Jenis-jenis Strategi Pembelajaran Kajian Teoretis
2 Membuat prediksi dari petunjuk gambar
Langkah yang dilakukan guru pada tahap ini adalah memajang gambar dari teks bacaan yang akan dibaca oleh siswa. Setelah itu suruhlah siswa memprediksi
apa kira-kira isi dari teks bacaan yang akan dibacanya nanti. 3
Membaca bahan bacaan atau teks Menyuruh siswa membaca teks bacaan yang dibagikan guru berdasarkan
pilihannya terhadap gambar yang dipilih oleh siswa tersebut. 4
Menilai prediksi dan menyesuaikan prediksi Setelah membaca teks tersebut guru melakukan penilaian terhadap hasil
prediksi siswa, dengan cara mengajukan pertanyaan siapakah diantara kamu yang prediksinya tadi sama dengan teks bacaan yang baru saja dibaca. Ulangi kembali
semua prosedur 1-4 hingga semua bagian pelajaran diatas telah tercakup. Kemudian ada strategi SQ3R Survei, Question, Read, Recite, Review.
Strategi ini merupakan suatu rencana membaca yang terdiri dari mensurvei isi, membuat pertanyaan, membaca isi, menceritakan isi bacaan dan meninjau
kembali menurut Tarigan: 1990 dalam Teguh Santoso: 2001. Langkah-langkah pembelajaran membaca dengan strategi SQ3R yaitu sebagai berikut:
1 Survey Peninjauan
Survey adalah langkah persiapan yang dilakukan untuk memulai aktivitas
membaca. Langkah ini berguna untuk mengumpulkan informasi tentang bacaan yang akan kita baca. Tujuan survey adalah untuk mempercepat menangkap arti,
mendapatkan abstrak, mengetahui ide-ide penting, melihat susunan organisasi
bahan bacaan, mendapatkan minat perhatian yang seksama terhadap bacaan, dan memudahkan mengingat lebih banyak dan lebih mudah.
2 Question Pertanyaan
Langkah question adalah memunculkan pertanyaan-pertanyaan seputar gambaran umum yang telah kita dapatkan dalam proses survey sebelumnya.
3 Read Membaca
Read atau membaca ada pada langkah ketiga, bukan langkah pertama. Saat
membaca ini, kita mulai mengisi informasi ke dalam kerangka pemikiran bab yang kita buat pada proses survey dan question.
4 Recite
Recite adalah menceritakan isi bacaan yang telah dibaca dengan kata-kata
sendiri. Pada tahap ini Anda dapat membuat catatan seperlunya. Pada umumnya kita cepat sekali lupa dengan bahan yang telah dibaca. Dengan melakukan proses
recite ini kita bisa melatih pikiran untuk berkonsentrasi dan mengingat bahan
yang dibaca. Cara melakukan recite adalah dengan melihat pertanyaan-pertanyaan yang kita buat sebelum membaca bab tersebut dan cobalah jawab pada selembar
kertas tanpa melihat buku. 5
Review Review
adalah proses meninjau kembali isi bahan bacaan, pakah yang kita ceritakan dengan kata-kata sendiri telah sesuai dengan isi yang sebenarnya atau
tidak. Proses ini dapat dilakukan dengan membaca ulang seluruh bab, melengkapi catatan atau berdiskusi dengan teman.
Selanjutnya ada Strategi PQ4R Preview,Question, Read, Reflect, Recite, Review.
Strategi PQ4R merupakan salah satu bentuk strategi elaborasi. PQ4R adalah singkatan dari preview membaca selintas dengan cepat, question
bertanya, dan 4R singkatan dari read, reflect, recite, dan review atau membaca, merefleksi, menanyakan pada diri sendiri, dan mengulag secara menyeluruh
dalam Iskandarwassid dan Dadang, 2008:11-12. Strategi PQ4R adalah strategi yang digunakan untuk membantu peserta didik mengingat dan menghafal apa
yang mereka baca. dan digunakan untuk membantu siswa mengingat apa yang dibaca dengan tujuan untuk mempelajari sampai tuntas bab demi bab suatu buku
pelajaran. Langkah-langkah yang harus dilakukan dalam strategi PQ4R sebagai berikut:
1 Preview
Siswa membaca selintas dengan cepat, dimulai membaca topik-topiknya, sub topik utama, judul dan sub judul atau ringkasan pada akhir suatu bab. Ide
pokoknya akan menjadi inti pembahasan dalam bahan bacaan siswa sehingga akan memudahkan memberi keseluruhan ide pokok.
2 Question
Mengajukan pertanyaan-pertanyaan pada diri sendiri untuk setiap pasal yang ada pada bacaan siswa. Awali pertanyaan dengan menggunakan kata apa, siapa,
mengapa, dan bagaimana, sehingga akan lebih hati-hati dan membantu siswa mengingat apa yang dibaca dengan baik.
3 Read
Memberi reaksi sebagai hasil pikir dari apa yang dibaca dengan menjawab semua pertanyaan yang diajukan sebelumnya.
4 Reflect
Selama membaca siswa tidak hanya cukup mengingat atau menghafal tapi mengingat dan memahami informasi yang dipresentasikan dengan cara:
a. Menghubungkan informasi yang telah diketahui
b. Mengaitkan topik dalam teks dengan konsep utama
c. Memecahkan kontradiksi didalam informasi yang disajikan
d. Menggunakan materi itu untuk memecahkan masalah yang disimulasikan
5 Recite
Menghubungkan atau mengingat kembali informasi yang telah dipelajari dengan menyatakan butir-butir penting dengan menyaring dan menanyakan serta
menjawab pertanyaan yang ada, sehingga dapat memuat intisari materi dan bacaan.
6 Review
Menjawab intisari yang telah dibuat, mengulang kembali seluruh isi bacaan dan menjawab pertanyaan yang ada sekali lagi.
Strategi lainnya yaitu RAP sebagai akronim dari Read, Asked, dan Putting.
Untuk menanamkan minat baca pembelajar harus diajak membaca. Selama membaca, pembelajar dapat membaca satu paragraf saja untuk memahami pikiran
utama, dan baru kemudian memahami pikiran penjelas. Setelah pembelajar membaca, kemudian ajukan beberapa pertanyaan mengenai paragraf yang sudah
dibaca dan kemudian dicoba dijawab ask. Pada akhirnya, pembelajar mencoba membuat ringkasan menggunakan kata-kata sendiri putting. Strategi membaca
demikian harus secara terus-menerus dilakukan secara mandiri Hagaman, Luschen Reid, 2010.
Satu lagi strategi yang dapat digunakan untuk membaca pemahaman yaitu strategi TEELS Title, Examine, Look, Look, and Setting dalam Ridge
Skinner, 2010. Strategi ini sangat jitu jika diterapkan untuk memahami buku teks.
Langkah pertama adalah Title. Siswa mengamati judul untuk menemukan kata kunci agar dapat memahami arah bacaan. Langkah kedua adalah Examine. Pada
langkah ini siswa membaca sekilas suatu bagian bacaan untuk menemukan kata kunci isi bacaan. Langkah ketiga adalah look look for. Pada tahap ini pembaca
menemukan kata-kata penting kata kunci yang sering diulang-ulang dalam bacaan. Langkah ini sangat penting karena akan mengaktifkan prior knowledge
siswa. Langkah selanjutnya adalah look look for lagi. Pada tahap ini pembaca mencari kata-kata yang tidak diketahui maknanya dan kemudian dicari maknanya
melalui kamus. Langkah ini penting karena jika selama membaca tidak memahami makna kata-kata yang digunakan akan kesulitan memahami isi bacaan.
Langkah terakhir adalah setting. Langkah ini dimaksudkan untuk menemukan hal- ihwal yang berhubungan dengan tempat, waktu, gambaran, atau periodisasi
peristiwanya. Jika strategi ini dilakukan berkali-kali, pembaca akan mengalami perubahan besar dalam memahami isi bacaan.
Meskipun demikian, guru dan siswa harus menyadari bahwa membaca tidak akan berhasil secara instan. Kegiatan membaca untuk menumbuhkan minat,
kebisaaan, dan menjadi budaya baca harus terus-menerus dilakukan. Hal demikian tidak mudah. Agar konsistensi siswa terjaga perlu mendapat dukungan dari
berbagai pihak, seperti lingkungan yang kondusif, ketersediaan bacaan, keteladanan orang tua, kepedulian guru dengan memberi tugas membaca secara
terus-menerus, kegiatan ekstrakurikuler berupa lomba membuat ringkasan buku bacaan, dan sebagainya.