Validasi Model DAMPAK KEBIJAKAN EKONOMI KOMODITAS GULA DALAM MENGHADAPI ASEAN ECONOMIC COMMUNITY AEC
Agreement pada tahap akhir. Alternatif ini digunakan untuk melihat dampak
kebijakan penghapusan tarif impor gula menjadi nol persen terhadap variabel endogen yang ada jika kebijakan tersebut diterapkan. Hasil simulasi kebijakan
penghapusan tarif impor gula menjadi nol persen dapat dilihat pada Tabel 34.
Tabel 36. Hasil Simulasi Penghapusan Tarif Impor Gula di Indonesia Tahun 2003-2012
No. Variabel
Satuan Nilai Dasar
Nilai Simulasi Perubahan
Unit Persentase
1 LATR
Ha 230438
229808 -630
-0.2734 2
LATN Ha
81420.4 81193.5
-226.9 -0.2787
3 LATS
Ha 91091.1
91075.3 -15.8
-0.0173 4
YGTR TonHa
5.4358 5.4352
-0.0006 -0.0110
5 YGTN
TonHa 4.6004
4.5999 -0.0005
-0.0109 6
YGTS TonHa
6.4201 6.4198
-0.0003 -0.0047
7 QGTR
Ton 1259485
1255861 -3624
-0.2877 8
QGTN Ton
375859 374751
-1108 -0.2948
9 QGTS
Ton 588850
588721 -129
-0.0219 10
QGKP Ton
2224194 2219333
-4861 -0.2186
11 QGTT
Ton 3663035
3658174 -4861
-0.1327 12
QSGT Ton
6118503 6868555
750052 12.2588
13 QDGR
Ton 2613424
2633001 19577
0.7491 14
QDGI Ton
1766103 1767204
1101 0.0623
15 QDGT
Ton 4379527
4400204 20677
0.4721 16
MGTT Ton
1720679 2475592
754913 43.8730
17 PMGR
USTon 299.2
300.5 1.3
0.4345 18
PKGR RpTon
5633907 5551689
-82218 -1.4593
19 PBGR
RpTon 4863239
4827583 -35656
-0.7332 20
PPGR RpTon
4441434 4413065
-28369 -0.6387
Penghapusan tarif impor gula menjadi nol persen berdampak terhadap seluruh variabel endogen yang terdapat di dalam model. Penghapusan tarif impor
gula akan meningkatkan volume impor gula sebesar 43.8730 persen sehingga harga riil gula impor mengalami peningkatan sebesar 0.4345 persen. Peningkatan
volume impor gula mengakibatkan penawaran gula domestik meningkat sebesar 12.2588 persen. Adanya keterkaitan antara penawaran gula domestik dengan
harga riil gula di tingkat konsumen menyebabkan harga riil gula di tingkat konsumen turun sebesar 1.4593 persen. Penurunan harga riil gula di tingkat
konsumen ini menyebabkan harga riil gula di tingkat pedagang besar juga
mengalami penurunan sebesar 0.7332. Penurunan harga riil gula di tingkat konsumen dan pedagang besar ini mengakibatkan permintaan gula rumahtangga
dan industri mengalami peningkatan masing-masing sebesar 0.7491 persen dan 0.0623 persen sehingga permintaan gula domestik mengalami peningkatan
sebesar 0.4721 persen. Penurunan harga riil gula di tingkat konsumen dan pedagang besar
mengakibatkan harga riil gula di tingkat petani juga mengalami penurunan sebesar 0.6387 persen. Penurunan harga riil gula ini menjadi disinsentif bagi peningkatan
luas areal perkebunan tebu sehingga produktivitas mengalami penurunan yang pada akhirnya menurunkan produksi gula kristal putih domestik sebesar 0.2186
persen.