300 industri tersebut. Banyaknya para pengangguran di perkotaan memicu tingginya
angka kriminalitas. Hal ini disebabkan mereka tetap memerlukan biaya untuk menunjang kebutuhan hidupnya, sementara kondisi mereka tidak memiliki
penghasilan karena tidak punya pekerjaan. Pada akhirnya mereka tidak segan- segan untuk berbuat kriminal dengan cara mencuri, menodong, dan merampas
untuk memenuhi kebutuhan hidup.
Sementara itu, bagi mereka yang sudah mendapatkan pekerjaan di sektor- sektor industri, kehidupannya tidak menjadi lebih baik. Kaum kapitalis seringkali
menekan para pekerjanya dengan beban kerja yang tinggi demi tercapainya hasil produksi yang tinggi yang akan mendatangkan keuntungan yang lebih
banyak. Hal ini tidak diimbangi dengan pemenuhan hak-hak pekerja yang memadai, upah yang sangat rendah, serta tidak diberikannya jaminan kesehatan,
perumahan, pendidikan dan kesejahteraan keluarga para buruh. Pada akhirnya, hal ini akan mendorong terciptanya perkampungan-perkampungan kumuh
di perkotaan yang disebabkan ketidakmampuan para buruh untuk membangun rumah tinggal yang lebih layak.
Kondisi seperti ini juga memicu hadirnya pekerja dari komunitas wanita dan anak-anak. Upah minim yang diterima oleh para buruh menyebabkan
mereka harus mencari penghasilan tambahan guna menutupi biaya hidup. Oleh karena itu, wanita dan anak-anak yang di bawah umur pun turut terjun dalam
dunia industri tersebut. Hal ini menimbulkan permasalahan-permasalahan manakala tidak dipenuhinya hak-hak mereka, terutama hak-hak dalam kondisi-kondisi
khusus seperti hak bagi wanita hamil ataupun pembedaan waktu kerja bagi pekerja anak-anak.
3. Lahirnya paham-paham baru
Berkembangnya revolusi industri mendorong lahirnya paham-paham baru, yaitu sebagai berikut:
a. Kapitalisme
Kapitalisme adalah paham yang berpendapat bahwa untuk meningkatkan perekonomian, perlu dibangun sektor-sektor industri yang ditunjang dengan
modal yang besar. Penguasaan sektor industri tersebut perlu juga didukung dengan ketersediaan sumber bahan baku dan daerah pemasaran yang luas.
Aliran ini berkembang setelah terjadinya revolusi industri dan mencapai puncaknya pada abad ke-19.
Para kapitalis ini pada akhirnya mendorong perkembangan ekonomi nasional, sehingga dengan cepat Eropa mencapai taraf perekonomian yang sangat tinggi
bila dibandingkan dengan negara-negara lainnya di dunia. Ketika bangsa- bangsa lainnya sedang berada dalam cengkeraman kolonialisme, Eropa pada
301 saat yang sama sedang menikmati kemakmuran yang dihasilkan oleh industrialisasi.
Selain itu, dalam sistem perekonomian, lahirnya golongan kapitalis ini telah mendorong semakin berkembangnya aliran ekonomi liberal. Para kapitalis
menuntut agar pemerintah tidak ikut campur tangan terlalu besar dalam kehidupan perekonomian. Perekonomian sepenuhnya diserahkan pada pasar, sehingga
akan menggantungkan pada sistem penawaran dan permintaan. Dengan demikian, perekonomian akan dikendalikan oleh golongan-golongan kapitalis tersebut.
b. Sosialisme
Lahirnya paham sosialisme disebabkan oleh terjadinya kondisi buruk dalam kehidupan sosial kemasyarakatan setelah terjadinya revolusi industri.
Aliran sosialisme sangat menentang hadirnya para kapitalis yang dianggap membawa kesengsaraan bagi rakyat. Para penganut sosialis memimpikan
terbangunnya suatu masyarakat tanpa kelas, sehingga semua manusia dapat menikmati kesejahteraan secara bersama.
Perkembangan sosialisme untuk pertama kalinya lahir di Inggris dengan tokohnya adalah Robert Owen 1771-1858. Pemikiran-pemikirannya tentang
sosialisme dikembangkannya melalui bukunya yang berjudul A View of Society, an Essay on the Formation of Human Character
. Tokoh sosialisme lainnya adalah Saint Simon 1760-1825 yang mengemukakan pentingnya peranan
kelas pekerja dalam membentuk masyarakat industri. Paham sosialisme yang bisa diterima oleh kaum kapitalis adalah paham
sosalisme yang dikembangkan oleh Pierre Joseph Proudhon 1809-1865. Pandangannya tentang sosialisme yang tertuang dalam karyanya yang berjudul
Philosophi de la Misere mengungkapkan pentingnya pembagian hak milik
antara individu secara sukarela dan merata tanpa adanya pemaksaan dari pihak manapun termasuk negara.
Sementara paham sosialisme radikal dikembangkan oleh Karl Marx 1818- 1883 dan Friedrich Engels. Das Kapital yang merupakan karya dari Marx
mendengungkan perlunya perjuangan untuk mewujudkan masyarakat tanpa kelas. Sementara itu, Engels sering mendengungkan semboyan kaum proletar
sedunia, bersatulah
. Pada akhirnya pemikiran dari tokoh-tokoh sosialisme radikal ini mendorong timbulnya gejolak-gejolak penentangan perluasan kaum
kapitalis dan menginginkan terwujudnya masyarakat tanpa kelas. Bahkan gerakan-gerakan ini pada akhirnya diarahkan untuk mewujudkan suatu negara
yang masyarakatnya tanpa kelas seperti yang terjadi pada revolusi Oktober Rusia 1917. Sosialisme radikal pada akhirnya lebih cenderung bersifat komunis.
Silahkan kamu cari lebih lanjut perbedaan antara sosialisme dengan komunisme.