28 penelitian terkait KPH pada wilayah bagian Timur Indonesia. Penelitian di
lapangan dilaksanakan pada bulan Februari April 2012 .
3.2.2 Pengumpulan Data
Pengumpulan data adalah prosedur yang sistimatis dan standar untuk memperoleh data yang diperlukan Nazir 2009. Metode pengumpulan data
selalu ada hubungannya dengan masalah penelitian yang ingin dipecahkan. Secara umum metoda pengumpulan data dibagi atas beberapa kelompok, yaitu metode
pengamatan langsung, metode dengan menggunakan pertanyaan dan metode khusus Nazir 2009.
3.2.2.1 Data Primer
Pengumpulan data primer dilakukan dengan metode wawancara Nazir 2009 proses memperoleh keterangan untuk tujuan penelitian dengan cara tanya
jawab dan bertatap muka antara peneliti dengan responden dengan menggunakan panduan wawancara. Dalam penentuan responden digunakan metode purposive
sampling untuk lokasi penelitian dengan kriteria: mewakili masyarakat lokal dan masyarakat transmigrasi yang berada di wilayah KPHP Model Gunung Sinopa,
dan ada potensi konflik tenurial. Sedangkan untuk mendapatkan responden yang memahami isu yang diteliti maka digunakan metode snowball sampling, yaitu
dengan menggunakan tiga tahap pemilihan sampel Bungin 2006 yakni: a pemilihan sampel awal, informan kunci yang terkait dengan fokus penelitian;
b pemilihan sampel lanjutan guna memperluas deskripsi informasi dan melacak variasi informasi yang mungkin ada; c menghentikan pemilihan sampel lanjutan
bilamana dianggap sudah tidak ditemukan lagi variasi informasi. Dalam pemilihan sampel informan kunci, Spradley 1980, diacu dalam
Bungin 2006 mengusulkan kriteria untuk pemilihan informan awal: 1 subyek yang telah lama dan intensif menyatu dengan kegiatan yang menjadi informasi,
memiliki kemampuan memberikan informasi dengan penuh penghayatan dikarenakan keterlibatannya cukup lama; 2 subyek yang masih terlibat aktif pada
lingkungan atau kegiatan yang menjadi perhatian peneliti; 3 subyek yang mempunyai cukup banyak waktu atau kesempatan diwawancarai; 4 subyek yang
dalam memberikan informasi tidak cenderung diolah lebih dahulu, apa adanya
29 dalam memberikan informasi; 5 subyek yang sebelumnya tergolong masih asing
dengan peneliti. Dalam pengumpulan data primer yang dilakukan dengan wawancara dan
observasi di lapangan maka hal-hal yang menjadi acuan dan panduan dalam melakukan wawancara dan observasi berada pada seputar sasaran data yang akan
diperoleh dapat dilihat pada Tabel 1. Tabel 1 Panduan pengumpulan data primer
No Tujuan Penelitian
Sasaran data dan informasi yang diperoleh Sasaran
Tujuan Data dan informasi
yang dibutuhkan
1
Menganalisis potensi konflik tenurial
kawasan hutan di dalam wilayah KPHP
Model Gunung Sinopa.
Sosial, ekonomi dan budaya masyarakat
terkait penguasaan lahan
Kalender Masyarakat Dasar klaim tenurial
tanah dan SDH Pemetaan Partisipatif
Memahami latar belakang
dan kondisi masyarakat
yang terlibat dalam konflik
sistem penguasaan
tanah Untuk
mengetahui waktu-waktu
tertentu sesuai kebiasan
masyarakat dalam
memanfaatkan lahan dan SDH
Untuk mengetahui
dasar yang digunakan
masyarakat dalam klaim
tenurial tanah dan SDH
Mendapatkan informasi
pemetaan sumber daya
lahan di desa maupun
sumber daya alam lain yang
dimanfaatkan masyarakat,
termasuk hutan 1
Luas dan status tanah
2 Mata
pencaharian utama dan
sampingan 3
Sumber pendapatan atau
penghasilan. 4
Hasil-hasil dan produk-produk
dari lahan hutan yang
dimanfaatkan
5 Jadwal
pemanfaatan hasil-hasil dan
produk-produk dari lahan hutan
6 Sejarah
penguasaan lahan
7 Bukti-Bukti
penguasaan lahan
8 Lokasi kegiatan
masyarakat, meliputi
pertanian sawah dan ladang,
mencari hasil hutan, berburu
dan berkebun koordinat
lokasi diambil dengan GPS
30
Sumber Penghidupan Masyarakat
Untuk memahami
jenis-jenis sumber
penghidupan masyarakat,
penting juga dipahami
presentase ketergantungan
masyarakat atas jenis-jenis
sumber penghidupan
tersebut. 9
Kondisi dan lokasi hutan
lokal, hasil-hasil hutan yang
dimanfaatkan, pola-pola
pemanfaatannya
10 Keadaan dan
sejarah pemanfaatan
hutan 11
Status pemilikan dan
penguasaan lahan
12 Pola-pola
penanaman 13
Praktik-praktik pengembalaan
dan peladangan berpindah
14 Ancaman-
ancaman terhadap para
pengguna hutan 15
Konflik-konflik dan kerjasama
antar kelompok pengguna hutan
dan antara pengguna hutan
dengan pihak lain
16 Bagaimana
Kegiatan HPH atau HTI.
17 Jenis-jenis
sumber penghidupan
pertanian, hutan dan non
pertanian
18 Tingkat
ketergantungan atas sumber-
sumber penghidupan
tersebut.
31 2.
Memetakan sekumpulan hak
bundle of rights sistem tenurial atas
tanah dan SDA yang diklaim parapihak di
dalam wilayah KPHP Model Gunung
Sinopa. Sejarah Penguasaan
Tanah dan SDA Membantu
mempelajari peristiwa-
peristiwa yang mengubah
kondisi masyarakat
dalam bentuk dimensi waktu.
Perubahan- perubahan ini
dapat saja menimbulkan
konflik penguasaan
tanah atau perubahan
tersebut menyebabkan
perubahan aturan sistem
penguasaan tanah yang
berlaku di masyarakat.
1 Perpindahan
penduduk, 2
Pembukaan hutan dan
pemanfaatan lahan hutan,
3 Ancaman
terhadap hak- hak masyarakat
atas tanah, 4
Perubahan kebijakan,
5 Perubahan hak-
hak masyarakat atas tanah,
6 Pertambahan
penduduk dan migrasi
pendatang serta keberadaan
pihak-pihak lain seperti HPH,
dan sebagainya,
7 Cerita story
masyarakat tentang sejarah
asal usul, silsilah, lokasi-
lokasi keramat untuk
mendukung legitimasi
mereka atas kepemilikan dan
penguasaan tanah,
8 Tanda-Tanda
Alam dan bukti- bukti fisik yang
dapat dilihat secara kasat
mata untuk mendukung
cerita masyarakat.
9 Mekanisme
penyelesaian yang pernah
dilakukan dalam penanganan
konflik penguasaan
tanah
32
Kumpulan hak-hak dalam sistem tenurial
Mengetahui sekumpulan
hak-hak dalam sistem tenurial
10 Hak-hak apa
saja yang melekat pada
tanah yang dikuasai
sebelum dan sesudah
penetapan kawasan hutan.
11 Bukti yang
menguatkan hak-hak tersebut
3
Mengidentikiasi makna keamanan
tenurial atas tanah dan SDA menurut
presepsi parapihak yang ada dalam
wilayah KPHP Model Gunung Sinopa.
Sistem Penguasaan Tanah
Untuk mengamati
secara langsung
keadaan lingkungan
dan sumberdaya
berdasarkan peta
partisipatif 1
Aturan-aturan yang diterapkan
dalam pengelolaan dan
pemanfaatan lahan
2 Ancaman-
ancaman yang terjadi terhadap
pola dan sistem pengelolaan dan
pemanfaatan lahan.
3 Konflik-konflik
yang terjadi pada pola dan
sistem pengelolaan dan
pemanfaatan tersebut
4 Persepsi dari
berbagai pihak atas sistem
pengelolaan tersebut beserta
aturan- aturannya
5 Penyelesaian
konflik yang pernah
dilakukan dan persepsi
berbagai pihak atas
penyelesaian tersebut.
6 Aturan-aturan
atas pemanfaatan
hasil-hasil dan produk-produk
lahan hutan,
33
Persepsi Parapihak Untuk
mengetahui keamanan
tenurial menurut
persepsi parapihak
7 Ancaman dan
konflik atas pemanfaatan
hasil-hasil dan produk-produk
lahan hutan.
8 Peristiwa apa
yang menjadi ancaman
kemanan tenurial
parapihak
9 Pihak mana
yang paling dominan
menjadi ancaman atas
peristiwa tersebut diatas
10 Bagaimana
parapihak memaknai
keamanan tenurialnya.
11 Tindakan yang
dilakukan dalam mengamankan
klaim berdasarkan
makna yang dipersepsikan.
Sumber: Galudra et al. 2006 dimodifikasi
3.2.2.2 Data Sekunder