Objek Pajak Bumi dan Bangunan Tarif Pajak Bumi dan Bangunan

340 IPS SMPMTs Kelas VIII

3. Bea Perolehan Hak Atas Tanah dan Bangunan BPHTB

Berdasarkan Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2000 tentang Bea Perolehan Hak atas Tanah dan Bangunan, Perolehan Hak atas Tanah dan Bangunan dikenakan pajak karena tanah dan bangunan tersebut memberikan keuntungan bagi pemiliknya.

a. Subjek Bea Perolehan Hak atas Tanah dan Bangunan BPHTB

Berdasarkan Undang-Undang Bea Perolehan Hak atas Tanah dan Bangunan yang menjadi subjek pajak BPTHB adalah orang atau badan yang memperoleh hak atas tanah dan atau bangunan.

b. Objek Bea Perolehan Hak atas Tanah dan Bangunan

Yang merupakan objek bea perolehan hak atas tanah dan bangunan adalah pemindahan hak karena: jual beli, tukar menukar, hibah, warisan, penggabungan usaha, peleburan usaha,dan sebagainya.

c. Tarif Pajak dan Dasar Pengenaan Pajak

Tarif pajak bea perolehan hak atas tanah dan bangunan ditetapkan 5 lima persen. Dasar pengenaan pajak bea perolehan hak atas tanah dan bangunan BPHTB menurut UU No. 202000 adalah Nilai Perolehan Objek Pajak NPOP yaitu: harga transaksi, nilai pasar objek pajak, atau NJOP PBB.

d. Nilai Perolehan Objek Pajak Tidak Kena Pajak NPOPTKP

Nilai perolehan hak atas tanah dan bangunan tidak kena pajak ditetapkan secara regional paling banyak Rp60.000.000,00, kecuali perolehan hak waris, atau hibah wasiat yang diterima seseorang dalam hubungan keluarga sedarah dalam garis keturunan lurus satu derajat ke atas atau ke bawah dengan pemberi hibah wasiat, termasuk suamiistri. NPOPTKP ditetapkan secara regional paling banyak Rp300.000.000,00. Perhitungan BPHTB BPHTB = Tarif Pajak × NPOP – NPOPTKP = Tarif Pajak × NPOPKP Contoh Perhitungan BPHTB Bapak Andi membeli tanah milik Bu Wanti dengan harga transaksi Rp200.000.000,00. Nilai Jual Objek Pajak PBB tahun yang lalu adalah Rp150.000.000,00. Nilai Perolehan Objek Pajak Tidak Kena Pajak ditetapkan sebesar IPS SMPMTs Kelas VIII 341 Rp40.000.000,00. Karena harga transaksi yang disepakati lebih besar dibandingkan dengan NJOPPBB maka yang dipakai sebagai dasar pengenaan pajak adalah harga menurut transaksi. Oleh karena itu, besarnya Bea Perolehan Hak atas Tanah dan Bangunan yang harus dibayar adalah: NPOP = Rp200.000.000,00 NPOPTKP = Rp 40.000.000,00 _ = Rp160.000.000,00 NPOPKP = Rp160.000.000,00 BPHTB yang terutang 5 × Rp160.000.000,00 = Rp8.000.000,00 Jadi, BPHTB yang harus dibayar oleh Bapak Andi sebesar Rp8.000.000,00. Pada dasarnya, pajak berfungsi sebagai sumber pendapatan negara, alat pemerataan pendapatan, dan alat pengatur kegiatan

a. Fungsi Budgeter Sumber Pendapatan Negara

Pajak berfungsi sebagai sumber utama penerimaan negara guna membiayai seluruh kegiatan penyelenggaraan pemerintah negara dan pembangunan nasional. Sumber pendapatan negara memang tidak hanya dari pajak, tetapi pajak merupakan sumber utama pendapatan negara.

b. Fungsi Distribusi Alat Pemerataan Pendapatan

Pajak berfungsi sebagai alat pendistribusian pendapatan masyarakat dan sekaligus sebagai alat pemerataan pendapatan masyarakat dan kesejahteraan masyarakat. Warga negara yang berpendapatan tinggi dikenai pajak lebih banyak daripada warga negara yang berpendapatan rendah.

c. Fungsi Regulasi Alat Pengatur Kegiatan Ekonomi

Pemungutan pajak dapat digunakan untuk mengatur hal-hal sebagai berikut. 1. Untuk membiayai pengeluaran-pengeluaran pemerintah, baik rutin maupun pengeluaran pembangunan. 2. Untuk mendorong produksi dalam negeri pemerintah menetapkan kebijakan pembebasan pajak impor terhadap bahan baku dan pajak yang tinggi bagi barang-barang mewah. C Fungsi Pajak 342 IPS SMPMTs Kelas VIII Kemandirian Belajar Untuk memupuk kemandirian belajarmu, salinlah gambar kotak di atas ke dalam selembar kertas. Beri nomor acak di dalam semua kotak tersebut seperti contoh, kemudian jodohkan pernyataan-pernyataan di bawah ini dan masukkan jawaban yang sesuai ke dalam kotak tersebut. Jika kamu dapat membuat garis lurus ke samping secara berurutan mendapat bonus nilai dari BapakIbu Guru. a. Undang-Undang RI Nomor 17 Tahun 2000 b. pajak bumi dan bangunan c. ketentuan umum dan tata cara perpajakan d. Rp8.000.000 s.d Rp12.000.000,00 e. proporsional f. bea meterai g. PPnBM h. pajak langsung i. pajak tidak langsung Pernyataan B 3. Undang-Undang RI Nomor 12 Tahun 1994. 2. Besarnya Nilai Jual Objek Pajak Tidak Kena Pajak untuk PBB. 5. Ekspor barang kena pajak yang tergolong mewah. 4. Undang-Undang RI Nomor 16 Tahun 2000. 8. Undang-Undang RI Nomor 13 Tahun 1985. 6. Pajak yang dipungut oleh peme-rintah pada wajib pajak dan tidak dapat dilimpahkan kepada wajib pajak lain. 1. Dasar hukum pemungutan pajak peng- hasilan. 7. Pengenaan tarif pajak yang sebanding. 9. Pajak yang dapat dilimpahkan kepada wajib pajak lain. No. Pernyataan A 8 4 Kecakapan Personal Untuk memupuk kecakapan personal kamu, belajarlah mematuhi peraturan perpajakan. Coba kamu sebutkan beberapa jenis pajak yang harus dibayar oleh rumah tangga Hasilnya dikumpulkan kepada gurumu