kemampuan membaca literal, kemampuan membaca intepretatif dan kemampuan membaca kritis. Jika seseorang telah memiliki ketiga kemampuan membaca
tersebut, maka pembaca dapat disebut sebagai pembaca yang baik. Tingkatan kemampuan membaca pemahaman yang digunakan dalam penelitian ini meliputi
1 kemampuan mendefinisikan arti kataistilah, 2 kemampuan menangkap makna tersurat, 3 kemampuan menagkap makna tersirat, 4 kemampuan
menarik kesimpulan, 5 kemampuan memprediksi maksud penulis, dan 6 kemampuan mengevaluasi bacaan.
2.2.7 Strategi Pembelajaran
Strategi pembelajaran merupakan cara pengorganisasian isi pelajaran, peyampaian pelajaran dan pengelolaan kegiatan belajar dengan menggunakan
berbagai sumber belajar yang dapat dilakukan untuk mendukung terciptanya efektivitas dan efisiensi proses pembelajaran Darmasyah, 2010:17. Strategi
pembelajaran merupakan komponen penting dalam sistem pembelajaran. Sistem pembelajaran yang dimaksud yaitu pengorganisasian, penyampaian dan
pengelolaan pembelajaran diarahkan pada berbagai komponen. Komponen- komponen pembelajaran tersebut menurut AECT 1977, dalam Darmasyah,
2010:17 yaitu pesan, orang, material, peralatan, teknik, dan setting. Flowers 2001, dalam Darmasyah, 2010:19, mengartikan strategi dengan
tujuan pembelajaran agar pelajaran yang diajarkan guru menjadi menarik, dinikmati siswa, dan berhasil secara efektif. Berdasarkan pendapat beberapa ahli
di atas, dapat disimpulkan bahwa strategi pembelajaran merupakan komponen penting agar tujuan pembelajaran dapat berhasil dicapai.
2.2.8 Jenis-jenis Strategi Pembelajaran
Menurut Rahim 2007:36-47, ada beberapa strategi membaca, antara lain, strategi bawah-atas, strategi atas-bawah, strategi campuran electic, strategi
interaktif, strategi Know Want to Learn KWL, dan strategi Directed Reading Thingking Activity DRTA.
Akan tetapi strategi membaca atas-bawah, strategi bawah-atas dan strategi campuran lebih cocok untuk tingkat membaca permulaan.
Salah strategi membaca pemahaman yaitu strategi KWL Know-Want To Know-Learned
. Menurut Rahim 2007:41, strategi KWL memberikan kepada siswa tujuan membaca dan memberikan suatu peran aktif siswa sebelum, saat, dan
sesudah membaca. Strategi ini membantu mereka memikirkan informasi baru yang diterimanya. Strategi ini juga bisa memperkuat kemampuan siswa
mengembangkan pertanyaan tentang berbagai topik. Siswa juga bisa menilai hasil belajar mereka sendiri.
Strategi ini dikembangkan oleh Ogle 1986 untuk membantu guru menghidupkan latar belakang pengetahaun dan minat siswa pada suatu topik.
Strategi KWL melibatkan tiga langkah dasar yang menuntun siswa dalam memberikan suatu jalan tentang apa yang telah mereka ketahui, menentukan apa
yang ingin mereka ketahui, dan mengingat kembali apa yang mereka pelajari dari membaca.
Langkah-langkah pembelajaran membaca dengan strategi KWL menurut Rahim 2007:41-42 adalah sebagai berikut:
1 Langkah What I Know K
What I Know merupakan langkah awal dari KWL. Pada tahap ini siswa dan guru melakukan brainstorming sumbang saran mengenai apa yang telah
diketahui oleh para siswa berkenaan tentang tema, topik, judul dan ilustrasi atau gambar-gambar yang terdapat dalam teks yang akan dibacanya. Selama proses
pada langkah ini, peranan guru adalah mencatat di papan tulis mengenai apa saja pendapat atau pikiran-pikiran yang diajukan oleh para siswa berkenaan dengan
topik atau teks bacaan. Kegiatan penting yang harus dilakukan guru di sisni adalah mencari dan memilih konsep-konsep berupa istilah, kata, frase atau kalimat
yang merupakan kunci dalam memahami isi yang terkandung dalam teks bacaan. Selain itu dapat mengantarkan pengetahuan siswa kepada topik atau teks yang
akan mereka baca. 2
Langkah What I Want W Setelah siswa memikirkan tentang apa yang telah mereka ketahui berkenaan
dengan topik dalam teks serta kategori informasi yang harus mereka rumuskan, munculkanlah sejumlah pertanyaan kepada mereka. Guru mengidentifikasi
berbagai hal yang bagi siswa merupakan hal yang menarik, kurang dipahami, meragukan, atau menjadi silang pendapat. Fase ini membimbing aktivitas
membaca menjadi aktivitas yang bertujuan dan pikiran siswa akan lebih terfokus pada hal-hal yang hendak dicarinya dalam teks.
3 Langkah What I Learn L
Setelah selesai membaca suatu artikel, arahkan siswa untuk menulis tentang apa yang telah mereka pelajari dari bacaan tersebut. Guru hendaknya mengecek
apakah mereka sudah merumuskan pertanyaan-pertanyaan untuk mengetahui sejauh mana yang dibaca siswa berkenaan dengan minat mereka. Jika tidak,
anjurkan ke bacaan selanjutnya untuk mengetahui dengan jelas tentang prioritas yang ingin mereka pelajari.
Dari uraian diatas, dapat disimpulkan bahwa dalam strategi KWL adalah stategi membaca dengan tiga langkah pokok, yaitu pertama, What I Know K
merupakan kegiatan yang menggali latar belakang pengetahuan siswa dengan cara brainstorming
sumbang saran. Kedua, What I Want W, menentukan hal-hal yang ingin diketahui dan merumuskan pertanyaan yang berkaitan dengan teks
yang dibacanya. Tahap terakhir What I Learn L, yaitu menentukan hal-hal yang telah dipelajari dengan cara menjawab pertanyaan yang telah mereka rumuskan
pada langkah sebelumnya. Strategi selanjutnya adalah Strategi Membaca Dan Berpikir Secara Langsung
MBL atau DRTA Direct Reading Thinking Activities. Dijelaskan oleh Stauffer dalam Rahim, 2007:47 bahwa strategi DRTA merupakan suatu strategi
pembelajaran dimana guru menberikan motivasi terhadap usaha dan konsentrasi siswa dengan cara melibatkan siswa secara intelektual serta mendorong siswa
merumuskan pertanyaan dan hipotesis, memproses informasi dan mengevaluasi solusi sementara. Tujuan strategi ini adalah untuk melatih siswa dalam
menggunakan konsentrasi dan berpikir keras guna memahami isi bacaan seca serius.
Strategi Directed Reading Thinking Activity DRTA dapat digunakan oleh
guru dalam membaca pemahaman. Pada strategi ini siswa diminta untuk memberikan prediksinya tentang apa yang terdapat dalam teks bacaan sebelum
pembelajaran dengan cara memprediksi judul bacaan, dan selama kegiatan pembelajaran membaca berlangsung dengan cara memprediksi gambar seri.
Sehingga pesan yang ingin disampaikan dalam wacana dapat dipahami oleh siswa.
Rahim 2007:48, “Dalam strategi DRTA, siswa diminta untuk memberikan
prediksi tentang apa yang akan terjadi dalam suatu teks, kemudian dalam membuat prediksi siswa menggunakan latar belakang pengetahuan yang
dimilikinya tentang topik”. Langkah ini juga mendorong siswa untuk mengaplikasikan keterampilan metakognitif yang dimilikinya, karena pada saat
itu siswa berpikir sesuai dengan jalan pikirnya. Di sini guru dapat membantu siswa dalam mengarahkan prediksi dan kesimpulan yang akan dibuat oleh siswa.
Menurut Rahim 2007:50, langkah-langkah dalam menggunakan strategi DRTA dalam pembelajaran membaca pemahaman adalah:
1 Membuat prediksi berdasarkan petunjuk judul
Pada tahap ini guru menuliskan judul teks bacaan yang akan dibaca oleh siswa di papan tulis. Setelah itu guru menyuruh siswa memprediksikan isi teks bacaan
yang akan dibaca berdasarkan judul tersebut.