Kehidupan politik Kerajaan Kutai

30 Begitu pula pada prasasti yang lain, berisikan sebagai berikut. Mulawarman, raja yang mulia dan terkemuka telah memberi sedekah 20.000 ekor sapi kepada para Brahmana yang seperti api. Bertempat didalam tanah yang sangat suci Waprakeswara, buat peringatan akan kebaikan didirikan Tugu ini Kehidupan ekonomi yang dapat disimpulkan dari prasasti tersebut adalah keberadaan sapi yang dipersembahkan oleh Raja Mulawarman kepada Brahmana. Keberadaan sapi menunjukkan adanya usaha peternakan yang dilakukan oleh rakyat Kutai. Arca-arca yang ditemukan oleh para arkeolog menunjukkan bahwa arca tersebut bukan berasal dari Kalimantan, tetapi berasal dari India. Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa sudah ada hubungan antara Kutai dan India, terutama hubungan dagang.

c. Kehidupan sosial-budaya

Pada Yupa diketemukan sebuah nama yaitu Kundungga yang tidak dikenal dalam bahasa India. Dengan demikian, dapat ditarik kesimpulan bahwa nama tersebut merupakan nama asli daerah tersebut. Namun masih dalam yupa yang sama dijelaskan bahwa Kundungga mempunyai anak yang bernama Aswawarman yang mempunyai putra pula bernama Mulawarman. Dua nama terakhir merupakan nama yang mengandung unsur India, berbeda dengan nama Kundungga. Baik Kundungga, Aswawarman maupun Mulawarman merupakan raja-raja di Kutai, namun dari nama mereka dapat menunjukkan bahwa pengaruh Hindu pada keluarga kerajaan itu sudah mulai masuk pada masa Kundungga, meskipun baru menguat pada masa Aswawarman. Bukti kebudayaan Hindu sudah mulai masuk pada masa Kundungga dapat dibuktikan dengan diberikannya nama Hindu kepada anaknya. Namun pendapat itu bisa saja tidak tepat, jika Aswawarman yang mengganti namanya sendiri, dan bukan oleh ayahnya melalui upacara vrtyastoma. Vrtyastoma adalah upacara penyucian diri dalam agama Hindu. Upacara vrtyastoma digunakan oleh orang-orang Indonesia yang terkena pengaruh Hindu untuk masuk ke dalam kasta tertentu sesuai dengan kedudukan asalnya, dan setelah upacara ini diadakan, biasanya disusul dengan pergantian nama.

d. Kepercayaan

Berdasarkan isi prasasti itu pula dapat diketahui bahwa masyarakat di Kerajaan Kutai memeluk agama Hindu. Hal itu dapat dilihat dari prasasti yang menyebutkan tempat suci yaitu Waprakeswara, yaitu tempat suci yang dihubungkan dengan Dewa Wisnu. Dengan demikian, kita dapat menyimpulkan bahwa agama Hindu merupakan kepercayaan yang dianut oleh masyarakat 31 Kutai. Agama yang dianut di Kutai yaitu agama Hindu aliran pemuja Siwa yang diduga berasal dari India Selatan, dengan bukti adanya huruf Pallawa yang digunakan di India Selatan, serta penggunaan nama Warman yang merupakan kebiasaan dari India Selatan.

2. Kerajaan Tarumanegara

Pulau Jawa memasuki catatan sejarah sejak abad ke-2 Masehi. Dalam catatan India yang ditulis pada awal abad ke-2, berjudul Mahaniddesa, sudah tercantum nama Yawadwipa Pulau Jawa. Claudius Ptolemeus, ahli geografi Yunani, menyebutkan bahwa Pulau Labadiou ketika menguraikan daerah Asia Tenggara dalam bukunya Geographike Hyphegesis, yang ditulisnya pada sekitar tahun 150 M. Sejak pertengahan abad ke-3, catatan Cina sudah menyebut She-po Jawa. Gambar 2.3 Wilayah Kerajaan Tarumanegara Sumber: Chalif Latif, 2000, Atlas Sejarah Indonesia dan Dunia, halaman 8

a. Kehidupan politik

Kerajaan Tarumanegara merupakan kerajaan tertua di Pulau Jawa yang dipengaruhi agama dan kebudayaan Hindu. Letaknya di Jawa Barat dan diperkirakan berdiri kurang lebih abad ke 5 M. Raja yang memerintah pada saat itu adalah Purnawarman. Ia memeluk agama Hindu dan menyembah Dewa Wisnu. Sumber sejarah mengenai Kerajaan Tarumanegara dapat diketahui dari prasasti-prasasti yang ditinggalkannya dan berita-berita Cina. Prasasti yang telah ditemukan sampai saat ini ada 7 buah. Berdasarkan prasasti inilah dapat diketahui bahwa kerajaan ini mendapat pengaruh kuat dari kebudayaan Hindu. Prasasti itu menggunakan huruf Pallawa dan bahasa Sanskerta. Dengan demikian, Kerajaan Tarumanegara seperti halnya Kerajaan Kutai mendapat pengaruh dari Kerajaan Hindu yang ada di India Selatan. TARUMANEGARA SAMUDERA HINDIA LAUT NUSANTARA J A W A Wilayah Kerajaan Tarumanegara