Faktor Eksternal Analisis Faktor Kemampuan Membaca
                                                                                mahasiswa  tinggal  sangat  kondusif  untuk  membaca.  Berdasarkan  tabel  tersebut diketahui  bahwa  sikap  positif  pada  subindikator  nomor  dua  tersebut  lebih  kuat
yaitu  sekitar  72,34  daripada  sikap  negatif  yang  hanya  sekitar  19,14.  Namun, sebanyak 4 mahasiswa atau 8,51 yang sikapnya tidak jelas dan termasuk dalam
kriteria sangat lemah.
c Teks:  keadaan  bacaan,  bahasa  yang  dipakai dalam  teks,  tata  tulis  teks,
dan tingkat keterbacaan teks
Indikator teks merupakan faktor eksternal. Oleh karena itu, terdapat beberapa hal  yang  mempengaruhi  teks  yakni  1  kata-kata  asing,  2  kalimat  panjang,  3
tingkat keterbacaan, 4 terlalu banyak kata-kata asing, dan 5 struktur teks yang tidak sistematis, 6 Bacaan yang tidak berkaitan dengan bidang yang mahasiswa
pelajari,  mahasiswa  sering  mengalami  kesulitan  untuk  memahami  isinya,  7 Sesulit  apapun  isi  dalam  bacaan,  jika  berkaitan  dengan  bidang  ilmu  yang
mahasiswa  pelajari,  mahasiswa  akan  berusaha  sampai  dapat  memahami  isi bacaan, dan 8 Meskipun berkaitan dengan bidang ilmu yang mahasiswa pelajari,
kadang-kadang mahasiswa mengalami kesulitan untuk memahami isi bacaan. Hal ini dapat dilihat pada tabel berikut.
Tabel 4.13 Teks: keadaan bacaan, bahasa yang dipakai dalam teks, tata tulis teks, dan tingkat keterbacaan teks
NO SUBINDIKATOR
RENTANG SKOR 1
STS 2
TS 3
N 4
S 5
SS
1 Ketika membaca, kesulitan yang saya
hadapi adalah kata-kata yang tidak saya ketahui artinya.
5 5
21 16
2 Kalimat yang terlalu panjang
mempersulit saya untuk memahami isi bacaan.
2 6
4 28
7
3 Tingkat keterbacaan yang terlalu sulit
sering menghambat pemahaman isi bacaan.
2 7
27 11
4 Teks yang terlau banyak kata-kata
asing sering mempersulit pemahaman isi bacaan.
1 7
23 16
5 Struktur teks yang tidak sistematis
sering mempersulit pemahaman isi bacaan.
2 6
27 12
6 Bacaan yang tidak berkaitan dengan
bidang yang saya pelajari, saya sering mengalami kesulitan untuk memahami
isinya. 1
9 7
23 7
7 Sesulit apapun isi dalam bacaan, jika
berkaitan dengan bidang ilmu yang saya pelajari, saya akan berusaha
sampai dapat memahami isi bacaan. 3
8 23
13
8 Meskipun berkaitan dengan bidang
ilmu yang saya pelajari, kadang- kadang saya mengalami kesulitan
untuk memahami isi bacaan. 1
3 7
28 8
Berdasarkan tabel di atas dapat diketahui bahwa subindikator nomor satu dari indikator faktor teks: keadaan bacaan, bahasa  yang dipakai  dalam teks, tata tulis
teks,  dan  tingkat  keterbacaan  teks,  yaitu  “Ketika  membaca,  kesulitan  yang mahasiswa  hadapi  adalah  kata-kata  yang  tidak  mahasiswa  ketahui  artinya
”, pilihan sangat setuju berjumlah atau dipilih oleh 16 mahasiswa dan pilihan setuju
berjumlah  atau  dipilih  oleh  21  mahasiswa.  Jumlah  dari  subindikator  yang dipandang sebagai  sikap positif ini adalah 37 atau  78,72  yang termasuk dalam
kriteria  kuat.  Artinya  sebanyak  37  mahasiswa  setuju  ketika  membaca  kesulitan yang  mahasiswa  hadapi  adalah  kata-kata  yang  tidak  mahasiswa  ketahui  artinya.
Sebaliknya, pilihan sangat  tidak setuju berjumlah 0 tidak dipilih oleh mahasiswa dan  pilihan  tidak  setuju  dipilih  oleh  5  mahasiswa.  Jadi,  jumlah  dari  sikap  yang
dipandang sebagai  sikap negatif  ini adalah  5 atau 10,63  yang termasuk dalam kriteria sangat lemah. Artinya sebanyak 5 mahasiswa tidak kesulitan menghadapi
adalah  kata-kata  yang  tidak  mahasiswa  ketahui  artinya  ketika  membaca. Berdasarkan tabel tersebut diketahui bahwa sikap positif pada subindikator nomor
satu  tersebut  sangat  kuat  yaitu  sekitar  78,72  dan  sikap  negatif  sangat  lemah yaitu  hanya  sekitar  10,63.  Namun,  sebanyak  5  mahasiswa  atau  10,63  yang
sikapnya tidak jelas dan termasuk dalam kriteria sangat lemah. Selanjutnya  subindikator  nomor  dua  yaitu  “Kalimat  yang  terlalu  panjang
mempersulit  mahasiswa  untuk  memahami  isi  bacaan”.  Diketahui  bahwa  jumlah yang dipandang sebagai sikap positif yaitu 35 atau 74,46 yang termasuk dalam
kriteria kuat. Hal ini terlihat dari pilihan sangat setuju 7 dan pilihan setuju dipilih oleh  28  mahasiswa,  berarti  sebanyak  35  mahasiswa  setuju  kalimat  yang  terlalu
panjang mempersulit mahasiswa untuk memahami isi bacaan. Sebaliknya, pilihan sangat tidak setuju dipilih oleh 2 mahasiswa dan pilihan tidak setuju dipilih oleh 6
mahasiswa,  berarti  sebanyak  8  mahasiswa  merasa  kalimat  yang  terlalu  panjang tidak  mempersulit  mahasiswa  untuk  memahami  isi  bacaan.  Oleh  karena  itu,
jumlah  sikap  yang  dipandang  negatif  ini  yaitu  8  atau  17,02  yang  termasuk dalam  kriteria  sangat  lemah.  Namun,  sebanyak  4  mahasiswa  atau  8,51  tidak
jelas sikapnya yang termasuk dalam kriteria sangat lemah.
Pada  subindikator  nomor  tiga  yaitu  “Tingkat  keterbacaan  yang  terlalu  sulit sering menghambat pemahaman isi bacaan”. Pilihan sangat setuju dipilih oleh 11
mahasiswa dan pilihan setuju dipilih oleh  27 mahasiswa. Oleh karena itu jumlah dari  sikap  yang  dipandang  sebagai  sikap  positif  ini  adalah  38  atau  80,85  dan
termasuk  dalam  krietria  sangat  kuat.  Artinya,  sebanyak  38  mahasiswa  setuju bahwa  tingkat  keterbacaan  yang  terlalu  sulit  sering  menghambat  pemahaman  isi
bacaan  yang  mereka  baca.  Sebaliknya,  jumlah  sikap  yang  dipandang  negatif  ini yaitu  2  atau  4,25  yang  termasuk  dalam  kriteria  sangat  lemah.  Hal  ini  terlihat
pada  pilihan  sangat  tidak  setuju  dipilih  tidak  mendapat  pilihan  oleh  mahasiswa dan pilihan setuju tidak  dipilih oleh  2 mahasiswa, berarti sebanyak 2  mahasiswa
yang  merasa  tidak  kesulitan  untuk  memahami  isi  bacaan  yang  tingkat keterbacaannya terlalu sulit.   Namun, sebanyak  7 mahasiswa atau 14,90 yang
sikapnya tidak jelas dan termasuk dalam kriteria sangat lemah. Kemudian  subindikator  nomor  empat  yait
u  “Teks  yang  terlau  banyak  kata- kata  asing  sering  mempersulit  pemahaman  isi  bacaan”.  Pada  subindikator  ini
jumlah  sikap  positif  yaitu  39  atau  82,98  yang  termasuk  dalam  kriteria  sangat kuat,  hal  ini  dapat  dilihat  pada  pilihan  sangat  setuju  berjumlah  16  dan  pilihan
setuju  23.  Artinya  sebanyak  39  mahasiswa  setuju  jika  teks  yang  terlau  banyak kata-kata  asing  sering  mempersulit  pemahaman  isi  bacaan  yang  mereka  baca.
Sebaliknya,  sikap  yang  dipandang  negatif  berjumlah  1  atau  2,12  dan  termasuk dalam kriteria sangat lemat. Hal ini dapat dilihat pada pilihan sangat tidak setuju
yang  berjumlah  0  atau  tidak  mendapat  pilihan  dari  mahasiswa  dan  pilihan  tidak setuju berjumlah 1 mahasiswa. Artinya, hanya 1 mahasiswa yang tidak setuju jika
teks yang terlau banyak kata-kata asing sering mempersulit pemahaman isi bacaan yang  mereka  baca.  Namun,  sebanyak  7  mahasiswa  atau  14,90    yang  sikapnya
tidak jelas dan termasuk dalam kriteria sangat lemah. Selanjutnya  pada  subindikator  nomor  lima  yaitu,
“Struktur  teks  yang  tidak sistemati
s sering mempersulit pemahaman isi bacaan”. Subindikator nomor lima ini,  jumlah  sikap  yang  dipandang  positif  yaitu  39  atau  82,98  yang  termasuk
dalam kriteria sangat kuat. Hal tersebut diketahui dari jumlah pilihan sangat setuju 12  dan  jumlah  pilihan  setuju  27,  berarti  sebanyak  39  mahasiswa  setuju  jika
struktur teks yang tidak sistematis sering mempersulit pemahaman isi bacaan yang mereka  baca.    Sebaliknya,  jumlah  yang  dipandang  sebagai  sikap  negatif  yaitu  2
atau 4,25 yang termasuk dalam kriteria sangat lemah, hal ini dapat  dilihat dari pilihan sangat tidak setuju 0 atau tidak mendapat pilihan dan pilihan tidak setuju
dipilih  oleh  2  mahasiswa.  Artinya,  sebanyak  2  mahasiswa  tidak  setuju  jika struktur teks yang tidak sistematis sering mempersulit pemahaman isi bacaan yang
mereka  baca.  Namun,  sebanyak  6  mahasiswa  atau  12,77  yang  sikapnya  tidak jelas dan termasuk dalam kriteria sangat lemah.
Pada  Subindikator  nomor  enam yaitu  “Bacaan  yang  tidak  berkaitan
dengan  bidang  yang  mahasiswa  pelajari,  mahasiswa  sering  mengalami  kesulitan untuk  memahami  isinya
”,  pilihan  sangat  setuju  dipilih  oleh  7  mahasiswa  dan pilihan  setuju  dipilih  oleh  23  mahasiswa.  Jumlah  dari  sikap  yang  dipandang
sebagai sikap positif ini yaitu 30 atau 63,82 yang termasuk dalam kriteria kuat, berarti  sebanyak  30  mahasiswa  setuju  jika  bacaan  yang  tidak  berkaitan  dengan
bidang  yang  mahasiswa  pelajari,  mahasiswa  sering  mengalami  kesulitan  untuk
memahami isinya.  Sebaliknya, jumlah yang dipandang sebagai sikap negatif yaitu 10  mahasiswa  atau  21,28  yang  termasuk  dalam  kriteria  lemah,  hal  ini  dapat
dilihat pada pilihan sangat tidak setuju berjumlah 1 dan pilihan setuju berjumlah 9. Artinya, sebanyak 10 mahasiswa tidak setuju jika bacaan yang tidak berkaitan
dengan  bidang  yang  mahasiswa  pelajari,  mahasiswa  sering  mengalami  kesulitan untuk  memahami  isinya.  Namun,  sebanyak  7  mahasiswa  atau  14,90  yang
sikapnya tidak jelas dan termasuk dalam kriteria sangat lemah. Pada  subindikator  nomor
tujuh  yaitu  “Sesulit  apapun  isi  dalam  bacaan, jika  berkaitan  dengan  bidang  ilmu  yang  mahasiswa  pelajari,  mahasiswa  akan
berusaha  sampai  dapat  memahami  isi  bacaan. ” Pilihan sangat setuju dipilih oleh
13  mahasiswa  dan  pilihan  setuju  dipilih  oleh  23  mahasiswa.  Oleh  karena  itu jumlah dari sikap  yang dipandang sebagai  sikap positif ini  yaitu  36 atau 76,59
yang termasuk dalam kriteria sangat kuat. Artinya sebanyak 36 mahasiswa setuju jika  sesulit  apapun  isi  dalam  bacaan,  jika  berkaitan  dengan  bidang  ilmu  yang
mahasiswa  pelajari,  mahasiswa  akan  berusaha  sampai  dapat  memahami  isi bacaan.    Sebaliknya,  jumlah  sikap  yang  dipandang  negatif  hanya  3  atau    6,38
yang  termasuk  dalam  kriteria  sangat  lemah,  hal  ini  dapat  dilihat  dari  jumlah pilihan sangat tidak setuju 0 atau tidak mendapat pilihan dan pilihan tidak setuju
tidak dipilih oleh  3 mahasiswa.  Artinya, sebanyak 3 mahasiswa tidak setuju jika sesulit  apapun  isi  dalam  bacaan,  jika  berkaitan  dengan  bidang  ilmu  yang
mahasiswa  pelajari,  mahasiswa  akan  berusaha  sampai  dapat  memahami  isi bacaan.  Namun,  sebanyak  8  mahasiswa  atau  17,02  yang  sikapnya  tidak  jelas
dan termasuk dalam kriteria sangat lemah.
Selanjutnya subindikator terakhir pada indikator  faktor teks: keadaan bacaan, bahasa yang dipakai dalam teks, tata tulis teks, dan tingkat keterbacaan teks, yaitu
“Meskipun  berkaitan  dengan  bidang  ilmu  yang  mahasiswa  pelajari,  kadang- kadang  mahasiswa  mengalami  kesulitan  untuk  memahami  isi  bacaan”.
Subindikator  nomor  delaapn  ini,  jumlah  sikap  yang  dipandang  positif  yaitu  36 atau  76,60  yang  termasuk  dalam  kriteria  cukup.  Hal  tersebut  diketahui  dari
jumlah pilihan sangat  setuju 8 dan jumlah pilihan setuju  28, berarti sebanyak 36 mahasiswa  setuju  jika  meskipun  berkaitan  dengan  bidang  ilmu  yang  mahasiswa
pelajari,  kadang-kadang  mahasiswa  mengalami  kesulitan  untuk  memahami  isi bacaan yang dibacanya. Sebaliknya, jumlah yang dipandang sebagai sikap negatif
yaitu  4  atau  8,51  yang  termasuk  dalam  kriteria  sangat  lemah,  hal  ini  dapat dilihat dari pilihan sangat tidak setuju 1 mahasiswa dan pilihan tidak setuju tidak
dipilih  oleh  3  mahasiswa.  Artinya  sebanyak  3  mahasiswa  tidak  setuju  jika meskipun berkaitan dengan bidang ilmu yang mahasiswa pelajari, kadang-kadang
mahasiswa  mengalami  kesulitan  untuk  memahami  isi  bacaan  yang  dibacanya. Namun,  sebanyak  7  mahasiswa  atau  14,89  yang  sikapnya  tidak  jelas  dan
termasuk dalam kriteria sangat lemah.
d Masih kuatnya pengaruh budaya lisan
Masih  kuatnya  pengaruh  budaya  lisan  merupakan  faktor  eksternal  yang mempengaruhi  kemampuan  membaca  pemahaman.  Kuatnya  budaya  lisan
seringkali  membuat  kita  kesulitan  untuk  memahmi  isi  bacaan.  Hal  tersebut dikarenakan  ada  beberapa  pemahaman  yang  berbeda  antara  yang  kita  sudah  kita
pahami  sebelumnya  dengan  yang  sebenarnya.  Misalnya,  kata-kata  yang  baku dengan  kat-kata  yang  sudah  biasa  kita  ucapkan.  Hal  ini  dapat  dilihat  pada  tabel
berikut.
Tabel 4.14 Indikator Masih kuatnya pengaruh budaya lisan
NO SUBINDIKATOR
RENTANG SKOR 1
STS 2
TS 3
N 4
S 5
SS
1 Masih kuatnya pengaruh bahasa lisan
dalam hidup mahasiswa, sering mempersulit pemahaman isi bacaan.
4 11
9 20
3
Berdasarkan tabel  di  atas dapat  diketahui  bahwa hanya ada satu  subindikator dari  indikator  masih  kuatnya  pengaruh  budaya  lisan,  yaitu  “Masih  kuatnya
pengaruh  bahasa  lisan  dalam  hidup  mahasiswa,  sering  mempersulit  pemahaman isi  bacaan
”,  pilihan  sangat  setuju  berjumlah  atau  dipilih  oleh  3  mahasiswa  dan pilihan setuju berjumlah atau dipilih oleh 20 mahasiswa. Jumlah dari subindikator
yang  dipandang  sebagai  sikap  positif  ini  adalah  23  atau  48,93  dan  termasuk dalam kriteria cukup. Artinya, sebanyak 23 mahasiswa setuju jika masih kuatnya
pengaruh  bahasa  lisan  dalam  hidup  mahasiswa,  sering  mempersulit  pemahaman isi bacaan yang dibacanya.
Sebaliknya,  pilihan  sangat  tidak  setuju  dipilih  oleh  4  mahasiswa  dan  pilihan tidak  setuju  dipilih  oleh  11  mahasiswa.  Jadi,  jumlah  dari  sikap  yang  dipandang
sebagai  sikap  negatif    ini  adalah  15  atau  31,91  dan  termasuk  dalam  kriteria lemah,  berarti  sebanyak  15  mahasiswa  tidak  setuju  jika  masih  kuatnya  pengaruh
bahasa lisan dalam hidup mahasiswa, sering mempersulit  pemahaman isi bacaan yang dibacanya. Namun, sebanyak 9 mahasiswa atau 19,14 yang sikapnya tidak
jelas dan termasuk dalam kriteria sangat lemah.
e Kuatnya pengaruh media elektronik khususnya menonton televisi
Kuatnya pengaruh media elektronik  khususnya  menonton televisi merupakan faktor  eksternal  yang  mempengaruhi  kemampuan  membaca  pemahaman.  Acara
televisi  yang  kini  sudah  sangat  beragam  membuatnya  lebih  menarik  daripada kegiatan  membaca.  Ada  satu  subindikator  yang  termasuk  dengan  indikator
kuatnya  pengaruh  media  elektronik  khususnya  menonton  televisi  tersebut,  yaitu jika  acara  televisi  menarik,  kegiatan  membaca  mahasiswa  tinggalkan  terlebih
dahulu untuk menonton acara televisi. Hal ini dapat dilihat pada tabel berikut.
Tabel 4.15 Kuatnya pengaruh media elektronik khususnya menonton televisi
NO SUBINDIKATOR
RENTANG SKOR 1
STS 2
TS 3
N 4
S 5
SS
1 Jika acara televisi menarik, kegiatan
membaca mahasiswa tinggalkan terlebih dahulu untuk menonton acara
televisi. 1
6 4
18 18
Berdasarkan tabel  di  atas dapat  diketahui  bahwa hanya ada satu  subindikator dari indikator kuatnya pengaruh media elektronik khususnya menonton televisi,
yaitu  “Jika  acara  televisi  menarik,  kegiatan  membaca  mahasiswa  tinggalkan terlebih  dahulu  untuk  menonton  acara  televisi
”,  pilihan  sangat  setuju  berjumlah atau dipilih oleh 18 mahasiswa dan pilihan setuju berjumlah atau dipilih oleh  18
mahasiswa.  Jumlah  dari  subindikator  yang  dipandang  sebagai  sikap  positif  ini adalah 36 atau 76,60 yang termasuk dalam kriteria cukup. Artinya, sebanyak 36
mahasiswa  setuju  jika  acara  televisi  menarik,  kegiatan  membaca  mahasiswa tinggalkan terlebih dahulu untuk menonton acara televisi.
Sebaliknya,  pilihan  sangat  tidak  setuju  berjumlah  1  mahasiswa  dan  pilihan tidak  setuju  dipilih  oleh  6  mahasiswa.  Jadi,  jumlah  dari  sikap  yang  dipandang
sebagai  sikap  negatif    ini  adalah  7  atau  14,89  yang  termasuk  dalam  kriteria sangat  lemah.  Artinya  sebanyak  7  mahasiswa  tidak  setuju  jika  acara  televisi
menarik,  kegiatan  membaca  mahasiswa  tinggalkan  terlebih  dahulu  untuk menonton  acara  televisi.  Namun,  sebanyak  4  mahasiswa  atau  8,51  yang
sikapnya tidak jelas dan termasuk dalam kriteria sangat lemah. Setelah  penjabaran  faktor  internal  dan  faktor  eksternal  tersebut,  maka  dapat
ditarik kesimpulan secara keseluruhan analisis angket faktor membaca. Data yang diolah  dalam  tabulasi  faktor  kemampuan  membaca  terlampir  sesuai  dengan
langkah-langkah  analisis  skala  likert  diketahui  jumlah  skor  adalah  16.279. Berdasarkan  jumlah  skor  tersebut  diketahui  skor  tertinggi  yaitu  23.735  dan  skor
terendah yaitu 4.747. Berdasarkan  data  tersebut  kemudian  ditentukan  kriteria  interpretasi  skor
dengan  rumus  jumlah  skorjumlah  skor  tertinggi  dikali  100.  Hasil perhitungannya  adalah  16.27923.735  x  100  =  68,59.  Hasil  perhitungan
tersebut  diketahui  68,59  yang  tergolong  dalam  kriteria  tinggi.  Oleh  karena  itu, dapat disimpulkan faktor yang mempengaruhi kemampuan membaca pemahaman
mahasiswa PBSI semester VI Universitas Sanata Dharma tergolong dalam kriteria
tinggi. Hal  ini  menjelaskan  bahwa  semakin  kuatnya  faktor  yang  mempengaruhi
kemampuan  membaca  yang  dimiliki  oleh  seorang  mahasiswa  maka  kemampuan membaca pemahamannya akan semakin tinggi.
                