Luasnya tanah jajahan yang dimiliki Inggris

299 semacam inilah yang pada akhirnya dapat membangun usaha raksasa yang menjangkau daerah yang sangat luas di dunia, sehingga membentuk jaringan seperti sistem gurita. Pasca revolusi industri menyebabkan Inggris muncul menjadi negara industri terkuat di dunia. Hal ini kemudian diikuti oleh negara-negara lainnya sehingga lahir apa yang disebut dengan empat besar sebagai negara yang terkuat di dunia dalam bidang ekonomi dan industri, bahkan di dunia politik. Negara- negara tersebut adalah Inggris, Perancis, Jerman, dan Amerika Serikat. Munculnya kekuatan semacam ini seakan-akan membentuk pola ekonomi yang memperlihatkan hubungan pembagian kerja antara negara-negara industri kuat dengan negara di bawahnya. Negara-negara industri tersebut menjadi daerah penghasil utama barang-barang hasil industri, sedangkan negara lainnya menjadi daerah pemasaran barang-barang hasil industri tersebut. Oleh karena itu, terjadi kesenjangan perekonomian, sebab nilai perekonomian lebih banyak dikuasai oleh negara-negara industri tersebut. Hal ini dapat terlihat dari tabel berikut:

2. Perubahan sistem sosial kemasyarakatan

Pada fase awal terjadinya revolusi industri timbul gejolak-gejolak dalam kehidupan masyarakat. Dibukanya industri-industri menimbulkan minat dari masyarakat untuk mengalihkan mata pencahariannya dari bidang pertanian menjadi pekerja industri. Kondisi ini memicu arus urbanisasi yang cukup tinggi di Inggris, sehingga rakyat dari pedesaan berbondong-bondong pindah ke perkotaan untuk menjadi pekerja di sektor-sektor industri yang berada di perkotaan. Tidak semua para urban tersebut berhasil ditampung di industri-industri. Banyak di antara mereka yang akhirnya menjadi pengangguran di perkotaan, sebab mereka tidak mau kembali ke desa asalnya dan tetap bertahan di kota dengan harapan suatu saat akan mendapatkan pekerjaan di sektor-sektor 1840 1880 1900 1913 1929 1938 Tahun 3 Milyar 7 Milyar 20 Milyar 40 Milyar 69 Milyar 47 Milyar Nilai 32 25 21 17 14 16 Inggris 10 11 8 7 6 5 Prancis 9 12 12 10 8 Jerman 45 48 53 56 60 USA 8 10 11 11 14 11 Negara Lain 300 industri tersebut. Banyaknya para pengangguran di perkotaan memicu tingginya angka kriminalitas. Hal ini disebabkan mereka tetap memerlukan biaya untuk menunjang kebutuhan hidupnya, sementara kondisi mereka tidak memiliki penghasilan karena tidak punya pekerjaan. Pada akhirnya mereka tidak segan- segan untuk berbuat kriminal dengan cara mencuri, menodong, dan merampas untuk memenuhi kebutuhan hidup. Sementara itu, bagi mereka yang sudah mendapatkan pekerjaan di sektor- sektor industri, kehidupannya tidak menjadi lebih baik. Kaum kapitalis seringkali menekan para pekerjanya dengan beban kerja yang tinggi demi tercapainya hasil produksi yang tinggi yang akan mendatangkan keuntungan yang lebih banyak. Hal ini tidak diimbangi dengan pemenuhan hak-hak pekerja yang memadai, upah yang sangat rendah, serta tidak diberikannya jaminan kesehatan, perumahan, pendidikan dan kesejahteraan keluarga para buruh. Pada akhirnya, hal ini akan mendorong terciptanya perkampungan-perkampungan kumuh di perkotaan yang disebabkan ketidakmampuan para buruh untuk membangun rumah tinggal yang lebih layak. Kondisi seperti ini juga memicu hadirnya pekerja dari komunitas wanita dan anak-anak. Upah minim yang diterima oleh para buruh menyebabkan mereka harus mencari penghasilan tambahan guna menutupi biaya hidup. Oleh karena itu, wanita dan anak-anak yang di bawah umur pun turut terjun dalam dunia industri tersebut. Hal ini menimbulkan permasalahan-permasalahan manakala tidak dipenuhinya hak-hak mereka, terutama hak-hak dalam kondisi-kondisi khusus seperti hak bagi wanita hamil ataupun pembedaan waktu kerja bagi pekerja anak-anak.

3. Lahirnya paham-paham baru

Berkembangnya revolusi industri mendorong lahirnya paham-paham baru, yaitu sebagai berikut:

a. Kapitalisme

Kapitalisme adalah paham yang berpendapat bahwa untuk meningkatkan perekonomian, perlu dibangun sektor-sektor industri yang ditunjang dengan modal yang besar. Penguasaan sektor industri tersebut perlu juga didukung dengan ketersediaan sumber bahan baku dan daerah pemasaran yang luas. Aliran ini berkembang setelah terjadinya revolusi industri dan mencapai puncaknya pada abad ke-19. Para kapitalis ini pada akhirnya mendorong perkembangan ekonomi nasional, sehingga dengan cepat Eropa mencapai taraf perekonomian yang sangat tinggi bila dibandingkan dengan negara-negara lainnya di dunia. Ketika bangsa- bangsa lainnya sedang berada dalam cengkeraman kolonialisme, Eropa pada