166 berperan sebagai pelaku ekonomi tunggal, baik itu sebagai produsen, distributor,
maupun pedagang. Dari kapitalisme modern ini, lahirlah imperialisme modern karena sebagai produsen membutuhkan bahan mentah untuk industri dan sebagai
pedagang membutuhkan daerah pemasaran. Untuk mencapai kedua tujuan tersebut pemerintah Inggris segera mencari daerah jajahan yang lebih luas
lagi.
3. Kapitalisme
Seperti telah disebutkan pada uraian sebelumnya bahwa kemajuan dan perkembangan dalam bidang industri yang dialami oleh negara Inggris memberikan
pengaruh yang besar, baik bagi Inggris maupun bagi negara-negara Eropa lainnya. Munculnya negara industri yang mengusung politik ekonomi bebas
liberal mendorong lahirnya kapitalisme modern dan lebih jauh lagi melahirkan suatu bentuk imperialisme modern. Setiap negara Eropa saling bersaing untuk
mencari daerah jajahan sebagai penghasil bahan baku industri dan daerah pemasaran bagi hasil industri. Penjelajahan demi penjelajahan segera dilakukan.
Beberapa negara Eropa akhirnya sampai di Dunia Timur, salah satunya di Kepulauan Nusantara atau Indonesia.
Kedatangan orang-orang Barat ke bumi Nusantara merupakan suatu periode tersendiri dalam perjalanan sejarah Indonesia yang banyak membawa
perubahan dalam berbagai bidang kehidupan. Perkembangan kolonialisme dan imperialisme Barat di Indonesia tidak bisa dilepaskan keberadaannya
dari perkembangan sistem kapitalisme yang terjadi di Eropa.
Kapitalisme merupakan suatu sistem perekonomian yang didasarkan
pada hak milik alat-alat produksi, seperti tanah, pabrik, mesin, dan sumber alam yang dikuasai oleh perseorangan. Kapitalisme ini ditandai dengan adanya
suatu bentuk persaingan antara yang satu dengan yang lainnya melalui penggunaan tenaga kerja upahan guna menghasilkan barang-barang dan jasa dengan modal
yang sekecil-kecilnya dan mendapatkan keuntungan yang sebesar-besarnya. Sistem kapitalisme ini berkembang di Inggris pada abad ke-18 dan kemudian
menyebar luas ke kawasan Eropa dan Amerika. Adapun ciri-ciri sistem kapitalisme di antaranya, sebagai berikut.
a. Individual Ownership
Sistem ekonomi kapitalis yang menganut prinsip kebebasan liberal, salah satunya ditandai dengan kepemilikan alat-alat produksi secara perseorangan,
bukan oleh negara. Namun demikian, pada dasarnya prinsip ekonomi kapitalis ini dalam hal-hal tertentu masih tetap mengakui adanya peranan dan pemilikan
negara, terutama dalam wujud monopoli yang bersifat alamiah dan yang menyangkut pelayanan jasa kepada masyarakat umum, seperti kantor pos,
jasa, dan lain-lain.
167 Dalam pandangan penganut prinsip ekonomi kapitalis, dominannya
kepemilikan alat-alat produksi secara perseorangan didasarkan pada dua pertimbangan. Pertama, pemilikan atau harta yang bersifat produktif berarti
penguasaan atas kehidupan orang lain. Kedua, ada anggapan dari kapitalis klasik bahwa kemajuan teknologi lebih mudah dicapai kalau orang menangani
urusan atau kepentingannya sendiri.
Melihat peradaban kapitalis itu, sebenarnya golongan kapitalis memiliki pandangan baru di bidang ekonomi yang dipengaruhi oleh ajaran liberalisme.
Seperti telah diketahui bahwa liberalisme dibidang ekonomi akan melahirkan sistem kapitalisme. Para kapitalis ini selanjutnya menjadi golongan baru dalam
masyarakat Eropa dengan sebutan middle class golongan menengah.
b. Market Economy
Perekonomian pasar merupakan salah satu prinsip dari sistem ekonomi kapitalis. Perekonomian pasar berlandaskan pada pembagian kerja. Artinya
ada kelompok produsen, pekerja, dan perantara yang menawarkan barang. Barang dan jasa tidak dimaksudkan untuk pemenuhan kebutuhan rumah tangga
produsen sendiri, tetapi untuk pasar. Dalam hal harga, penawaran dan permintaan ditentukan oleh hukum demand and supply penawaran dan permintaan.
Artinya apabila penawaran barang tinggi maka harga menjadi rendah, begitu sebaliknya jika permintaan tinggi maka harga cenderung tinggi.
c. Competition
Sistem ekonomi kapitalis ditandai pula dengan suatu ciri pokok lain, yaitu adanya competition persaingan. Berbeda dengan perekonomian prakapitalis
yang sama sekali tidak mengandung unsur persaingan antarprodusen, pelaksanaan ekonomi kapitalis membuka peluang persaingan yang sangat besar. Dalam
sistem ini, persaingan bisa saja dalam bentuk monopoli swasta atau juga monopoli resmi dari negara. Dari kedua kasus tersebut, interaksi yang bebas
antara para pembeli dan penjual diwujudkan dengan penentuan harga barang dan jasa oleh otoritas kekuasaan seperti dalam kasus monopoli negara. Hal
yang juga penting diperhatikan adalah masalah mutu atau kualitas barang. Produsen yang ingin memenangkan kompetisi atau persaingan harus menciptakan
suatu produk yang berkualitas tinggi pada satu sisi, dan di sisi lain harga produk tersebut harus dijual lebih rendah daripada yang lain dalam produk
yang sama.
168
Kegiatan 6.1 d.
Profit
Sesuai dengan prinsip ekonomi liberal, dalam sistem kapitalis keuntungan merupakan salah satu ciri pokok. Perekonomian kapitalis memberikan lebih
banyak kesempatan untuk meraih keuntungan yang sebesar-besarnya daripada perekonomian lain. Sebab, dalam perekonomian kapitalis dijamin adanya
tiga kebebasan, yaitu kebebasan berdagang dan menentukan pekerjaan, kebebasan hak kepemilikan, dan kebebasan mengadakan kontrak. Setiap
pelaksana ekonomi kapitalis berlomba-lomba untuk meraih keuntungan sebanyak- banyaknya. Mereka menjadi produsen yang menghasilkan barang-barang
kebutuhan pasar dan kemudian memasarkannya ke daerah jajahan.
Dari sekian pengaruh yang berkembang di Eropa, manakah menurut Kamu yang paling berpengaruh terhadap perluasan perkembangan kolonialisme
Barat di Indonesia? Diskusikan dengan teman kelompokmu
B. PERKEMBANGAN KOLONIALISME DI INDONESIA
Revolusi Industri yang memberikan pengaruh terhadap perekonomian, khususnya
di kawasan Eropa telah mendorong negara- negara Barat untuk melakukan penjelajahan
samudera. Penjelajahan ini bertujuan untuk mencari daerah yang akan dijadikan jajahan.
Di daerah-daerah yang telah berhasil dikuasai, para penjelajah melakukan eksploitasi besar-
besaran terhadap sumber daya alam dan memasarkan hasil industri dari negaranya.
Pada awal kedatangannya, para penjelajah yang menemukan daerah baru dan mendarat
di suatu tempat, memperkenalkan dirinya sebagai pedagang. Mereka melakukan interaksi perdagangan dengan penduduk
pribumi, bahkan di antara mereka ada pula yang mendirikan pemukiman koloni. Pada perkembangan selanjutnya, tanpa disadari oleh penduduk pribumi daerah
itu oleh mereka dianggap sebagai daerah miliknya. Dengan leluasa mereka mengeksplorasi dan mengeksploitasi kekayaan yang ada di daerah baru itu.
Dalam sistem politik, pendudukan, dan penguasaan suatu daerah oleh negara lain disebut penjajahan atau istilah populernya disebut kolonialisme.
Kata-kata kunci
• Perjanjian Tordesillas • Perjanjian Saragosa
• Hak Octrooi • Republik Bataaf
• Grote postweg • Landrent
• Perang Lipzig • Agrarische Wet
• Suiker Wet • Politik etis