Nasionalisme di Jepang PERKEMBANGAN NASIONALISME DI ASIA DAN PE- NGARUHNYA TERHADAP PERKEMBANGAN NASIONALISME

209

3. Nasionalisme di India

Nasionalisme India ditujukan pada bangsa Inggris, antara lain dengan Pemberontakan Sepoy 1857, Gerakan Brahma Samaj, Santiniketan, Gerakan Rama Krisna, Partai Kongres , dan Mahatma Gandhi. Pemberontakan Sepoy dipicu oleh adanya perintah tentara Inggris kepada tentara India untuk menjilat dahulu minyak yang ada di ujung peluru sebelum ditembakan ke musuh. Oleh orang India menyangka minyak itu adalah minyak sapi yang sangat didewakan, sementara bagi tentara India yang muslim dianggap sebagai minyak babi. Hal itu dianggap sebagai penghinaan dan terjadilah pemberontakan yang hampir meluas ke seluruh daerah India. Gerakan Brahma Samaj dikembangkan oleh Ram Mohan Roy. Gerakan ini ditujukan pada pembaharuan dalam agama Hindu, khususnya dalam menanamkan pemujaan kepada satu dewa sebagai sumber kehidupan dan penguasaan alam semesta. Gerakan Santiniketan adalah gerakan pembaharuan dibidang pendidikan yang dibina oleh Rabindranath Tagore. Sementara itu gerakan Rama Krisna yang ditujukan untuk memurnikan ajaran Hindu dikembangkan oleh Swami Vivekananda. Tokoh dari India lainnya yang mengembangkan nasionalis India adalah Mahatma Gandhi. Berbeda dengan Brahma Samaj, Ram Mohan Roy, dan Rabindranath Tagore yang lebih mengarah pada budaya dan agama, bentuk perlawanan yang dilakukan Mahatma Gandhi dalam berjuang melawan Inggris antara lain melalui satyagraha cinta tanah air, ahimsa tidak membunuh, hartal pemogokan, swadesi menggunakan produk sendiri. Dalam partai All Indian Congress Partai Kongres perjuangan Mahatma Gandhi dikembangkan di sana. Mahatma Gandhi mampu mengembangkan Partai Kongres menjadi partai politik. Gambar 7.3 Mahatma Gandhi Sumber: Muhammad Yamin, Lukisan Sejarah, halaman 138 210

4. Nasionalisme di Filipina

Spanyol menguasai Filipina sejak tahun 1571 dan berakhir tahun 1898. Penjajahan di Filipina pada akhirnya bermuara pada kebangkitan semangat nasionalisme. Kebangkitan nasionalisme Filipina ini termasuk sebagai kebangkitan yang paling awal jika dibandingkan dengan kebangkitan nasional di negara- negara lain di Asia Tenggara. Gerakan nasionalisme di Filipina dilatarbelakangi oleh adanya pemberlakuan dua model kekuasaan, yakni: a. Pemerintahan sipil yang dipimpin oleh Gubernur Jenderal dan bertanggung jawab langsung kepada Raja Spanyol; b. Pemerintahan agama yang dipimpin oleh seorang Uskup dan bertanggung jawab langsung kepada Paus di Roma. Pada pelaksanaan dua kepemimpinan ini mampu membangkitkan semangat nasionalisme, terutama kepemimpinan agama yang banyak mendidik rakyat sebagai missionaris dalam penyebaran agama Katolik di Filipina. Gerakan nasionalisme di Filipina meletus dalam bentuk pemberontakan Katipunan terhadap kekuasaan Spanyol. Gerakan nasionalisme ini didorong oleh faktor- faktor sebagai berikut. a. Hadirnya kaum terpelajar yang berpendidikan Barat; b. Perlakuan yang tidak adil; c. Masuknya paham-paham baru ke Filipina; d. Pengaruh kemenangan Jepang atas Rusia pada tahun 1905, Revolusi Cina, dan Turki Muda. Perlawanan dalam menentang kolonialisme Spanyol di Filipina berlangsung di bawah kepemimpinan tokoh-tokoh terkenal, seperti Jose Rizal, Andres Bonifacio, dan Emilio Aquinaldo. Dalam hal ini, Jose Ri al memimpin perlawanan terhadap Spanyol melalui organisasi pergerakan yang dikenal dengan nama Liga Filipina. Strategi perjuangannya ditempuh dengan cara- cara radikal, tetapi tetap mengutamakan cara persuasif untuk menyadarkan rakyat dan bangsa Filipina dalam melawan kekuasaan Spanyol. Akibat gerakan yang dilakukannya, Jose Ri al ditangkap dan kemudian dijatuhi hukuman mati pada tanggal 30 Desember 1896. Dengan meninggalnya Jose Ri al tidak menyebabkan semangat perjuangan menentang kolonialisme Spanyol di Filipina menjadi padam. Bahkan sebaliknya, rakyat menjadi semakin marah dan semakin berani menunjukkan perlawanannya. Hal ini terbukti dengan adanya perlawanan yang terus menerus sejak tahun 1897 di bawah pimpinan Andres Bonifacio yang mendirikan gerakan radikal dengan nama Katipunan Ng Mga Anak ng Bayan, yang artinya gerakan persatuan anak rakyat dan gerakan yang dipimpin oleh Emilio Aquinaldo,