bukan orang lain. Oleh karena itu, mahasiswa membaca karena diri sendiri bukan orang lain. Sikap dan minat yang dimiliki mahasiswa juga baik karena mahasiswa
merasa ingin memperoleh bahan bacaan setiap hari. Ketertarikan terhadap bacaan dan  kebermanfaat  bagi  pembaca  juga  baik  karena  mahasiswa  merasa  tertarik
untuk  membaca  buku  baru  yang  dimiliki  teman.  Mahasiswa  juga  menyadari sebagai  mahasiswa harus memiliki pengetahuan  yang luas.  Latar belakang sosial
dan  ekonomi  mahasiswa  baik  karena  mahasiswa  berusaha  menyisihkan  uang setiap hari untuk membeli buku.
4.6.2 Tingkat Kemampuan Membaca Pemahaman Mahasiswa
Penjabaran  hasil  angket  faktor  di  atas  tidak  sesuai  dengan  hasil  tes kemampuan  membaca  pemahaman.  Mahasiswa  diberikan  tes  kemampuan
membaca  pemahaman  untuk  dapat  melihat  tingkatan  kognitif  mahasiswa  dalam membaca  pemahaman.  Hasil  tes  menyatakan  bahwa  kemampauan  membaca
pemahaman  masuk  dalam  kategori  cukup.  Hal  ini  dibuktikan  sebanyak  25 mahasiswa  berada  di  rentang  skor  19-24  atau  53.  Hal  tersebut  masuk  kategori
rendah  karena  tidak  sesuai  bagi  mahasiswa  calon  guru  bahasa  Indonesia. Ketidaksesuaian  hasil  angket  faktor  membaca  dengan  hasil  tes  kemampuan
membaca  ini  didasari  oleh  tidak  adanya  kebiasaan  membaca  yang  dimiliki  oleh mahasiwa,.
Kebiasaaan  tidak  mengatur  jadwal  teratur  untuk  membaca  setiap  hari, mahasiswa  hanya  membaca  jenis  bacaan  yang  dianggap  menarik  untuk  dibaca
saja  dan  mahasiswa  membaca  jika  aka  ada  ujian  saja.  Kondisi  emosi  mahasiswa
juga  mempengaruhi  hasil  tes  membaca  pemahaman  karena  mahasiswa  membaca sesuai  dengan  mood  yang  dirasakan  saja.  Keterbatasan  waktu  yang  dimiliki
mahasiswa juga mempengaruhi hasil tes kemampuan membaca mahasiswa karena waktu  mahasiswa  tersita  dengan  kegiatan  perkuliahan  dan  kegiatan  organisasi
mahasiswa yang padat. Suasana lingkungan mahasiswa yang kurang nyaman juga mempengaruhi hasil tes kemampuan membaca pemahaman mahasiswa..
Hal-hal  yang dijabarkan menunjukan beberapa faktor yang menjelaskan tes kemampuan  membaca  mahasiswa  rendah.  Mahasiswa  dinyatakan  sebagai  calon
guru bahasa Indonesia harus mampu memiliki kemampuan membaca pemahaman yang  baik.  Hal  ini  berhubugan  dengan  enam  aspek  yang  dikembangkan  dalam
pembelajaran  membaca  pemahaman.  Enam  aspek  tersebut  meliputi  kemampuan mendefinisikan  arti  kata,  kemampuan  menangkap  makna  tersurat,  kemampuan
menangkap  makna  tersirat,  kemampuan  menarik  kesimpulan,  kemampuan memprediksi  maksud  penulis  dan  kemampuan  mengevaluasi.  Pada  analisis  hasil
tes  kemampuan  membaca  pemahaman  keenam  aspek  tersebut  dapat  berhasil dicapai.  Meskipun  keenam  aspek  tersebut  berhasil,  akan  tetapi  masih  ada
beberapa  mahasiswa  yang  belum  dapat  berhasil  menjawab  benar  pada  keenam aspek  tersebut,  sehingga  diperlukan  strategi  pembelajaran  membaca  pemahaman
agar mahasiswa dapat berhasil pada keenam aspek tersebut.
4.6.3 Strategi Pembelajaran Kemampuan Membaca Pemahaman
Pertama  peneliti  menganalisis  angket  faktor  membaca  ke  dalam  dua  hal yaitu  faktor  internal  dan  faktor  eksternal.  Kemudian,  angket  tersebut  dianalisis
dengan  menggunakan  teori  SWOT  untuk  mengetahui  kekuatan,  kelemahan, peluang dan, ancaman. Setelah itu, peneliti mengaitkannya dengan hasil tes yang
di  analisis  ke  dalam  enam  aspek  membaca  pemahaman.  Setelah  itu  barulah peneliti  dapat  menentukan  strategi  pembelajaran  yang  tepat  untuk  membaca
pemahaman yang sesuai dengan enam aspek membaca pemahaman. Berdasarkan analisis keterkaitan hasil tes dengan SWOT, enam  aspek tersebut  telah diketahui
kekuatan,  kelemahan,  peluang  dan  ancaman.  Oleh  karena  itu,  strategi pembelajaran  yang  dibuat  harus  sesuai  dengan  enam  aspek  dengan  berbagai
kekuatan,  kelemahan,  peluang  dan  ancaman  yang  berbeda  pula.  Strategi pembelajaran  membaca  pemahaman  yang  peneliti  buat  ini  merupakan  kompilasi
atau  susunan  dari  beberapa  strategi  membaca  yang  ada,  hal  ini  bertujuan  untuk memanfaatkan  kelebihan  strategi  yang  ada  untuk  menutup  kelemahan  strategi
yang  lain.  Namun,  strategi  yang  dibuat  disesuaikan  dengan  keenam  aspek membaca  pemahaman.  Oleh  karena  itu  strategi  pembelajaran  membaca
pemahaman berdasarkan enam aspek membaca pemahaman ini peneliti beri nama “Strategi Kompilasi”. Strategi yang di rancang dalam penelitian ini dibuat secara
umum, hal ini tidak mengkhususkan pada gaya belajar. Strategi  kompilasi  pembelajaran  membaca  pemahaman  yang  sesuai
dengan  enam  aspek  dalam  membaca  pemahaman  yaitu  1  Mahasiswa  mencari arti  kata-kata  sulit  dengan  menggunakan  kamus  dan  perbanyak  mempelajari,
menghafal dan memahami kosakata dari kamus serta melihat konteks kalimatnya untuk  memprediksi  arti  kata  tersebut,  2  Mahasiswa  sebaiknya  memperhatikan
pilihan  kata  dan  peletakan  penekanan  informasi  yang  menunjang  makna  bacaan,