Partai Nasional Indonesia PNI
f. Perhimpunan Bangsa Indonesia PBI dan Partai Indonesia
Raya Parindra Perhimpunan Bangsa Indonesia PBI berdiri tahun 1935. PBI didirikan di Surabaya oleh dr. Sutomo. Selanjutnya PBI disatukan menjadi Parindra yang lahir pada bulan Desember 1935. Parindra merupakan fusi dari Budi Utomo dan PBI. Parindra bertujuan untuk mencapai kemerdekaan Indonesia Raya. Dalam bidang politik, Parindra mulai menggalang persatuan politik setelah kegagalan Petisi Sutardjo. Penggalangan persatuan politik itu menuju pada pembentukan badan konsentrasi nasional yang nanti disebut Gabungan Politik Indonesia GAPI pada bulan Mei 1939.g. Gabungan Politik Indonesia GAPI
Gabungan Politik Indonesia didirikan atas prakarsa Muhammad Husni Thamrin pada tanggal 21 Mei 1939. Pembentukan GAPI ini di antaranya dilatarbelakangi oleh: 1 kegagalan Petisi Sutardjo; 2 sikap pemerintah Kolonial Belanda yang kurang memperhatikan kepentingan- kepentingan bangsa; 3 semakin gawatnya situasi internasional sebagai akibat meningkatnya pengaruh fasisme. Petisi Sutardjo adalah petisi yang diajukan oleh Sutardjo dalam dewan rakyat Volksraad. Ia mengusulkan kepada pemerintah Hindia-Belanda agar diadakan konferensi Kerajaan Belanda untuk membahas status politik Hindia- Belanda dalam 10 tahun mendatang yang berupa status otonomi. Hal itu dimaksudkan agar tercapai kerja sama yang mendorong rakyat untuk menentukan kebijakan politik, ekonomi, dan sosial. Petisi itu tidak seluruhnya diterima oleh anggota dewan. Hal itu disebabkan petisi dianggap merendahkan martabat bangsa dengan jalan meminta-minta pada Pemerintah Hindia-Belanda. Secara mayoritas, anggota dewan menyetujui petisi ini, tetapi pemerintah Hindia- Belanda berpandangan lain. Usulan dalam petisi itu dianggap tidak wajar dan masih terlalu prematur. Langkah-langkah yang diambil GAPI kemudian adalah mengadakan aksi dan menuntut pembentukan parlemen, tetapi bukan parlemen seperti Volksraad 228 Kegiatan 7.3 yang sudah ada. Parlemen yang dimaksud adalah parlemen yang disusun dan dipilih oleh rakyat Indonesia. Menghadapi tuntutan GAPI Indonesia Berparlemen maka dibentuklah Komisi Visman yang bertugas menyelidiki dan mempelajari sejauhmana kehendak rakyat dengan perubahan-perubahan ketatanegaraan atau pemerintahan. Selanjutnya untuk memperjelas tuntutan, GAPI membentuk suatu panitia yang bertugas menyusun bentuk dan susunan ketatanegaraan Indonesia. Hasil panitia itu, kemudian disampaikan dalam pertemuan antara wakil-wakil GAPI dengan Komisi Visman pada tanggal 14 Februari 1941. Hasilnya ternyata bahwa Indonesia masih ingin tetap berada dalam ikatan kerajaan Belanda.4. Organisasi Pergerakan Perempuan
Ketika Indonesia memasuki masa penjajahan, kedudukan perempuan Indonesia sampai akhir abad ke-19 belum membawa perkembangan yang berarti. Selain karena adat-istiadat, kebijakan kolonial juga seolah membedakan antara kedudukan perempuan dan laki-laki. Lihat dalam soal pendidikan. Perempuan cukup di rumah dengan mengerjakan pekerjaan rumah, mengurus suami atau mengerjakan keterampilan praktis kerumahtanggaan. Berdasarkan keadaan tersebut, ada beberapa tokoh perempuan yang berusaha mendobrak kearah kemajuan. Keharusan perempuan untuk keluar dari rumah mulai diperjuangkan, perlunya pendidikan, penentangan poligami juga mulai diperjuangkan. Usaha terobosan terhadap perjuangan kaum perempuan ternyata datangnya dari kaum perempuan juga. Mereka menginginkan persamaan hak dan kedudukan yang setara dengan pria. Tokoh yang menjadi pelopor atau emansipasi kaum perempuan adalah R.A. Kartini 1879-1904 yang cita-citanya termuat dalam Habis Gelap Terbitlah Terang. Tokoh lainnya, antara lain: Raden Dewi Sartika 1884-1947 melalui Sekolah Kaoetamaan Istri , Budi Utomo melalui Putri Mardika 1912, dan beberapa perkumpulan perempuan Kerajinan Anai Setia di Padang 1914, Pawiyatan Perempuan 1915 di Magelang, Percintaan Ibu kepada Anak Temurunannya PIKAT tahun 1917, Purborini 1917 di Tegal, Aisiyah di Yogyakarta, dan Perempuan Sosilo di Pemalang. Dari berbagai organisasi pergerakan nasional di atas, kelompokkan oleh kalian organisasi-organisasi yang kooperatif dan nonkooperatif dengan pihak kolonial dalam memperjuangkan kemerdekaan Indonesia. Kumpulkan hasilnya pada guru KalianParts
» Sejarah 2 Kelas 11 Tarunasena M 2009
» Hipotesis Waisya Teori kolonisasi
» Hipotesis Ksatria Teori kolonisasi
» Hipotesis Brahmana Teori kolonisasi
» Teori Arus Balik TEORI TENTANG MASUK DAN BERKEMBANGNYA KE- BUDAYAAN HINDU-BUDDHA DI INDONESIA
» Candi di Jawa Tengah dan Yogyakarta
» Kehidupan politik Kerajaan Kutai
» Kehidupan ekonomi Kerajaan Kutai
» Kehidupan sosial-budaya Kepercayaan Kerajaan Kutai
» Kehidupan politik Kerajaan Tarumanegara
» Kehidupan ekonomi Kehidupan sosial-budaya
» Kehidupan politik Kerajaan Sriwijaya
» Kehidupan politik Kerajaan Mataram Kuno berpusat di Jawa Tengah
» Kepercayaan Kerajaan Mataram Kuno berpusat di Jawa Tengah
» Kehidupan politik Kerajaan Mataram Kuno berpusat di Jawa Timur
» Kehidupan ekonomi Kerajaan Mataram Kuno berpusat di Jawa Timur
» Kehidupan politik Kerajaan Singhasari
» Kehidupan ekonomi Kerajaan Singhasari
» Kehidupan sosial-budaya Kerajaan Singhasari
» Kehidupan politik Kerajaan Majapahit
» Kehidupan ekonomi Kerajaan Majapahit
» Kehidupan politik Kerajaan Sunda
» Kehidupan ekonomi dan sosial budaya
» Kehidupan politik Kerajaan Bali
» Kehidupan ekonomi KEHIDUPAN NEGARA-NEGARA KERAJAAN HINDU-BUDDHA DI INDONESIA
» Kehidupan sosial budaya KEHIDUPAN NEGARA-NEGARA KERAJAAN HINDU-BUDDHA DI INDONESIA
» Kepercayaan KEHIDUPAN NEGARA-NEGARA KERAJAAN HINDU-BUDDHA DI INDONESIA
» SISTEM DAN STRUKTUR SOSIAL MASYARAKAT PADA MASA KERAJAAN-KERAJAAN HINDU-BUDDHA
» Awal kedatangan Islam di Indonesia
» Tempat asal para pembawa Islam di Indonesia
» Maulana Malik Ibrahim Para penyebar Islam di Indonesia
» Sunan Ampel Para penyebar Islam di Indonesia
» Sunan Bonang Para penyebar Islam di Indonesia
» Sunan Muria Para penyebar Islam di Indonesia
» Sunan Gunung Jati Para penyebar Islam di Indonesia
» Kerajaan Malaka Kerajaan Aceh
» Kerajaan Demak KEHIDUPAN KERAJAAN-KERAJAAN ISLAM DI INDONESIA 1.
» Kerajaan Pajang Kerajaan Mataram
» Kerajaan Banten KEHIDUPAN KERAJAAN-KERAJAAN ISLAM DI INDONESIA 1.
» Kerajaan Cirebon KEHIDUPAN KERAJAAN-KERAJAAN ISLAM DI INDONESIA 1.
» Kerajaan Makasar Goa dan Tallo
» Kerajaan Banjar KEHIDUPAN KERAJAAN-KERAJAAN ISLAM DI INDONESIA 1.
» Golongan raja dan keluarganya
» Golongan elite SISTEM DAN STRUKTUR SOSIAL MASYARAKAT DI KERAJAAN-KERAJAAN BERCORAK ISLAM
» Golongan non elite SISTEM DAN STRUKTUR SOSIAL MASYARAKAT DI KERAJAAN-KERAJAAN BERCORAK ISLAM
» Golongan hamba sahaya atau budak
» Seba Pengiriman upeti dan penyerahan hasil pajak
» Tahap kehamilan PERKEMBANGAN TRADISI ISLAM DI BERBAGAI DAERAH ABAD XV - XVIII
» Tahap kelahiran PERKEMBANGAN TRADISI ISLAM DI BERBAGAI DAERAH ABAD XV - XVIII
» Tahap kanak-kanak PERKEMBANGAN TRADISI ISLAM DI BERBAGAI DAERAH ABAD XV - XVIII
» Tahap pernikahan PERKEMBANGAN TRADISI ISLAM DI BERBAGAI DAERAH ABAD XV - XVIII
» Tahap kematian PERKEMBANGAN TRADISI ISLAM DI BERBAGAI DAERAH ABAD XV - XVIII
» Perkembangan Pendidikan di Kerajaan Yang Bercorak Islam
» Perkembangan kesenian di Kerajaan yang bercorak Islam di
» Merkantilisme DAMPAK SITUASI EROPA TERHADAP PERKEMBANGAN KOLONIALISME BARAT DI INDONESIA
» Faktor sosial-ekonomi Revolusi Industri
» Faktor budaya Revolusi Industri
» Faktor politik Revolusi Industri
» Market Economy Competition Kapitalisme
» Ferdinand Magelhaens PERKEMBANGAN KOLONIALISME DI INDONESIA
» VOC Belanda PERKEMBANGAN KOLONIALISME DI INDONESIA
» Prancis PERKEMBANGAN KOLONIALISME DI INDONESIA
» Inggris PERKEMBANGAN KOLONIALISME DI INDONESIA
» Pemerintahan Hindia Belanda PERKEMBANGAN KOLONIALISME DI INDONESIA
» SISTEM PEMERINTAHAN PADA MASA KOLONIAL
» PERUBAHAN EKONOMI DAN DEMOGRAFI DI BERBAGAI DAERAH PADA MASA KOLONIAL
» Sosialisme PAHAM-PAHAM BARU DI EROPA 1.
» Demokrasi PAHAM-PAHAM BARU DI EROPA 1.
» Kondisi politik Faktor-faktor yang mempengaruhi lahirnya pergerakan
» Kondisi pendidikan Faktor-faktor yang mempengaruhi lahirnya pergerakan
» Budi Utomo Organisasi dalam bidang sosial-budaya dan sosial-ekonomi
» Sarekat Islam Organisasi dalam bidang sosial-budaya dan sosial-ekonomi
» Organisasi Kepemudaan Organisasi dalam bidang sosial-budaya dan sosial-ekonomi
» Indische Partij Organisasi dalam bidang politik
» Perhimpunan Indonesia Partai Komunis Indonesia PKI
» Partai Nasional Indonesia PNI
» Fraksi Nasional Organisasi dalam bidang politik
» Perhimpunan Bangsa Indonesia PBI dan Partai Indonesia
» Gabungan Politik Indonesia GAPI
» Gerakan Tiga A INTERAKSI INDONESIA DAN JEPANG
» Jawa Hokokai Himpunan Kebaktian Jawa
» Seinendan INTERAKSI INDONESIA DAN JEPANG
» Keibodan INTERAKSI INDONESIA DAN JEPANG
» Fujinkai INTERAKSI INDONESIA DAN JEPANG
» Heiho INTERAKSI INDONESIA DAN JEPANG
» MIAI Majelis Islam A’la Indonesia
» SISTEM MOBILISASI DAN KONTROL PEMERINTAH PENDUDUKAN JEPANG DI BERBAGAI DAERAH DI
» John Locke 1632-1704 Pengaruh pemikiran-pemikiran baru tentang pemerintahan
» Jean Jacques Rousseau 1712-1778
» Montesquieu 1689-1755 Pengaruh pemikiran-pemikiran baru tentang pemerintahan
» Meletusnya Revolusi Prancis 1789 REVOLUSI PRANCIS 1.
» Kondisi Prancis pasca Revolusi 1789
» Pengaruh Revolusi Prancis terhadap perkembangan
» Hubungan antara koloni dengan Kerajaan Inggris
» Gerakan-gerakan Koloni menuju Kemerdekaan
» Revolusi Amerika dan pernyataan Kemerdekaan
» Pengaruh revolusi Amerika bagi perkembangan pergerakan
» Revolusi Februari 1917 Meletusnya Revolusi Rusia 1917
» Revolusi Oktober 1917 Meletusnya Revolusi Rusia 1917
» PENGERTIAN REVOLUSI INDUSTRI Sejarah 2 Kelas 11 Tarunasena M 2009
» Revolusi agraria yang telah dijalankan sejak abad ke-16
» Perkembangan ilmu pengetahuan dan inovasi teknologi
» Struktur masyarakat terbuka yang berorientasi pada per-
» Stabilitas politik yang mantap
» Kekayaan sumber alam yang dimiliki oleh Inggris
» Berkembangnya paham ekonomi liberal
» Luasnya tanah jajahan yang dimiliki Inggris
» Perubahan sistem perekonomian DAMPAK BERKEMBANGNYA REVOLUSI INDUSTRI
» Perubahan sistem sosial kemasyarakatan
» Kapitalisme Lahirnya paham-paham baru
» Sosialisme Lahirnya paham-paham baru
Show more