tradisional di tengah modernisasi? Jelaskan 2. Apa yang harus dilakukan oleh pemerintah sebagai pengelola kebijakan dalam kerangka usaha meningkatkan kesejahteraan masyarakat, tanpa terjebak kekuatan modal? 3. Apa kewajiban pemerintah sebagai penyedia layanan? 4. Bagaimana menurut kalian? Tumbuhnya mal-mal dan supermarket menguntungkan atau merugikan. Jelaskan jawabmu Hasilnya dikumpulkan kepada gurumu. Pasar persaingan sempurna adalah pasar di mana penjual dan pembeli sangat banyak sehingga harga tidak dapat ditentukan oleh seseorang melainkan oleh kekuatan penawaran dan perminta- an. Ciri pasar persaingan sempurna sebagai berikut. a. Pembeli dan penjual banyak se- hingga penjual dan pembeli secara perseorangan tidak dapat sesukanya menentukan harga di pasar.