Jenis-jenis Membaca Kajian Teoretis

 Membaca telaah isi: 1. Membaca teliti 2. Membaca pemahaman 3. Membaca kritis 4. Membaca ide  Membaca telaah bahasa: 1. Membaca sastra 2. Membaca bahasa Berdasarkan penjelasan di atas, membaca pemahaman masuk dalam kategori membaca telaah isi. Membaca pemahaman sendiri dimaksudkan untuk memahami 1 standar-standar atau norma-norma kesusastraan literary standards, 2 resensi kritis critical review, 3 drama tulis printed drama, dan 4 pola-pola fiksi pattern of fiction. Secara keseluruhan dapat disimpulkan bahwa semua jenis kegiatan membaca sebenarnya bertumpu pada proses memahami isi bacaan, sedangkan perbedaannya terletak pada tujuan kegiatan membacanya.

2.2.4 Membaca Pemahaman

Somadayo 2011:11, menyatakan bahwa membaca pemahaman merupakan suatu proses pemerolehan makna yang secara aktif melibatkan pengetahuan dan pengalaman yang telah dimiliki oleh pembaca serta dihubungkan dengan isi bacaan. Terdapat tiga hal pokok dalam membaca pemahaman, yaitu: 1 pengetahuan dan pengalaman yang telah dimiliki, 2 menghubungkan pengetahuan dan pengalaman yang dimiliki dengan teks yang akan dibaca, dan 3 proses pemerolehan makna secara aktif sesuai dengan pandangan yang dimiliki. Selanjutnya Henry Guntur Tarigan 1983:89, berpendapat bahwa kemampuan membaca pemahaman merupakan dasar bagi pembaca kritis, yaitu sejenis membaca yang dilaksanakan secara bijaksana, penuh tenggang hati, mendalam, evaluatif, serta analisis, dan bukan hanya mencari kesalahan. Untuk dapat membaca pemahaman diperlukan suatu keterampilan dari seseorang antara lain: menemukan detail, menunjukkan pikiran pokok, menunjukkan urutan kegiatan, mencapai kata akhir, menarik kesimpulan, dan membuat evaluasi. Kemudian M. E. Suhendar berpendapat bahwa, “Membaca pemahaman ialah membaca bahan bacaan dengan menangkap pokok-pokok pikiran yang lebih tajam dan dalam, sehingga terasa ada kepuasan tersendiri setelah bahan bacaan itu dibaca sampai selesai”. Secara umum kata pemahaman diartikan sebagai upaya memahami sesuatu. Apabila seseorang melakukan aktivitas membaca, kemudian dapat memahami isi bacaan yang dibacanya maka dapat dikatakan proses pemahamannya berhasil. Sebaliknya apabila setelah melakukan aktivitas membaca tidak memahami isi bacaan yang dibacanya maka proses pemahamannya belum berhasil. Berdasarkan beberapa pendapat para ahli di atas, dapat disimpulkan bahwa membaca pemahaman merupakan suatu proses memahami isi bacaan, dan proses menginterpretasikan informasi baru kemudian menggabungkan informasi tersebut ke dalam struktur memori untuk memperoleh pengetahuan baru.

2.2.5 Tujuan Membaca Pemahaman

Aktivitas membaca tentunya memiliki tujuan yang akan dicapai. Pada dasarnya aktivitas membaca antara lain bertujuan untuk mendapatkan informasi, memperoleh pemahaman dan untuk memperoleh kesenangan. Rivers dan Temperly, dalam Somadayo 2011:10-11 menjelaskan tujuan membaca pemahaman yakni: 1. Memperoleh informasi untuk suatu tujuan atau merasa penasaran tentang suatu topik, 2. Memperoleh berbagai petunujuk tentang cara melakukan suatu tugas bagi pekerjaan atau kehidupan sehari-hari, 3. Berakting dalam sebuah drama, bermain game, menyelesaikan teka-teki, 4. Berhubugan dengan teman-teman dengan surat-menyurat atau untuk memhami surat-surat bisnis, 5. Mengetahui kapan dan dimana sesuatu akan terjadi atau apa yang tersedia, 6. Mengetahui apa yang sedang terjadi atau telah terjadi sebgaimana dilaporkan dalam koran, majalah, laporan, dan 7. Memperoleh kesenangan dan hiburan. Menurut Tarigan 2008:37, tujuan membaca pemahaman adalah untuk memperoleh sukses dalam pemahaman penuh terhadap argumen-argumen yang logis, urutan-urutan retoris atau pola-pola teks, pola-pola simbolisnya, nada-nada tambahan yang bersifat emosional dan juga sarana- sarana liguistik yang dipergunakan untuk mencapai tujuan. Selain itu, Anderson dalam Somadayo 2011:12 menyebutkan tujuan membaca pemahaman untuk memahami isi bacaan dalam teks. Tujuan tersebut antara lain: 1 untuk memperoleh rincian-rincian dan fakta-fakta, 2 mendapatkan ide pokok, 3 mendapatkan urutan organisasi teks, 4 mendapatkan kesimpulan, 5 mendapatkan klasifikasi, dan 6 membuat perbandingan atau pertentangan. Dari penjelasan beberapa ahli di atas, dapat disimpulkan bahwa tujuan membaca pemahaman memiliki tujuan yang kompleks, antara lain untuk menemukan ide pokok, memperoleh informasi, menemukan fakta, menarik kesimpulan dan membuat perbandingan.

2.2.6 Tingkat Kemampuan Membaca Pemahaman

Kemampuan membaca pemahaman tidak hanya berkaitan dengan mampu memahami isi bacaan, tetapi juga mampu menginterpretasikan. Kemampuan membaca pemahaman merupakan komponen penting dalam aktivitas membaca sebagai usaha memahami dan mendapatkan informasi melalui teks yang dibaca. Menurut Anderson dalam Tarigan 1986, dalam membaca pemahaman terdapat tingkatan yakni meliputi, 1 mengidentifikasi arti kataistilah, 2 menangkap makna tersurat dan tersirat, 3 menyimpulkan, 4 memprediksi, 5 mengevaluasi. Berdasarkan taksonomi Bloom yang telah direvisi Anderson, 2011 pemahaman merupakan proses kognitif kategori 2 dua dari 6 enam kategori, yaitu mengingat, memahami, mengaplikasi, menganalisis, mengevaluasi, dan mengkreasi. Kategori pemahaman pada ranah kognitif di atas sebenarnya masih level rendah, yaitu level 2 dua. Meskipun demikian, penerapannya dalam membaca, kategori pemahaman sudah cukup kompleks. Menurut Burns, dkk. dalam Pranowo 2011, kategori membaca pemahaman mencakup: a Membaca literal literal reading, pembaca menemukan informasi yang dikemukakan secara langsung dalam teks bacaan. Artinya, pembaca langsung menangkap makna bacaan dari informasi yang secara eksplisit terdapat dalam teks bacaan. b Membaca interpretatif interpretative reading, dapat diartikan sebagai membaca di antara baris reading between the lines serta memberi makna implisit dari sebuah teks bacaan. Pada tahap ini pembaca berkomunkasi dengan penulis melalui teks dan mencoba menafsirkan maksud dari penulis. Dengan kata lain, pembaca mencoba menangkap ide yang tidak tertulis di dalam teks. c Membaca kritis critical reading merupakan membaca dengan menganalisis, mengevaluasi materi, dan memberi tanggapan terhadap informasi yang terdapat dalam teks bacaan, membandingkan ide dalam tulisan dengan pengetahuan yang dimiliki, serta memberi simpulan mengenai keakuratan, kesesuaian, dan keefektifan bahan bacaan. Pembaca menganalisis, mengevaluasi, memberikan tanggapan terhadap informasi dalam teks. Hampir sama dengan pendapat Burns, dkk., menurut Tarigan dalam skripsi Hidayah, 2003:26-27, ada tiga jenis kemampuan membaca pemahaman, yaitu: 1 Kemampuan membaca literal adalah kemampuan pembaca untuk mengenal dan menangkap isi bacaan yang tertera secara tersurat eksplisit. Artinya, pembaca hanya menangkap informasi yang tercetak secara literal tampak

Dokumen yang terkait

Strategi pengembangan budaya baca melalui membaca pemahaman pada mahasiswa kelas A semester IV Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia Universitas Sanata Dharma, Yogyakarta tahun ajaran 2016.

0 0 2

Faktor - faktor yang mempengaruhi kemampuan membaca pemahaman pada mahasiswa semester V program studi Pendidikan Bahasa Sastra Indonesia Universitas Sanata Dharma Yogyakarta.

0 3 172

Pengembangan strategi pembelajaran kemampuan membaca pemahaman pada mahasiswa kelas B semester IV program studi Pendidikan Bahasa Sastra Indonesia Universitas Sanata Dharma Yogyakarta tahun ajaran 2015/2016.

0 2 228

Pengembangan modul pembelajaran membaca pemahaman pada mahasiswa semester VI Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia Universitas Ahmad Dahlan Yogyakarta tahun akademik 2015/2016.

3 31 446

Strategi pengembangan budaya baca melalui membaca pemahaman pada mahasiswa semester V angkatan 2013 program studi Pendidikan Bahasa Sastra Indonesia Universitas Sanata Dharma, Yogyakarta tahun ajaran 2015.

1 1 216

Pengembangan kebiasaan membaca pemahaman mahasiswa semester VI Pprogram Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia Universitas Ahmad Dahlan Yogyakarta tahun akademik 2015/2016.

1 16 334

Strategi pembelajaran kemampuan membaca kritis berdasarkan faktor membaca dan hasil tes kemampuan membaca kritis pada mahasiswa semester VI kelas A Program Studi Pendidikan Bahasa Sastra Indonesia Universitas Sanata Dharma, Yogyakarta tahun ajaran 2015.

0 7 241

Strategi kemampuan membaca pemahaman berdasrakan faktor membaca dan hasil tes kemampuan membaca pemahaman pada mahasiswa semester VI Program Studi Pendidikan Bahasa Sastra Indonesia Universitas Sanata Dharma Yogyakarta tahun akademik 2014/2015.

0 0 229

Strategi pembelajaran kemampuan membaca pemahaman berdasarkan faktor membaca dan hasil tes kemampuan membaca pemahaman pada mahasiswa semester VI Program Studi Pendidikan Bahasa Dan Sastra Indonesia Universitas Sarjanawiyata Tamansiswa Yogyakarta tahun aj

0 0 255

Strategi pembelajaran kemampuan membaca pemahaman berdasarkan faktor membaca dan hasil tes kemampuan membaca pemahaman pada mahasiswa semester VI kelas B Program Studi Pendidikan Bahasa Sastra Indonesia Universitas Sanata Dharma, Yogyakarta tahun ajaran 2

0 1 239