Potensi dan Masalah Prosedur Pengembangan

2. Pengumpulan Data

Pengumpulan data dilakukan berdasarkan hasil wawancara terhadap guru- guru di 7 Sekolah Dasar negeri dan swasta untuk dilihat perbandingan penerapan kurikulum 2013 di SD negeri dan swasta. Hasil wawancara yang dilakukan terhadap 24 guru tersebut, digunakan oleh peneliti sebagai bahan pertimbangan peneliti melakukan penyusunan produk yang berupa perangkat pembelajaran menggunakan kurikulum 2013 untuk kelas I semester I pada tema 4 yaitu “Keluargaku”. Pengumpulan data yang dilakukan oleh peneliti juga berdasarkan studi pustaka, dan melihat permasalahan-permasalahan, peneliti juga melihat dari media massa bahwa terjadi banyak permasalahan terhadap penerapan kurikulum 2013. Peneliti juga melihat bahwa penelitian sebelumnya juga masih sedikit yang meneliti mengenai pengembangan perangkat pembelajaran kurikulum 2013, berdasarkan pengamatan peneliti bahwa penelitian sebelumnya hanya mengembangkan bahan ajar kurikulum 2013.

3. Desain Produk

Desain produk perangkat pembelajaran kurikulum 2013 yang dikembangkan oleh peneliti, diawali dengan menentukan tema pada semester 1, setelah menentukan tema kemudian melihat KI, dan KD yang ada pada buku siswa sebagai acuan dasar peneliti membuat perangkat pembelajaran. Kemudian peneliti menurunkan dari KD yang ada menjadi indikator-indikator pada setiap mata pelajaran, indkator pada setiap mata pelajaran harus memuat KI 1 sampai KI 4 yaitu indikator sikap spiritual, sikap social, pengetahuan, dan keterampilan. KD dan indikator tersebut dijadikan acuan dalam merancang perangkat pembelajaran, selain itu indikator tersebut diturunkan lagi menjadi tujuan yang dijadikan sebagai tujuan pembelajaran yang akan dicapai pada kegiatan pembelajran. Kemudian peneliti menyusun rencana pelaksanaan pembelajaran yang mengacu kurikulum 2013 dan menggunakan pendekatan CTL Contekstual Teaching and Learning. Setelah menyusun rencana pelaksanaan peneliti juga menyusun lks, materi ajar, soal evaluasi serta penilaian.

4. Validasi Desain

Validasi desain ini bertujuan untuk mengetahui kesalahan-kesalahan dan menilai apakah rancangan produk yang dibuat oleh peneliti sebelum di uji cobakan. Validasi produk yang dilakukan oleh peneliti terhadap 3 ahli yaitu dosen ahli kurikulum 2013, guru kelas 1, dan kepala sekolah SD tempat uji coba produk. Setelah produk yang dikembangkan oleh peneliti dinilai oleh para ahli validator, sehingga selanjutnya peneliti dapat mengetahui kelemahan dan kelebihan produk yang dibuat oleh peneliti sehingga menjadi acuan oleh peneliti untuk melakukan perbaikan terhadap produk yang dibuat.

5. Revisi Desain

Revisi desain dilakukan setelah hasil penilaian dari ahli kemudian peneliti melakukan revisi, memperbaiki kesalahan-kesalahan pada produk. Revisi produk juga dimaksudkan untuk menambahkan bagian-bagian yang kurang dan sudah dikomentari oleh para ahli validator. Sebelum diuji cobakan maka perlu diperbaiki kesalahan-kesalahan, sehingga produk yang di uji cobakan merupakan hasil yang sudah baik dan melalui perbaikan produk.

6. Ujicoba Produk

Setelah melakukan tahap perbaikan atau revisi produk menambahkan kekurangan-kekurangan dan memperbaiki kesalahan-kesalahan yang sudah diberikan penilaian oleh ahli validator maka tahap selanjutnya yaitu tahap uji coba produk. Uji coba produk dilakukan oleh peneliti terhadap siswa kelas I di SD Negeri Tegalharjo merupakan salah satu sd negeri di daerah desa dan diantara pemukiman penduduk. Uji coba produk ini dilakukan dengan produk yang telah dibuat oleh peneliti yang berupa perangkat pembelajaran digunakan oleh guru sebagai acuan mengajar guru juga menggunakan media yang telah disediakan oleh peneliti. Saat uji coba produk peneliti melakukan pengamatan terhadap produk yang di ujicobakan oleh guru.

D. Uji Validasi Produk

Validitas berasal dari bahasa Inggris validity yang berarti keabsahan. Dalam penelitian keabsahan sering dikaitkan dengan instrumen atau alat ukur. Menurut Nursalam 2003 validitas adalah suatu ukuran yang menunjukkan tingkat kevalidan atau kesahihan suatu instrumen. Menurut Gay dalam Sukardi, 2003 suatu instrumen dikatakan valid jika instrumen yang digunakan dapat mengukur yang hendak di ukur. Penelitian ini dilakukan validitas untuk menilai produk yaitu pada perangkat pembelajaran yaitu pada RPP, penilaian, LKS dan soal evaluasi untuk siswa. Untuk mengukur instrumen pembelajaran tersebut peneliti hanya menggunakan validasi isi. Peneliti menggunakan validitas isi untuk mengukur instrumen pembelajaran ini dikarenakan peneliti ingin mengetahui sejauh mana isi instrumen