kelemahan  bagi  mahasiswa  yaitu  mahasiswa  menyusun  jadwal  teratur  untuk membaca setiap hari, mahasiswa hanya membaca jenis bacaan yang saya anggap
menarik untuk dibaca, mahasiswa membaca tergantung mood yang dirasakan dan mahasiswa hanya membaca bacaan yang di rekomendasikan teman saja.
Selanjutnya,  terdapat  2  subindikator  yang  menjadi  peluang  bagi  mahasiswa yaitu  sesulit  apapun  isi  dalam  bacaan  jika  berkaitan  dengan  bidang  ilmu  yang
mahasiswa pelajari mahaiswa akan berusaha sampai  dapat  memahami isi bacaan dan  mahasiswa  senang  memanfaatkan  fasilitas  perpustakaan  untuk  membaca
berbagai  jenis  buku.  Terdapat  4  subindikator  yang  menjadi  ancaman  bagi mahasiswa  yaitu  pertama,  masih  kuatnya  pengaruh  bahasa  lisan  dalam  hidup
mahasiswa  sering  mempersulit  pemahaman  isi  bacaan,  kedua,  jika  acara  televisi menarik  kegiatan  membaca  mahasiswa  tinggalkan  terlebih  dahulu  untuk
menonton  acara  televisi,  ketiga,  meskipun  berkaitan  dengan  bidang  ilmu  yang mahasiswa  pelajari  kadang-kadang  mahasiswa  mengalami  kesulitan  untuk
memahami isi bacaan, dan yang keempat yaitu, keterbatasan waktu yang dimiliki oleh  mahasiswa  untuk  membaca  karena  waktunya  tersita  dengan  kegiatan
perkuliahan dan organisasi.
4.4 Analisis Data Wawancara
Penelitian ini menggunakan teknik pengumpulan data angket faktor membaca dan  tes  kemampuan  membaca  pemahaman.  Tidak  hanya  itu,  penelitian  ini  juga
menggunakan data wawancara. Hal ini bertujuan untuk mengkonfirmasi hasil data angket  faktor  kemampuan  membaca  pemahaman  dan  mengetahui  budaya  baca
yang  sudah  diterapkan  oleh  mahasiswa  PBSI  serta  mencari  strategi  yang  tepat untuk  pembelajaran  membaca  pemahaman.  Peneliti  melakukan  wawancara  pada
hari  Rabu,  6  Mei  2015,  di  depan  ruang  Micro  Teaching  Universitas  Sanata Dharma pada 5 orang mahasiswa.
Persiapan  yang  dilakukan  peneliti  sebelum  melakukan  wawancara  yaitu terlebih  dahulu  peneliti  mengetahui  hasil  tes  kemampuan  membaca  pemahaman
dan hasil faktor membaca pemanaham. Dua hal tersebut sangat berkaitan dengan beberapa  aspek  yang  akan  ditanyakan  dalam  wawancara.  Hal  tersebut  juga
digunakan  untuk  menyeleksi  jumlah  mahasiswa  yang  akan  diwawancarai. Mahasiswa  yang  memiliki  hasil  tes  kemampuan  membaca  pemahaman  tinggi
yang diwawancarai. Hal tersebut dikarenakan mahasiswa yang memiliki hasil tes tinggi  dapat  dikatakan  memiliki  kemampuan  pemahaman  yang  tinggi.  Setelah
diseleksi maka terdapat 5 mahasiswa yang memiliki nilai tertinggi berkisar dari 25 sampai dengan 30.
Pertanyaan  dalam  wawancara  berkaitan  dengan  faktor  internal  dan  faktor eksternal  kemampuan  membaca.  Kedua  faktor  tersebut  dijabarkan  menjadi
beberapa  faktor  yang  mempengaruhi  kemampuan  membaca  pemahaman  tinggi. Faktor  internal  berkaitan  dengan  motivasi  membaca,  sikap  dan  minat  pembaca,
kebiasaan  membaca,  kondisi  emosi  pembaca,  kondisi  kesehatan  pembaca, pengetahuanpengalaman  yang  dimiliki  sebelumnya,  pengetahuan  tentang  cara
membaca,  ketertarikan  terhadap  bacaan  dan  kebermanfaatan  bagi  pembaca,  dan tingkat  intelegensi  pembaca.  Faktor  eksternal  berkaitan  dengan  latar  belakang
sosial  ekonomi  keluarga,  suasana  lingkungan  dan  waktu,  faktor  teks,  masih
kuatnya  pengaruh  budaya  lisan,  dan  kuatnya  pengaruh  media  elektronik khususnya menonton televisi.
Hasil  wawancara  5  mahasiswa  dengan  nilai  tes  kemampuan  membaca pemahaman  tinggi  yaitu  kekuatan  yang  dimiliki  mahasiswa  adalah  mahasiswa
merasa  membaca  penting  untuk  menambah  pengetahuan,  mahasiswa  membaca buku  untuk  meningkatkan  prestasi,  dan  mahasiswa  membaca  karena  kesadaran
akan  kewajibannya  sebagai  mahasiswa  yang  harus  memiliki  pengetahuan  luas. Kelemahan  bagi  mahasiswa  yaitu,  mahasiswa  membaca  jika  bacaannya  menarik
saja,  mahasiswa  lebih  suka  membaca  novel  daripada  buku  pelajaran,  mahasiswa membaca  tergantung  mood  yang  dirasakan  dan  mahasiswa  hanya  membaca
bacaan yang di rekomendasikan teman saja. Selanjutnya  yang  menjadi  peluang  bagi  mahasiswa  yaitu  mahasiswa
menyisihkan  uang  setiap  harinya  untuk  membeli  buku,  dan  mahasiswa  senang memanfaatkan  fasilitas  perpustakaan  untuk  membaca  berbagai  jenis  buku.  Hal
terakhir  yang  menjadi  ancaman  bagi  mahasiswa  yaitu,  keterbatasan  waktu  yang dimiliki oleh mahasiswa untuk membaca karena waktunya tersita dengan kegiatan
perkuliahan  dan  organisasi  kemahasiswaan,  suasana  rumahnya  yang  ramai  dan gaduh sehingga sulit berkonsentrasi untuk membaca.
Berdasarkan  penjabaran  hasil  wawancara  mengenai  faktor  kemampuan membaca  pemahaman,  dapat  disimpulkan  bahwa  baik  faktor  internal  dan
eksternal  sama-sama  berjalan  seimbang  dalam  mempengaruhi  membaca pemahaman mahasiswa.