206
Kegiatan 7.1
Perlakuan yang tidak manusiawi itulah yang telah mendatangkan keuntungan bagi perusahaan atau pabrik. Dalam bahasa ekonomi, Marx menyebutnya
dengan Surplus Teori. Selanjutnya Marx mengeluarkan teori nilai buruh. Menurut teori ini, jam kerja buruh harus diimbangi oleh makanan-makanan
dan tempat tinggal pekerja yang layak untuk mempertahankan kehidupannya.Tujuan Marx, para kapitalis harus dapat membayar upah
buruh dengan nilai yang tepat.
e. Frederich Engels
adalah seorang penganut sosialis dari Inggris yang bekerja keras memperjuangkan ideologinya bersama-sama dengan Karl
Marx. Pemikirannya dituangkan ke dalam buku yang berjudul Das Kapital.
4. Demokrasi
Demokrasi secara etimologis berasal dari bahasa Yunani, yaitu demos yang artinya rakyat dan Kratia yang berarti pemerintahan. Dengan demikian,
demokrasi adalah pemerintahan rakyat. Istilah itu dipakai oleh Yunani dengan melibatkan seluruh warga negaranya dalam pengambilan kebijakan. Sistem
yang dianut masyarakat Athena ini dikenal dengan sebutan demokrasi langsung.
Gambaran demokrasi yang dijalankan oleh Yunani disebabkan oleh faktor kesederhanaan sistem yang dijalankan, jumlah penduduk yang ada dalam
sistem pemerintahan tersebut, dan cakupan wilayah yang terbatas. Untuk kondisi seperti sekarang ini, demokrasi langsung seperti apa yang dijalankan
oleh Yunani diganti dengan demokrasi yang sifatnya tidak langsung atau perwakilan.
Paham demokrasi mengalami perkembangan yang meluas hampir ke seluruh pelosok negara-negara Eropa, terutama ke Inggris dan Amerika. Kapitalisme
lahir dari perkembangan paham liberalisme dibidang ekonomi, sementara demokrasi lahir dari perkembangan sistem liberalisme dalam bidang politik.
Setelah Perang Dunia II, konsep atau pemikiran demokrasi dipahami secara berbeda oleh negara-negara adidaya dan sekutunya. Menurut negara-
negara Barat, demokrasi dipahami sebagai suatu asas kebebasan individu, seperti kebebasan dalam hal memilih, kebebasan pers, kebebasan mengadakan
perkumpulan politik, kebebasan beragama, berpikir dan mengeluarkan pendapat, dan lain sebagainya. Sebaliknya kaum komunis menganggap demokrasi sebagai
upaya atau gerakan penghancuran terhadap sistem kapitalisme. Negara tetap harus menguasai sistem perekonomian bukan pada individu atau golongan.
Cari di internet atau di media surat kabar atau sumber lain yang berhubungan dengan paham-paham tersebut di atas. Selanjutnya, jelaskan hubungan
paham-paham tersebut dengan munculnya pergerakan nasional di Indonesia?
207
B. PERKEMBANGAN NASIONALISME DI ASIA DAN PE- NGARUHNYA TERHADAP PERKEMBANGAN NASIONALISME
DI INDONESIA
1. Nasionalisme di Jepang
Nasionalisme Jepang berkembang dengan diadakannya modernisasi negara dengan
mengadopsi nilai-nilai budaya Barat. Tetapi tidak secara menyeluruh diserap melainkan
disesuaikan dengan budaya Jepang sendiri. Awal modernisasi ini dijalankan Jepang setelah
Amerika Serikat dengan Komodor Perry- nya berhasil mendobrak politik isolasi Jepang
yang menutup diri dari pengaruh luar pada tahun 1853.
Masuknya bangsa Barat di Jepang atas sikap politik shogun menyebabkan golongan samurai menentangnya. Akhirnya golongan samurai berhasil mengambil
alih kekuasaan shogun dan menempatkan Pangeran Mutsuhito diangkat sebagai kaisar dengan gelar Meiji. Pengembalian kekuasaan kembali ke tangan
kaisar dikenal dengan istilah Restorasi Meiji. Hal ini merupakan langkah awal menuju modernisasi Jepang.
Gambar 7.1 Kaisar Meiji
Sumber: Ensiklopedia Indonesia Jilid 4, 1983, halaman 2188
Restorasi yang dijalankan Meiji di antaranya dalam bidang sosial dengan menghapus sistem feodalisme, mengirimkan para pemuda dan pelajar keluar
negeri, terutama ke negara-negara Barat untuk menimba ilmu di sana. Di bidang ekonomi, Jepang membangun sarana dan prasarana ekonomi, seperti
membangun industri-industri, jalan-jalan, jaringan transportasi, dan lain sebagainya.
Kata-kata kunci
• Pemberontakan • Katipunan
• Liga Filipina
• Commonwealth • Partai Komunis Vietnam
• Vichy • Myochit Sinyetha Do
Bama Asiayone
208 Bidang militer dengan meniru sistem militer Jerman dan Prancis. Selain melakukan
gerakan modernisasi sendiri, baik di dalam maupun ke luar, ternyata Jepang mendatangkan tenaga-tenaga ahli dari Barat untuk membantu pembangunan
di Jepang. Karena Jepang memiliki semangat kerja yang tinggi, ulet, dan terampil, maka ilmu orang-orang Barat yang datang tadi dengan cepat dapat
dikuasai. Selanjutnya Jepang mengembangkannya sendiri sampai akhirnya Jepang menjadi negara imperialis pada Perang Dunia II.
Keberhasilan bangsa Jepang mengadakan Restorasi dengan memodernisasi diri dan keberhasilan mengusir bangsa Barat dari dalam negeri dapat mendorong
bangsa-bangsa Asia untuk berbuat seperti Jepang, khususnya bangsa-bangsa di Asia yang mengalami penjajahan dari bangsa Barat seperti Indonesia yang
dikuasai oleh Belanda.
2. Nasionalisme di Cina
Pada abad ke-19, melalui perjanjian-perjanjian yang dilakukan oleh pemerintah Dinasti Manchu dengan bangsa-bangsa Barat, membuat Cina
diintervensi oleh bangsa Barat. Perjanjian itu di antaranya Perjanjian Nanking 1842 dan Perjanjian Peking 1860. Kedua perjanjian itu telah memaksa
dibukanya beberapa pelabuhan untuk bangsa Barat. Dari sana, bangsa Barat mudah mengatur bangsa Cina, apalagi dibuka juga konsulat Barat, seperti
Inggris di Peking, membuat kedaulatan Cina menurun. Timbullah gerakan menentang pemerintahan Dinasti Manchu yang dinilai tidak dapat menjaga
kedaulatan Cina. Gerakan penentangan itu antara lain pemberontakan Tai Ping, dan Pemberontakan Boxer.
Pemberontakan dan perlawanan terhadap Dinasti Manchu ada juga yang dilakukan dengan
gerakan non fisik, antara lain dilakukan oleh Sun Yat Sen
dengan mendirikan partai politik Kuo Min Tang Partai Nasionalis Cina. Gerakan Sun
Yat Sen ini dibantu oleh Yuan Shih Kai, seorang jenderal pada Dinasti Manchu. Akhirnya dinasti
Manchu berhasil digulingkan dan Yuan Shih Kai diangkat menjadi Presiden RRC. Pada
perkembangan berikutnya muncul Jenderal Chiang Kai Shek
pengganti Sun Yat Sen yang beraliansi dengan Kung Chang Tang Partai Komunis Cina.
Terjadi persaingan antara Chiang Kai Shek dengan Mao Zedong dan akhirnya Mao Zedong
memproklamasikan Republik Rakyat Cina.
Gambar 7.2 dr. Sun Yat Sen
Sumber: Muhammad Yamin, Lukisan Sejarah, halaman 134