Faktor sosial-ekonomi Revolusi Industri

162 Bagi para pemilik lahan atau tanah pertanian, untuk mendapatkan keuntungan yang besar mereka tidak segan-segan menjual lahan pertanian tersebut. Hasil penjualan lahan pertanian tersebut selanjutnya dipakai untuk modal atau menanam modal pada pabrik dan industri. Tanpa disadari, keadaan ini menimbulkan revolusi agraria , suatu revolusi yang telah membawa perubahan sosial pada masyarakat Inggris. Pada kehidupan masyarakat ditandai dengan adanya berbagai perubahan. Di daerah pedesaan masyarakat yang semula berprofesi sebagai petani, sejak saat itu tidak lagi berorientasi pada pertanian, tetapi sudah mengarahkan perhatiannya pada pekerjaan yang memerlukan keahlian khusus. Munculnya pabrik dan industri di daerah perkotaan telah menimbulkan ekses-ekses yang sukar diatasi dan semakin menambah runyamnya kondisi masyarakat pada waktu itu. Banyak penduduk pedesaan, terutama mereka yang menganggur datang ke kota untuk mencari pekerjaan di pabrik-pabrik sentra industri. Urbanisasi dengan segala konsekuensinya terjadi secara besar- besaran, sebab di kota terdapat sistem ekonomi pasar yang mengandalkan adanya peningkatan produksi, buruh, distribusi, dan profit.

b. Faktor budaya

Terjadinya revolusi industri di Inggris tidak bisa dilepaskan dari adanya peranan para ilmuwan sebagai inovator yang telah banyak memberikan sumbangan melalui penemuan ilmu pengetahuan baru, terutama di bidang teknologi. Penemuan-penemuan tersebut, dalam rentang waktu yang cepat berpengaruh pada pengembangan alat-alat industri yang membawa pada perubahan cara kerja dan produksi. Seperti telah kita ketahui bersama bahwa sebelum dikenal alat-alat mekanis dan otomatis, masyarakat Eropa bekerja dengan menggunakan alat-alat manual yang mengandalkan tangan dan kaki. Setelah ditemukannya alat-alat yang menggunakan mesin dan digerakkan oleh mesin uap, maka terjadilah penggantian dalam sistem kerja dan penghematan tenaga kerja. Selain itu, mesin-mesin dapat memproduksi barang dengan cepat dalam jumlah yang besar. Penemuan besar yang merupakan awal revolusi industri adalah penemuan mesin uap oleh James Watt 1796. Penemuan ini merupakan salah satu faktor penentu bagi perkembangan industri modern di Inggris. Pada awal penemuannya, mesin uap ini digunakan untuk pabrik-pabrik tekstil. Pabrik industri yang semula digerakkan oleh tenaga manusia, dengan cepat beralih ke tenaga mesin. Sejak saat itu, di Inggris bermunculan pusat-pusat industri, seperti Lancashire, Liverpool, Manchester, dan Birmingham. Pada perkembangan selanjutnya, penemuan mesin uap ini dimanfaatkan pula untuk menggerakkan alat angkutan atau transportasi. Pada tahun 1802, berhasil dibuat kapal api. Begitu pula pada tahun 1804, Richard Trevithick 163 berhasil menemukan mesin lokomotif yang digerakkan dengan mesin uap. Selanjutnya lokomotif ini disempurnakan lagi oleh George Stephenson pada tahun 1819 dengan pembuatan kereta api. Beberapa tahun setelah itu, tepatnya sejak tahun 1825 beberapa kota di Inggris telah dapat dihubungkan dengan kereta api. Pada mulanya kereta api ini hanya digunakan untuk mengangkut batu bara dan besi saja, tetapi kemudian digunakan juga untuk mengangkut manusia. Lebih jauh lagi, dengan penemuan mesin uap ini berpengaruh pula bagi lancarnya kegiatan industri saat itu. Gambar 6.5 Kapal Uap Sumber:Muhammad Yamin, Lukisan Sejarah halaman 109 Sebelum mesin uap ditemukan, sebenarnya pada tahun 1762, James Hargreaves menemukan mesin tenun yang disebut Spinning Jenny. Oleh John Kay dan Richard Arkwright 1768 disempurnakan lagi menjadi mesin tenun yang dapat bekerja sendiri otomatis. Edmund Cartwright 1785 mencoba mengembangkan mesin tenun yang lebih baik. Begitu pula Isaac Merrit Singer 1815 dari Amerika Serikat berhasil membuat model mesin jahit yang sampai sekarang menjadi merek mesin jahit terkenal di dunia yaitu mesin jahit Singer. Gambar 6.6 Mesin tenun yang pertama kali yang disebut spinning Jenny Sumber:Muhammad Yamin, Lukisan Sejarah halaman 109 164 Penemuan lain yang mendukung revolusi industri di Inggris, terjadi pula pada bidang-bidang lainnya, salah satunya dalam bidang perlistrikan. Pada tahun 1752, Benjamin Franklin berhasil menemukan gejala listrik yang berasal dari awan, sementara Luigi Galvani dan Alessandro Volta 1780 menemukan aliran listrik. Andre Ampere menemukan alat pengukur listrik, sedangkan lampu pijar oleh Thomas Alfa Edison. Dalam bidang telekomunikasi, Morse 18342 adalah orang yang menemukan pesawat telegraf, sedangkan pesawat telepon oleh Graham Bell 1872.

c. Faktor politik

Pada abad ke-17, Inggris tampil sebagai sebuah negara yang menguasai lautan Sarvajala. Hal ini terbukti dengan semakin luasnya daerah perdagangan Inggris di kawasan Asia maupun Amerika. Suatu posisi yang pada hakikatnya mendorong Inggris untuk menjadi sebuah negara yang kaya raya di kawasan Eropa. Dalam perdagangannya, Inggris tergolong negara yang mahir memainkan peranan dan strategi perdagangan. Sebagai bukti, pemerintah Inggris memiliki persekutuan dagang yang disebut East Indies Company EIC atau Persekutuan Dagang Hindia Timur . EIC merupakan sebuah persekutuan dagang yang menjadi saingan bagi persekutuan dagang Belanda yang bernama VOC di wilayah Hindia Timur dan Asia Timur. Menjelang abad ke-18, persekutuan EIC ini mengalami kemajuan yang pesat. Posisi Inggris semakin menguntungkan dengan bertambahnya daerah jajahan di India dan Amerika Utara. Melalui daerah jajahan tersebut, Inggris mencapai kemakmuran. Daerah jajahan tersebut, terutama daerah jajahan yang memiliki jumlah penduduk paling banyak, dijadikan kawasan potensial untuk memasarkan hasil industrinya. Untuk mempertahankan posisi yang menguntungkan tersebut, Inggris memberlakukan tiga prinsip terhadap daerah jajahannya, yaitu: 1 berusaha untuk tetap mempertahankan tanah jajahan; 2 memelihara hubungan yang baik dengan masyarakat di daerah jajahan; 3 memperluas dan mengembangkan daerah jajahan. Selanjutnya Inggris memiliki daerah jajahan yang hampir tersebar di seluruh benua. Tidak mengherankan jika Inggris membanggakan dirinya dengan mengatakan The Sun Never Sets in the British Empire. Adapun daerah jajahan Inggris yang dimaksud adalah: 1 di Asia, pusat jajahannya di India, dengan daerah jajahannya Malaysia, Singapura, dan Myanmar; 2 di Afrika, pusat jajahannya di Afrika Selatan; 3 di Amerika, dengan pusat jajahannya di Amerika Utara; 4 Australia, New Zeeland, dan Papua Nugini