Organisasi Kepemudaan Organisasi dalam bidang sosial-budaya dan sosial-ekonomi

223 Pembubaran organisasi ini dipicu oleh tulisan Indische Partij yang mengkritik perayaan kemerdekaan Belanda dari Spanyol di negeri jajahan yang belum merdeka, yaitu Indonesia. Gambar 7.9 Pendiri Indische Partij Douwes Dekker, Cipto Mangunkusumo, dan Suwardi Suryaningrat Sumber: Muhammad Yamin, Lukisan Sejarah, halaman 31

b. Perhimpunan Indonesia

Perhimpunan Indonesia pada awalnya merupakan organisasi yang pada mulanya bernama Indische Vereeniging yang didirikan oleh mahasiswa Indonesia di Jakarta pada tanggal 22 Desember 1908. Kemudian pada tahun 1923 Indische Vereeniging mengeluarkan semacam keterangan asas yaitu Indonesia merdeka yang lepas dari penjajahan. Untuk mempersiapkannya harus ada usaha untuk membangun tenaga nasional. Dalam membangun tenaga nasional itu, rakyat Indonesia tidak boleh bekerja sama dengan pemerintah Belanda. Sejak saat itulah Indische Vereeniging yang dipimpin oleh Iwa Kusumasoemantri bergerak dan memasuki dunia politik. Pada tahun 1922 Indische Vereeniging diganti menjadi Indonesische Vereeniging dan kegiatannya pun menjadi bersifat politik dengan tiga asas pokok, yaitu: 1 Indonesia harus menentukan nasibnya sendiri; 2 Bangsa Indonesia harus mengandalkan kekuatan dan kemampuan sendiri; 3 Untuk melawan Belanda, bangsa Indonesia harus bersatu. Dengan demikian, pada intinya asas Indische Vereeniging akan tercapai bila seluruh orang Indonesia bersatu. Pada tahun 1925, Indische Vereeniging merubah namanya menjadi Perhimpunan Indonesia. Kegiatan Perhimpunan Indonesia semakin meningkat 224 pada tahun 1925 dengan adanya a as atau dasar yang baru, yaitu dengan bersatunya bangsa Indonesia dan menghilangkan pertentangan antargolongan maka penjajah dapat dikalahkan. Untuk mencapai tujuan perlu dibentuk masa aksi nasional yang berdasarkan atas kemampuan masyarakat Indonesia dalam perjuangan kemerdekaan. Akibat kegiatan Perhimpunan Indonesia di dunia Internasional menimbulkan kemarahan dari pihak Belanda, sehingga pada tanggal 10 Juli 1927 empat orang anggotanya yaitu Mohammad Hatta, Nazir Pamuncak, Abdulmajid Djojodiningrat, dan Ali Sastroamidjojo ditangkap. Kemudian disidang di pengadilan di kota Den Haag pada tanggal 22 Maret 1928. Karena tidak terbukti bersalah, mereka dibebaskan.

c. Partai Komunis Indonesia PKI

Cikal bakal berdirinya PKI adalah didirikannya Indische Sociaal Democratische Vereeniging ISDV pada tanggal 9 Mei 1914 oleh Sneevliet. Pada tanggal 23 Mei 1920 ISDV berubah namanya menjadi Partai Komunis Hindia. Pada bulan Desember 1920 diubah lagi menjadi Partai Komunis Indonesia PKI, yang diketuai oleh Semaun. Pada tahun 1920, PKI bergabung dengan Comintern Komunis Internasional yang merupakan forum komunis dan pusat eksekutif bagi partai komunis seluruh dunia. Pemerintah Belanda sangat mewaspadai tindak tanduk dari PKI, bahkan mereka turut berperan dalam pemilihan ketua PKI tersebut. Pada awalnya PKI tidak banyak mendapat dukungan rakyat. Dalam rangka mendapatkan dukungan dari rakyat, PKI melakukan propaganda secara besar-besaran dan mereka mendapat pengikut kebanyakan dari kaum buruh yang menderita sebagai akibat dari defresi ekonomi. PKI juga menggerakkan Sarekat Islam Merah yang pada tahun 1924 berganti nama menjadi Sarekat Rakyat. Selain itu, PKI juga membentuk organisasi organisasi dengan nama Barisan Pemuda dan Barisan Wanita dalam organisasi. Ideologi komunis menjadi semakin menyebar dan membahayakan bagi pemeritahan kolonial Belanda. Sudah menjadi ciri khas komunis bahwa perubahan masyarakat harus dilakukan dengan cara melakukan pemberontakan terhadap pemerintah yang berkuasa. Pada tanggal 13 November 1926, PKI melakukan pemberontakan di Jakarta, Jawa Barat, Jawa Tengah, dan Jawa Timur. Selanjutnya pada tanggal 1 januari 1927, PKI melakukan pemberontakan di Sumatera Barat. Karena pemberontakan yang dilakukan PKI tidak terorganisir dengan baik dan hanya dilakukan di beberapa daerah bersifat lokal, sehingga pemerintah Gambar 7.10 Semaun Sumber: M. Habib Mustopo, halaman 193