Nasionalisme di Cina PERKEMBANGAN NASIONALISME DI ASIA DAN PE- NGARUHNYA TERHADAP PERKEMBANGAN NASIONALISME

210

4. Nasionalisme di Filipina

Spanyol menguasai Filipina sejak tahun 1571 dan berakhir tahun 1898. Penjajahan di Filipina pada akhirnya bermuara pada kebangkitan semangat nasionalisme. Kebangkitan nasionalisme Filipina ini termasuk sebagai kebangkitan yang paling awal jika dibandingkan dengan kebangkitan nasional di negara- negara lain di Asia Tenggara. Gerakan nasionalisme di Filipina dilatarbelakangi oleh adanya pemberlakuan dua model kekuasaan, yakni: a. Pemerintahan sipil yang dipimpin oleh Gubernur Jenderal dan bertanggung jawab langsung kepada Raja Spanyol; b. Pemerintahan agama yang dipimpin oleh seorang Uskup dan bertanggung jawab langsung kepada Paus di Roma. Pada pelaksanaan dua kepemimpinan ini mampu membangkitkan semangat nasionalisme, terutama kepemimpinan agama yang banyak mendidik rakyat sebagai missionaris dalam penyebaran agama Katolik di Filipina. Gerakan nasionalisme di Filipina meletus dalam bentuk pemberontakan Katipunan terhadap kekuasaan Spanyol. Gerakan nasionalisme ini didorong oleh faktor- faktor sebagai berikut. a. Hadirnya kaum terpelajar yang berpendidikan Barat; b. Perlakuan yang tidak adil; c. Masuknya paham-paham baru ke Filipina; d. Pengaruh kemenangan Jepang atas Rusia pada tahun 1905, Revolusi Cina, dan Turki Muda. Perlawanan dalam menentang kolonialisme Spanyol di Filipina berlangsung di bawah kepemimpinan tokoh-tokoh terkenal, seperti Jose Rizal, Andres Bonifacio, dan Emilio Aquinaldo. Dalam hal ini, Jose Ri al memimpin perlawanan terhadap Spanyol melalui organisasi pergerakan yang dikenal dengan nama Liga Filipina. Strategi perjuangannya ditempuh dengan cara- cara radikal, tetapi tetap mengutamakan cara persuasif untuk menyadarkan rakyat dan bangsa Filipina dalam melawan kekuasaan Spanyol. Akibat gerakan yang dilakukannya, Jose Ri al ditangkap dan kemudian dijatuhi hukuman mati pada tanggal 30 Desember 1896. Dengan meninggalnya Jose Ri al tidak menyebabkan semangat perjuangan menentang kolonialisme Spanyol di Filipina menjadi padam. Bahkan sebaliknya, rakyat menjadi semakin marah dan semakin berani menunjukkan perlawanannya. Hal ini terbukti dengan adanya perlawanan yang terus menerus sejak tahun 1897 di bawah pimpinan Andres Bonifacio yang mendirikan gerakan radikal dengan nama Katipunan Ng Mga Anak ng Bayan, yang artinya gerakan persatuan anak rakyat dan gerakan yang dipimpin oleh Emilio Aquinaldo, 211 yang dikenal sebagai seorang pejuang radikal dalam meneruskan pemberontakan Katipunan Jose Ri al. Ketika Spanyol dihadapkan pada perang melawan Amerika Serikat dalam perebutan daerah di sekitar Laut Karibia, maka Emilio Aquinaldo memanfaatkan kesempatan tersebut untuk memproklamirkan kemerdekaan Filipina pada tanggal 12 Juni 1898. Seperti kita ketahui, sejak tahun 1898 kondisi perpolitikan kembali diwarnai dengan suasana tegang. Hal ini disebabkan adanya permusuhan antara Amerika Serikat dengan Spanyol yang memperebutkan daerah koloni di sekitar Laut Karibia. Permusuhan antara kedua negara tersebut memberikan pengaruh terhadap daerah- daerah yang menjadi koloni Spanyol, termasuk salah satunya adalah Filipina. Dengan permusuhan tersebut, Spanyol banyak memusatkan perhatiannya untuk menghadapi Amerika, karena Amerika secara jelas bermaksud untuk mengusir Spanyol dari Filipina. Kondisi hubungan kedua negara yang sedang bersitegang tersebut kemudian dimanfaatkan oleh Emilio Aquinaldo dengan ikut bergabung pada Amerika. Hal tersebut dilakukan dengan harapan ketika Spanyol kalah Filipina akan diserahkan oleh Amerika sebagai negara yang merdeka. Dalam kenyataannya, setelah Spanyol dapat dikalahkan dan diusir Amerika, Filipina tidak diserahkan kepada rakyat Filipina. Oleh karena itu, Emilio Aquinaldo segera mem- proklamirkan Republik Filipina tahun 1899 di Malolos. Setelah memproklamirkan kemerdekaan Filipina, Emilio Aquinaldo ditangkap oleh Amerika. Dengan demikian, setelah lepas dari Spanyol, Filipina jatuh ke tangan Amerika 1898. Perjuangan menentang kolonialisme di Filipina terus dikobarkan dan pada tahun 1919 Filipina menuntut kemerdekaan penuh, tetapi ditolak oleh Amerika dengan alasan Filipina belum saatnya untuk merdeka. Amerika hanya memberikan status Commonwealth kepada bangsa Filipina pada tahun 1943. Sepuluh tahun kemudian, Filipina diberi kemerdekaan oleh Amerika dengan hari yang sama dengan hari kemerdekaan Amerika, yaitu tanggal 4 Juli 1946. Gambar 7.4 Emilio Aquinaldo memimpin gerakan Filipina Merdeka Sumber: Muhammad Yamin, Lukisan Sejarah, halaman 135