Kehidupan ekonomi Kerajaan Kutai

31 Kutai. Agama yang dianut di Kutai yaitu agama Hindu aliran pemuja Siwa yang diduga berasal dari India Selatan, dengan bukti adanya huruf Pallawa yang digunakan di India Selatan, serta penggunaan nama Warman yang merupakan kebiasaan dari India Selatan.

2. Kerajaan Tarumanegara

Pulau Jawa memasuki catatan sejarah sejak abad ke-2 Masehi. Dalam catatan India yang ditulis pada awal abad ke-2, berjudul Mahaniddesa, sudah tercantum nama Yawadwipa Pulau Jawa. Claudius Ptolemeus, ahli geografi Yunani, menyebutkan bahwa Pulau Labadiou ketika menguraikan daerah Asia Tenggara dalam bukunya Geographike Hyphegesis, yang ditulisnya pada sekitar tahun 150 M. Sejak pertengahan abad ke-3, catatan Cina sudah menyebut She-po Jawa. Gambar 2.3 Wilayah Kerajaan Tarumanegara Sumber: Chalif Latif, 2000, Atlas Sejarah Indonesia dan Dunia, halaman 8

a. Kehidupan politik

Kerajaan Tarumanegara merupakan kerajaan tertua di Pulau Jawa yang dipengaruhi agama dan kebudayaan Hindu. Letaknya di Jawa Barat dan diperkirakan berdiri kurang lebih abad ke 5 M. Raja yang memerintah pada saat itu adalah Purnawarman. Ia memeluk agama Hindu dan menyembah Dewa Wisnu. Sumber sejarah mengenai Kerajaan Tarumanegara dapat diketahui dari prasasti-prasasti yang ditinggalkannya dan berita-berita Cina. Prasasti yang telah ditemukan sampai saat ini ada 7 buah. Berdasarkan prasasti inilah dapat diketahui bahwa kerajaan ini mendapat pengaruh kuat dari kebudayaan Hindu. Prasasti itu menggunakan huruf Pallawa dan bahasa Sanskerta. Dengan demikian, Kerajaan Tarumanegara seperti halnya Kerajaan Kutai mendapat pengaruh dari Kerajaan Hindu yang ada di India Selatan. TARUMANEGARA SAMUDERA HINDIA LAUT NUSANTARA J A W A Wilayah Kerajaan Tarumanegara 32 Prasasti-prasasti peninggalan Kerajaan Tarumanegara berdasarkan tempat penemuannya, antara lain sebagai berikut. 1 Prasasti Ciaruteun Ciampea, ditemukan di tepi Sungai Ciaruteun Bogor dekat muaranya dengan Cisadane. 2 Prasasti Pasir Jambu Koleangkak, ditemukan di daerah perkebunan Jambu sekitar 30 km sebelah barat Bogor. 3 Prasasti Kebon Kopi, ini terletak di Kampung Muara Hilir, Cibungbulang Bogor. Ditulis dalam bentuk puisi Anustubh. 4 Prasasti Pasir Awi dan Prasasti Muara Cianten. Kedua prasasti ini menggunakan aksara yang berbentuk ikal yang belum dapat di baca, ditemukan di Bogor. 5 Prasati Tugu, ditemukan di daerah Tugu Jakarta. Prasasti ini merupakan prasasti terpanjang dari semua prasasti peninggalan Raja Purnawarman. Prasasti ini berbentuk puisi Anustubh. Tulisannya dipahatkan pada sebuah batu bulat panjang secara melingkar. 6 Prasasti Cidanghiang atau Prasasti Lebak, ditemukan di tepi Sungai Cidanghiang, Kecamatan Munjul, Lebak Banten. Gambar 2.4 Prasasti Ciaruteun merupakan salah satu peninggalan Kerajaan Tarumanegara Sumber: Chalif Latif, 2000, Atlas Sejarah Indonesia dan Dunia, halaman 8 Sumber lain yang menerangkan tentang Kerajaan Tarumanegara dapat dilihat dari berita Cina berupa catatan perjalanan seorang penjelajah Cina bernama Fa-Hien pada awal abad ke-5 M. Dalam bukunya Fa-Kuo-Chi, ia membuat catatan bahwa di Ye-Po-Ti banyak dijumpai orang-orang Brahmana dan mereka yang beragama kotor atau buruk dan sedikit sekali dijumpai orang yang beragama Buddha. Menurut para ahli yang dimaksud Ye-Po-Ti adalah Jawadwipa atau Pulau Jawa atau Tarumanegara. Berita Cina lainnya berasal dari catatan Dinasti Sui, yang menerangkan bahwa telah datang utusan