Konteks Sebuah Tuturan Konteks Tuturan
aspek situasi yang disampaikan di depan itu menjadi penentu makna sebuah tuturan. Dengan perkataan lain pula, sesungguhnya itulah yang dimaksud
dengan konteks pragmatik. Tuturan dapat dikatakan sebagai produk dari tindak verbal di dalam
aktivitas bertutur sapa karena pada dasarnya tuturan yang muncul di dalam sebuah proses pertuturan itu adalah hasil atau produk dari tindakan verbal dari
para pelibat tuturnya, dengan segala macam pertimbangan konteks situasi sosio-kultural dan aneka macam kendala konteks yang melingkupi dan
mewadahinya. Jadi jelas, bahwa sebenarnya tuturan atau ujaran itu tidak dapat disamakan dengan kalimat. Kalimat pada hakikatnya adalah entitas produk
struktural atau produk gramatikal, sedangkan tuturan atau ujaran itu merupakan hasil atau produk dari tindakan verbal yang hadir dalam proses
pertuturan. Berkaitan dengan kenyataan ini maka sesungguhnya sebuah tuturan dapat dianggap sebagai maujud tindak tutur, atau sebagai manifestasi
dari tindak ujar, tetapi pada sisi lain dapat juga dianggap sebagai produk dari tindak ujar itu sendiri Rahardi, 2007: 22.
Sebuah tuturan sebenarnya dapat mengandung dua macam perwujudan, pertama adalah sebagai wujud dari tindak tutur sentence
instance dan yang kedua adalah wujud dari sebuah produk tindak tutur itu
sendiri sentence token. Perwujudan tersebut banyak dikaji dalam pragmatik dan objek kebahasaan itu menjadi titik fokus dari kajian dan penelitian ilmu
bahasa pragmatik yang berkembang hingga saat ini.