Analisis bundle of rights

35 Gambar 2 Alur pikir analisis RaTA.

3.2.3.2 Analisis bundle of rights

Untuk menganalisis sekumpulan hak bundle of rights sistem tenurial maka digunakan pendekatan karakteristik hak. Schlager dan Ostrom 1992 mengatakan bahwa hak-hak ini dapat diuraikan menjadi: 1 Hak atas akses rights of access: adalah hak untuk memasuki suatu wilayah tertentu. 2 Hak pemanfaatan rights of withdrawal: adalah hak untuk mengambil sesuatu atau untuk memanen sesuatu hasil alam seperti untuk memancing ikan, memanen buah, mengambil air, menebang pohon, dan sebagainya. 3 Hak pengelolaan rights of management: adalah hak untuk mengatur pola pemanfaatan internal dan merubah sumberdaya yang ada untuk tujuan meningkatkan hasil atau produksi. 4 Hak mengeluarkan rights of exclusion: adalah hak untuk menentukan siapa saja yang dapat memperoleh hak atas akses dan membuat aturan pemindahan hak atas akes ini dari seseorang ke orang lainnya atau lembagakelompok lain dan. 5 Hak memindahtangankan rights of alienation: adalah hak untuk menjual atau menyewakan atau kedua-duanya. Kalau kemudian posisi dari pemegang hak-hak ini kemudian dijelaskan dalam matriks maka hasilnya dapat dilihat pada Tabel 2. 36 Tabel 2 Posisi kepemilikan yang dikaitkan dengan “bundle of rights” Pemilik Owner Kepunyaan Proprietor Pemakai Penyewa Claimant Pemanfaat yang diizinkan Authorized Users Hak atas akses dan pemanfaatan rights of access and rights of withdrawal X X X X Hak Pengelolaan rights of management X X X Hak mengeluarkan rights of exclusion X X Hak Memindahtangankan rights of alienation X Sumber: Schlager dan Ostrom 1992 Emila dan Suwito 2006 menyatakan bahwa bundle of rights dalam resource tenure system 5 , memunculkan serangkaian hak tertentu dan pembatasan- pembatasan tertentu atas hak-hak tersebut. Berdasarkan sudut pandang ini, pada setiap tenure system masing-masing hak termaksud setidaknya mengandung tiga komponen hak, yakni: i Subyek hak, yang berarti pemangku hak atau pada siapa hak tertentu dilekatkan. Subyek hak bervariasi bisa dari individu, rumah tangga, kelompok, suatu komunitas, kelembagaan sosial, ekonomi bahkan lembaga politik setingkat negara. ii Obyek hak, yang berupa persil tanah, barang-barang atau juga benda-benda yang tumbuh di atas tanah, Obyek hak termaksud harus bisa dibedakan dengan alat tertentu, dengan obyek lainnya. Untuk obyek hak berupa suatu persil tanah, batas-batasnya dapat diberi suatu simbol. Obyek hak bisa bersifat total bisa juga parsial. Misalnya, seseorang yang mempunyai hak atas pohon sagu tertentu, tidak dengan sendirinya mempunyai hak atas tanah dimana pohon sagu itu berdiri. iii Jenis haknya, setiap hak selalu dapat dijelaskan batasan dari hak tersebut, yang membedakannya dengan hak lainnya. 37

3.2.3.3 Analisis Persepsi Parapihak