Tuturan E1: Ehhh, kamu gimana malah mau keluar Gimana penilaianmu terhadap
temanmu? Siapa yang mau menggantikan?
Tuturan E2: Ayo Kamu ini buang-buang waktu saja Mana rambut berantakan
Gimana kamu ini, inikan ulangan
Tuturan E3: Saya ambil yaaa? Asiikk, lumayan punya HP bagus satu atau dua
minggu. Saya ganti sim card biar saya pakai.
Tuturan E6: Kenapa buk emangnya? Nggak punya bahan lagi po?
Tuturan E9: Pak, di kelas ini muridnya ada berapa e? Kenapa yang diperhatikan
cuma mereka?
4.2.5.2 Wujud Ketidaksantunan Pragmatik
Wujud ketidaksantunan pragmatik dapat dilihat berdasarkan uraian konteks yang menyertai tuturan. Adapun konteks-konteks dalam tuturan yang menghilangkan
muka ialah sebagai berikut.
Tuturan E1: ada siswa yang maju ke depan untuk membacakan teks berita. Setiap
siswa harus memberikan penilaian terhadap teman lain yang maju ke depan. Di sisi lain, mitra tutur meminta izin kepada penutur untuk keluar ke kamar mandi. Penutur
merasa siswa tersebut kurang bisa menghargai temannya saat maju ke depan.
Tuturan E2: mitra tutur diminta maju ke depan kelas untuk membacakan teks berita.
Mitra tutur tidak segera membacakan tetapi malah sembrono di depan kelas. Penutur merasa bahwa mitra tutur tersebut terlalu membuang-buang waktu di depan kelas.
Tuturan E3: suasana ketika remedial berlangsung di kelas.Tiba-tiba terdengar bunyi
HP dari dalam tas mitra tutur. Penutur berusaha mencari tahu tas yang di dalamnya terdapat HP yang aktif saat proses remedial tersebut.
Tuturan E6: mitra tutur sedang menjelaskan materi tentang seksualitas. Mitra tutur
mengatakan kepada penutur untuk materi aborsi di kelas dua saja.
Tuturan E9: pelajaran sedang berlangsung di kelas. Mitra tutur terkesan ‘pilih
kasih’ dengan siswa. Penutur menjadi salah satu siswa yang ‘kurang diperhatikan’ oleh mitra tutur. penutur menyampaikan protes di depan kelas.
4.2.5.3 Penanda Ketidaksantunan Linguistik
Penanda ketidaksantunan linguistik dapat dilihat berdasarkan nada, tekanan, intonasi, dan diksi. Adapun penanda-penanda ketidaksantunan linguistik yang
menghilangkan muka ialah sebagai berikut.
Tuturan E1: nada tinggi, tekanan keras, intonasi tanya, dan diksi yang digunakan
ialah bahasa nonstandar yang ditunjukkan dengan penggunaan kata seru eh, penggunaan kata tidak baku gimana, dan penggunaan interferensi ke dalam bahasa
Jawa malah.
Tuturan E2: nada tinggi, tekanan keras, intonasi perintah, dan diksi yang digunakan
ialah bahasa nonstandar yang ditunjukkan dengan penggunaan kata seru ayo dan penggunaan kata tidak baku gimana. Selain itu, tuturan E2 juga menggunakan kata
populer yang ditunjukkan dengan kata ulangan.