Aspek Kemampuan Menangkap Makna Tersirat
Berdasarkan tabel tersebut dapat diketahui bahwa butir soal nomor 14 dijawab benar oleh 35 mahasiswa dan 12 mahasiswa menjawab salah. Selanjutnya ada 21
mahasiswa yang menjawab benar dan 26 mahasiswa yang menjawab salah pada butir soal nomor 24. Butir soal terakhir pada aspek mengevaluasi yaitu nomor 26
yang dijawab benar oleh 17 mahasiswa dan dijawab salah oleh 30 mahasiswa. Jadi, dapat disimpulkan mahasiswa dapat memahami aspek kemampuan
mengevaluasi tersebut karena jumlah jawaban benar pada butir soal aspek mengevaluasi lebih banyak yaitu 44 mahasiswa atau 52,38 sedangkan
mahasiswa yang menjawab salah 40 mahasiswa atau 47,62. Berdasarkan penjabaran di atas mengenai 6 aspek membaca pemahaman
tersebut, maka dapat disimpulkan bahwa secara keseluruhan mahasiswa PBSI semester VI Universitas Sanata Dharma, Yogyakarta mampu memahami dan
berhasil menjawab pada keenam aspek kemampuan mendefinisikan arti kataistilah, kemampuan menangkap makna tersurat, kemampuan menangkap
makna tersirat, aspek kemampuan menarik kesimpulan kemampuan memprediksi maksud penulis, dan kemampuan mengevaluasi. Akan tetapi pada setiap aspek
masih ada beberapa mahasiswa yang belum memahami dan menjawab pertanyaan dengan salah. Hal ini menjadi kelemahan yang dimiliki mahasiswa. Oleh karena
itu pengembangan aspek dalam penelitian ini yaitu mengembangkan aspek yang belum berhasil dipahami oleh mahasiswa tersebut, sehingga nantinya penelitian
ini menghasilkan strategi yang tepat untuk memenuhi aspek yang menjadi kelemahannya tersebut.
Setelah mengetahui indeks tingkat kesulitan butir soal tes dan menganalisis butir soal yang layak ke dalam enam aspek membaca pemahaman, maka langkah
selanjutnya yaitu menghitung tes kemampuan membaca pemahaman. Perhitungan tes kemampuan membaca pemahaman dilakukan dengan cara mencari jumlah
benar yang diberi skor 1 dan jumlah salah yang diberi skor 0 pada setiap butir soal yang telah diklasifikasikan ke dalam enam aspek membaca pemahaman tersebut.
Lalu menjumlahkan skor setiap aspek membaca pemahaman dari seluruh jumlah mahasiswa untuk mengetahui rata-rata nilai tes kemampuan membaca
pemahaman tersebut. Rumus untuk mencari nilai rata-rata yaitu dengan menjumlahkan skor keseluruhan dibagi dengan jumlah mahasiswa. Berikut ini
adalah rumus yang digunakan untuk mencari nilai rata-rata tes kemampuan membaca pemahaman:
̅= ̅=
= 22
Keterangan:
̅
= Nilai rata-rata = Jumlah skor
N = Jumlah mahasiswa
Berdasarkan perhitungan menggunakan rumus tersebut, maka diketahui nilai rata-rata tes kemampuan membaca pemahaman adalah 22. Setelah mencari nilai
rata-rata selanjutnya menentukan simpangan baku, yang diketahui simpangan baku pada tes kemampuan membaca pemahaman yaitu 6 Setelah itu
mengonversikannya ke dalam skala 5 untuk mengetahui tingkat keberhasilan tes
kemampuan membaca pemahaman. Berikut ini adalah tabel hasil perhitungan tes kemampuan membaca pemahaman.
Tabel 4.28 Hasil Perhitungan Tes Kemampuan Membaca Pemahaman No
Kategori Rentangan
Nilai Frekuensi Persentase
Skala
1. Kemampuan
Membaca Pemahaman
Sangat Tinggi 31
– 42 5
2. Kemampuan
Membaca Pemahaman
Tinggi 25
– 30 17
36 4
3. Kemampuan
Membaca Pemahaman
Cukup 19
– 24 25
53 3
4. Kemampuan
Membaca Pemahaman
Rendah 13
– 18 5
11 2
5. Tidak Memiliki
Kemampuan Membaca
Pemahaman 13
1
Dari tabel di atas dapat diketahui nilai mahasiswa yang memiliki faktor membaca adalah nilai 25 sampai dengan 42. Hal tersebut dikatakan memiliki
kemampuan membaca tinggi karena mampu menjawab pertanyaan sesuai dengan keenam aspek membaca pemahaman tersebut. Mahasiswa yang memiliki faktor
membaca rendah yaitu yang berada pada rentangan nilai 25, dikatakan demikian karena kurang dapat bisa menjawab pertanyaan sesuai dengan enam aspek
membaca pemahaman tersebut. Mahasiswa yang tidak memiliki faktor membaca yaitu yang berada pada rentangan nilai 13, dikatakan demikian karena tidak