g. Instrumen Penilaian
Pada instrumen penilaian ini akan memaparkan pengertian penilaian, komponen komponen penilaian yang akan dijelaskan sebagai berikut.
1 Pengertian Penilaian
Penilaian merupakan serangkaian kegiatan untuk memperoleh, menganalisis, dan menafsirkan proses dan hasil belajar siswa yang dilakukan secara sistematis
dan berkesinambungan sehingga menjadi informasi yang bermakna dalam pengambilan keputusan untuk menentukan tingkat keberhasilan pencapaian
kompetensi yang telah ditentukan Majid, 2014:116. Pendapat lain mengenai penilaian merupakan penjabaran jenisteknik penilaian, bentuk instrumen, dan
instrumen yang digunakan untuk mengukur ketercapaian indikator dan tujuan pembelajaran Majid, 2014:128.
2 Komponen-Komponen Penilaian
Berdasarkan pengertian penilaian maka dalam penilaian juga memiliki komponen-komponen penilaian, dalam penilaian komponen pentingnya ada 3
yaitu : 1. Teknik Penilaian adalah cara-cara yang ditempuh untuk memperoleh informasi mengenai proses dan produk yang dihasilkan pembelajaran yang
dilakukan oleh peserta didik, 2. Bentuk Instrumen, bentuk instrumen yang dipilih harus sesuai dengan teknik penilaiannya, ragam jenis instrumen dicatumkan pada
tabel dibawah, 3. Contoh Instrumen setelah ditentukan jenis atau bentuk instrumennya maka selanjutnya dibuat contoh isntrumen yang dapat dituliskan di
dalam kolom, matriks, dan silabus namun, apabila tidak mencukupi maka diletakkan pada lampiran Majid, 2014:116-118.
Tabel 2.5 Bentuk-bentuk Instrumen Majid, 2014: 118
Teknik Bentuk Instrumen
Tes Tertulis Tes Isian
Tes Uraian Tes Pilihan Ganda
Tes menjodohkan Dan lain-lain
Tes Lisan Daftar Pertanyaan
Unjuk Kerja Tes Identifikasi
Tes Simulasi Uji Petik Kerja Produk
Uji Petik Kerja Prosedur Unji Petik Kerja Produk dan Prosedur
Penugasan Tugas Proyek
Tugas Rumah Observasi
Lembar Observasi Wawancara
Pedoman Wawancara Portofolio
Dokumen pekerjaan, karya, atau prestasi siswa
Penilaian Diri Lembar Penilaian Diri
B. Hasil Penelitian Yang Relevan
Penelitian yang berkaitan tentang kurikulum 2013, penelitian perangkat pembelajaran, dan penelitian mengenai model pembelajaran kontekstual : Wiyana
2013, Mogi 2013, Sumaji 2005, Siswanto dan Mustofa 2012, Sugiarta 2013, Suryanti, Widodo, dan Rokhim 2006.
Penelitian Suryanti, Widodo, dan Rokhim 2006, penelitian yang berjudul “Pembelajaran Kontekstual Sebagai Upaya Mengatasi Kesulitan Siswa Kelas V
Laboratoriun Unesa dalam Memahami Materi Panas ”.
Tujuan penelitian tindakan kelas untuk mengetahui apakah pembelajaran kontekstual dapat membantu
mengatasi kesulitan siswa kelas V SD dalam memahami materi panas, dan untuk mengetahui hambatan dalam pembelajaran kontekstual. Penelitian ini
menggunakan alur perencanaan, pelaksanaan tindakan, observasi, danrefleksi untuk setiap siklusnya. Berdasarkan data selama dua siklus dan matriks orang-
butir skor hasil tes pemahaman konsep materi panas dan perpindahan panas ditemukan bahwa pembelajaran kontekstual dapat meningkatkan pemahaman
konsep siswa dan faktor utama yangmenghambat implementasi pembelajaran kontekstual di kelas adalah guru, yang belum menguasai keterampilan dasar
mengajar dan keterampilan dasar pengelolaanpembelajaran. Penelitian ini dilaksanakan menggunakan siklus I dan siklus II. Berdasarkan analisis data
penelitian tindakan kelas ini maka dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut: Untuk mengatasi kesulitan siswa dalam memahami materi pokok panas dapat
dilakukan pembelajaran kontekstual dengan pendekatan inkuiri dengan setting kelompok kooperatif. Model pembelajaran kontekstual dapat meningkatkan
aktivitas siswa di kelas dalam hal bertanya, mengemukakan pendapatide serta mendengarkan dengan aktif. Selain itu juga dapat meningkatkan pemahaman
siswa terhadap materi pokok panas. Hambatan yang ditemui selama penerapan pembelajaran kontekstual di kelas adalah guru itu sendiri, yang belum menguasai
sejumlah keterampilan dasar mengajar dan keterampilan dasar pengelolaan pembelajaran terutama dalam setting kelompok kooperatif.Sesuai hasil temuan
pada penelitian ini maka direkomendasikan hal-hal sebagaiberikut: Pembelajaran dengan pendekatan kontekstual untuk meningkatkan pemahaman siswa dapat
diterapkan pada materi pokok lain yang mempunyai karakteristik yang sama dengan materi pokok kalor.
Siswanto dan Mustofa 2012 yang berjudul “Pengaruh Penggunaan Model Pembelajaran Kontekstual dengan Media Audiovisual Terhadap Kemampuan
Berfikir Kritis dan Kreatif Siswa” tujuan dari penelitian ini adalah untuk