Sumber Daya Alam Sumber Daya Ekonomi

IPS SMPMTs Kelas VIII 181 3 Kekuatan Fisik Orang yang kuat secara fisik akan dapat bekerja dengan lebih baik untuk pekerjaan yang bersifat fisik. Misalnya, kuli angkut di pasar dan pengemudi becak.

c. Sumber Daya Modal

Sumber daya modal meliputi teknologi, peralatan, informasi, dan fasilitas fisik. Sumber daya modal merupakan hasil karya manusia. Modal dapat dikelompokkan sebagai berikut: 1 Menurut wujudnya, modal dikelompokkan sebagai berikut. a Uang, merupakan dana yang dapat dipergunakan untuk membeli sarana, alat, dan bahan yang dipergunakan dalam produksi. b Barang, merupakan alat yang digunakan untuk proses produksi. Contoh: tanah, gedung, mesin, dan alat transportasi. Sumber: picasaweb.google.com Gambar 8.23 Kuli angkut Sumber: www.alifran.com Gambar 8.24 Penarik becak Sumber: www.bi.go.id Gambar 8.25 Uang digunakan untuk membeli sarana produksi Sumber: www.kompascommunity.com Gambar 8.26 Barang yang digunakan untuk proses produksi 182 IPS SMPMTs Kelas VIII 2 Menurut sifatnya, modal dikelompokkan sebagai berikut. a Modal tetap, adalah modal yang dapat digunakan lebih dari satu kali masa produksi, contoh: gedung dan mesin. b Modal lancar, adalah modal yang hanya sekali dipakai dalam proses produksi langsung habis, contoh: bahan baku seperti kapas untuk membuat kain, gandum untuk membuat kue, dan sebagainya Sumber: edratna.files.wordpress.com Gambar 8.27 Modal kemasyarakatan 3 Menurut subjeknya, modal dikelompokkan sebagai berikut. a Modal perorangan, merupakan modal yang dimiliki satu orang. Contoh: sewa tanah, upah, dan bunga deposito. b Modal kemasyarakatan, merupa- kan modal yang berasal dari banyak orang dan untuk kepentingan orang banyak. Contoh: jalan, jembatan, dan sekolah. Kelangkaan Industri Emping Mlinjo P engasih KR - Di tengah meningkatkanya permintaan emping mlinjo, para produsen di sentra industri emping mlinjo Desa Karangsari, Kecamatan Pengasih, kesulitan mendapatkan bahan baku klathak atau biji mlinjo tua. Menjelang Hari Raya Idul Fitri, harga emping mlinjo yang biasanya hanya sekitar Rp18 ribu per kilogram, melonjak menjadi sekitar Rp22 ribu per kilogram. “Sekarang sudah tidak ada perajin emping mlinjo yang memiliki stok klathak. Bahan baku emping mlinjo ini langka karena pada saat tanaman berbunga, kebanyakan terserang hama. Kalaupun ada harganya sudah sangat tinggi,” kata Ny. Sudarti Subagyo, Ketua Kelompok Emping Gurih di Pedukuhan Ngruno, Desa Karangsari, Kecamatan Pengasih. Menurutnya menjelang lebaran hanya memiliki persediaan empling mlinjo sekitar 75 kilogram. Sedangkan di tempat usaha kelompok sudah tidak memiliki bahan baku klathak lagi. Untuk melangsungkan usaha kelompok, perajin membuat makanan kecil jenis lain. Pada hari-hari biasa kelompoknya membutuhkan bahan baku mlinjo sekitar 50 kilogram. Setiap menjelang Lebaran, seiring meningkatnya permintaan pasar, dapat menghabiskan bahan baku sekitar 150 kilogram. Bahan baku sebanyak itu harus memilih yang sudah benar-benar berumur: “Mlinjo yang belum tua kalau dipaksakan dibuat emping kualitasnya tidak baik,” jelasnya. Untuk menggantikan kegiatan pembuatan emping mlinjo, anggota kelompoknya membuat makanan kecil menggunakan bahan baku pisang seperti criping, garut, dan sebagainya dengan bahan baku terigu. Daerah pemasarannya sebatas wilayah Kulonprogo dan Kabupaten Purworejo. Kelompok usaha emping gurih di sentra industri emping mlinjo di Desa Karangsari didirikan sekitar tahun 1993 dengan modal sebesar Rp500 ribu. Oleh anggotanya dikembangkan dengan membuat emping mlinjo. Kini modal usahanya sudah berkembang menjadi sekitar Rp 12 juta. Apa inti bacaan di atas? Bagaimana cara mengatasi adanya kelangkaan tersebut. Hasil diskusi dikumpulkan kepada bapakibu guru Kejar Ilmu