Mata Pelajaran Terkait Standar Kompetensi Kelulusan
2 Matematika
Mata pelajaran matematika merupakan mata pelajaran yang diberikan kepada semua peserta didik mulai dari sekolah dasar untuk membekali peserta didik
dengan kemampuan berpikir logis, analitis, sistematis, kritis, dan kreatif, serta kemampuan bekerjasama BSNP, 2006:147. Matematika adalah suatu alat untuk
mengembangkan berpikir, karena itu matematika sangat diperlukan baik untuk kehidupan sehari-hari maupun dalam menghadapi kemajuan IPTEK sehingga
matematika dibekalkan kepada setiap peserta didik sejak SD, bahkan sejak TK Hudojo, 2001:5. Pendapat lain mengenai pengertian matematika adalah
pengetahuan bilangan Soedjadi, 2000:11. Pengertian mata pelajaran matematika disimpulkan oleh peneliti berdasarkan
definisi para ahli bahwa matematika merupakan mata pelajaran yang mengacu pada kegiatan suatu perhitungan dan berhubungan dengan bilangan yang dilihat
dari proses dan pemecahan permasalahan pada setiap soal matematika pada kurikulum 2013, yang diajarkan mulai dari pendidikan dasar TK sampai
pendidikan teratas karena matematika merupakan bekal sebagai salah satu mata pelajaran yang dapat dikaitkan dengan kehidupan sehari-hari.
3 PPKn
Pendidikan kewarganegaraan merupakan salah satu mata pelajaran yang lebih mengutamakan nilai-nilai moral sebagai landasan dalam pembelajaran.
Pendekatan dan kompetensi mata pelajaran kewarganegaraan berupaya membangun kecakapan dan harapan yang dimiliki siswa sebagai warga Negara
agar menjadi peserta didik yang kritis, rasional dan partisipatif. Pendidikan
kewarganegaraan lebih menfokuskan diri kepada ilmu hokum dan politik, yang telah mengalami pergantian beberapa kali untuk mata pelajaran pkn.
Seharusnya pembelajaran harus sejalan dengan kemajuan ilmu pengethauan dan disesuaikan dengan tingkat pemahaman siswa sendiri. Hal tersebut sesuai
dengan pendapat
Samsuri, 2010:199-200
yang menjelaskan
bahwa seyogyangnya perubahan dan pembaharuan pendidikan kewarganegaraan tidak
bergantung pada rezim yang sedang berkuasa. Sehingga pembelajaran pada bidang mata pelajaranpkn sesuai dengan tahap kemampuan pengetahuan siswa
dan sebagai dasar pembentukan karakter siswa. Karena dengan mata pelajaran PPKn juga bisa didasarkan sebagai acuan untuk pembentukan karakter siswa
dalam pembelajaran dan justru sebagai dasar dan pengembangan karakter siswa dalam mata pelajaran PPKn.
4 PJOK
PJOK merupakan mata pelajaran pendidikan jasmani olahrga dan kesehatan, yang merupakan bagian integral dari pendidikan secara keseluruhan, bertujuan
untuk mengembangkan aspek kebugaran, jasmani, ketrampilan gerak, ketrampilan berfikir kritis, ketrampilan social, penalaran, stabilitas sosial, tindakan moral,
aspek hidup sehat dan pengetahuan lingkungan bersih melalui aktivitas jasmani yang direncanakan secara sistematis dalam rangkan mencapai tujuan pendidikan
nasional BSNP, 2006:207. Pendididkan jasmani, olahraga, dan kesehatan merupakan media untuk mendorong pertumbuhan fisik, perkembangan psikis,
keterampilan motorik, pengetahuan, dan penalaran, serta pembiasaan pola hidup sehat yang merangsang pertumbuhan fisik dan psikis yang seimbang.
Peneliti dapat menyimpulkan berdasarkan definisi ahli bahwa PJOK merupakan mata pelajaran yang diajarkan di sekolah dasar yang memiliki peranan
penting, yaitu memberikan kesempatan kepada peserta didik untuk terlibat secara langsung dalam berbagai pengalaman belajar melalui aktivitas jasmani, olahraga,
dan kesehatan yang dilakukan secara sistematis. Mata pelajaran PJOK tidak hanya berfungsi bagi peserta didik agar terciptanya kebugaran tubuh, namun dengan
mata pelajaran ini peserta didik dapat dilihat seeberapa jauh para peserta didik yang memiliki minat dan bakat pada berbagai macam olahraga sesuai dengan
standar kompetensi lulusan kurikulum 2013.
5 SBdP
Seni budaya dan prakarya dalam PP Nomor 19 tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan tidak hanya terdapat dalam satu mata pelajaran karena
budaya itu sendiri meliputi berbagai aspek, dalam mata pelajaran seni budaya ini merupakan integrasi dari budaya dan prakarya yang keduanya tidak dapat
dipisahkan satu sama lain, karena pada dasarnya pendidikan seni budaya dan prakarya merupakan pendidikan seni yang berbasis budaya namun juga ditunjang
dengan hasil prakarya. Pendidikan seni budaya dan prakarya diberikan di sekolah dasar karena kebermanknaan dan kebermanfaatan terhadap kebutuhan
perkembangan peserta didik, yang terletak pada pemberian pengalaman estetika dalam kegiatan bentuk berekspresi, berkreasi, dan berapresepsi melalui
pendekatan “belajar dengan seni”, “belajar melalui seni”, dan “belajar tentang seni”, peran ini tidak dapat diberikan pada mata pelajaran yang lain BSNP,
2006:185.
Seni budaya dan prakarya dapat disimpulkan oleh peneliti dengan acuan definisi para ahli merupakan mata pelajaran yang terdapat dalam kurikulum 2013
yang membentuk siswanya agar lebih mengenal seni tidak hanya mengenal tetapi mengekspresikan seni melalui suatu karya kreatif maupun imajinatif, selain itu
juga tidak hanya hasil karya seni namun juga suatu prakarya yaitu kegiatan yang tidak bisa dipisahkan oleh seni namun prakarya menghasilkan suatu barang yang
bahannnya bisa diambil berdasarkan dari lingkungan terdekat siswa. Adanya mata pelajaran ini juga merupakan mata pelajaran yang dapat melihat perkembangan
serta bakat siswa yang bisa dilihat sejak pendidikan dasar, sehingga siswa dapat dikembangkan agar bakat tersebut dapat tetap bermakna bagi siswa.