Konsep Elastisitas Metode Estimasi Model

4. Kesejahteraan Pelaku Pasar Net Surplus = ΔSP + ΔSK + ΔPP ........................................................... 4.34 dimana : ΔSPR = Perubahan surplus produsen perkebunan rakyat ΔSPN = Perubahan surplus produsen perkebunan besar negara ΔSPS = Perubahan surplus produsen perkebunan besar swasta ΔSKRT = Perubahan surplus konsumen rumahtangga ΔSKRT = Perubahan surplus konsumen industri ΔPP = Perubahan penerimaan pemerintah b = Nilai simulasi dasar s = Nilai simulasi kebijakan

V. GAMBARAN UMUM KERAGAAN GULA DI INDONESIA

5.1. Perkembangan Produksi Gula di Indonesia

Tebu merupakan tanaman yang ditanam untuk bahan baku gula. Tujuan penanaman tebu adalah untuk menghasilkan hablur yang tinggi. Hablur ini merupakan sukrosa yang dikristalkan, dimana dalam sistem produksi gula pembentukan gula terjadi di dalam proses metabolisme tanaman. Pabrik gula hanya berfungsi sebagai alat ekstraksi untuk mengeluarkan nira dari batang tebu dan mengolahnya menjadi gula kristal Rahman, 2013. Gula hanya di produksi di sembilan provinsi di Indonesia. Pertumbuhan produksi gula tidak secara signifikan mampu menurunkan ketergantungan terhadap impor gula. Kenaikan harga gula yang setiap tahunnya rata-rata sebesar 11.38 persen belum mampu meningkatkan budidaya tebu. Pengembangan tanaman tebu di Indonesia hingga tahun 2011 telah mencapai 434 962 Ha dengan produksi 2 244 154 ton gula hablur yang tersebar di 9 provinsi dan pada tahun 2012 meningkat menjadi 453 421 Ha dengan produksi 2 600 352 ton gula hablur Billah, 2013. Sembilan provinsi di Indonesia yang memproduksi gula hablur nasional yaitu Sumatera Utara, Sumatera Selatan, Lampung, Jawa Barat, Jawa Tengah, DI Yogyakarta, Jawa Timur, Sulawesi Selatan, dan Gorontalo. Produksi gula hablur setiap provinsi dapat dilihat pada Tabel 8. Tabel 9. Produksi Gula Hablur di Indonesia Tahun 2010 - 2012 No. Provinsi Produksi Ton Rata-rata Ton Share Rata- rata 2010 2011 2012 1. Jawa Timur 1 013 582 1 121 411 1 258 632 1 131 208 47.57 2. Lampung 779 330 631 535 747 077 719 314 30.25 3. Jawa Tengah 223 828 182 284 247 484 217 865 9.16 4. Jawa Barat 109 145 133 284 114 484 118 971 5.00 5. Sumatera Selatan 55 386 52 489 87 317 65 064 2.74 6. Sumatera Utara 31 001 44 855 41 506 39 121 1.65 7. Sulawesi Selatan 25 337 32 228 33 786 30 450 1.28 8. DI Yogyakarta 23 715 27 108 38 217 29 680 1.25 9. Gorontalo 27 411 18 960 31 849 26 073 1.10 Jumlah 2 288 735 2 244 154 2 600 352 2 377 747 100.00 Sumber : Badan Pusat Statistik 2013 diolah Berdasarkan data rata-rata produksi gula hablur di Indonesia tiga tahun terakhir 2010-2012, Jawa Timur merupakan provinsi dengan kontribusi terbesar terhadap total produksi gula hablur Indonesia yakni sebesar 47.57 persen. Hal ini