Wujud Ketidaksantunan Linguistik Menghilangkan Muka

mandi. Penutur merasa mitra tutur kurang bisa menghargai temannya saat maju ke depan. Tuturan E1 merupakan tindak verbal ekspresif yang menunjukkan ekspresi penutur ketika melihat mitra tutur tiba-tiba meminta izin untuk keluar kelas ketika ada temannya yang maju. Penutur dalam tuturan E1 ialah guru perempuan berumur 26 tahun dan mitra tuturnya ialah siswa kelas XI SMA berumur 16 tahun. Tindak perlokusinya ialah penutur mengharapkan supaya mitra tutur menunda keinginannya untuk keluar kelas dan memberikan penilaian terhadap teman yang maju ke depan kelas. Tuturan E2 Konteks tuturan E2 terjadi di laboratorium bahasa tanggal 8 November 2012, pukul 09.15 WIB ketika mitra tutur diminta maju ke depan kelas untuk membacakan teks berita. Mitra tutur tidak segera membacakan tetapi malah sembrono di depan kelas. Penutur merasa bahwa mitra tutur tersebut terlalu membuang-buang waktu di depan kelas. Tuturan E2 menunjukkan tindak verbal direktif karena tuturan tersebut mengandung perintah dari penutur kepada mitra tutur untuk segera membacakan teks berita. Penutur dalam tuturan E2 ialah guru perempuan berumur 26 tahun dan mitra tuturnya ialah siswa kelas XI SMA berumur 17 tahun. Tindak perlokusinya ialah penutur mengharapkan supaya mitra tutur segera membacakan berita di depan kelas. Tuturan E3 Konteks tuturan E3 terjadi di kelas tanggal 13 November 2013 ketika remedial berlangsung.Tiba-tiba terdengar bunyi HP dari dalam tas mitra tutur. Penutur berusaha mencari tahu tas yang di dalamnya terdapat HP yang aktif saat proses remedial tersebut. Tuturan yang disampaikan penutur seperti dalam tuturan E3 merupakan tindak verbal asertif yakni saat itu memang benar HP mitra tutur berbunyi ketika sedang jam pelajaran dan tepatnya saat remedial berlangsung. Penutur dalam tuturan E3 ialah guru perempuan berumur 30 tahun dan mitra tuturnya ialah siswa kelas X SMA berumur 16 tahun. Tindak perlokusinya ialah penutur mengharapkan supaya mitra tutur tidak mengaktifkan HP saat proses KBM berlangsung. Tuturan E6 Konteks tuturan E6 terjadi di ruang BK tanggal 21 November 2012 ketika mitra tutur sedang menjelaskan materi tentang seksualitas. Mitra tutur mengatakan kepada penutur untuk materi aborsi di kelas dua saja. Tuturan E6 berupa tindak verbal asertif karena mitra tutur memang tidak memiliki bahan lain tentang seksualitas untuk diberikan di kelas XI apabila materi mengenai aborsi sudah diberikan di kelas X. Penutur dalam tuturan E6 ialah siswa kelas X berumur 14 tahun dan mitra tuturnya ialah guru perempuan berumur 30 tahun. Tindak perlokusinya ialah penutur mengharapkan supaya mitra tutur mempersiapkan bahan lebih banyak lagi. Tuturan E9 Konteks tuturan E9 terjadi di kelas tanggal 9 November 2012 ketika pelajaran sedang berlangsung. Mitra tutur terkesan ‘pilih kasih’ dengan siswa. Penutur menjadi salah satu siswa yang ‘kurang diperhatikan’ oleh mitra tutur. Penutur