Kebijakan Peningkatan Stok Gula sebesar 20 Persen

Tabel 41. Ringkasan Hasil Simulasi Perubahan Kebijakan Tarif Impor, Harga Gula Tingkat Petani, dan Stok Gula terhadap Penawaran, Permintaan, dan Harga Gula di Indonesia Tahun 2003-2012 No. Variabel Definisi Variabel dan Satuan Nilai Dasar Perubahan S1 S2 S3 S4 S5 S6 S7 1 LATR Luas areal perkebunan tebu rakyat Ha 230438 -0.1671 -0.2200 -0.2734 11.5619 -0.0503 -0.2174 11.5619 2 LATN Luas areal perkebunan tebu negara Ha 81420.4 -0.1718 -0.2253 -0.2787 -0.0500 -0.0488 -0.2207 -0.3299 3 LATS Luas areal perkebunan tebu swasta Ha 91091.1 -0.0104 -0.0139 -0.0173 -0.0032 -0.0037 -0.0142 -0.0206 4 YGTR Produktivitas gula hablur perkebunan rakyat TonHa 5.4358 -0.0074 -0.0092 -0.0110 0.5169 -0.0018 -0.0092 0.5169 5 YGTN Produktivitas gula hablur perkebunan negara TonHa 4.6004 -0.0065 -0.0087 -0.0109 0.0000 0.0000 -0.0087 -0.0130 6 YGTS Produktivitas gula hablur perkebunan swasta TonHa 6.4201 -0.0031 -0.0031 -0.0047 -0.0016 -0.0016 -0.0031 -0.0047 7 QGTR Produksi gula kristal putih perkebunan rakyat Ton 1259485 -0.1759 -0.2318 -0.2877 11.9957 -0.0525 -0.2283 11.9957 8 QGTN Produksi gula kristal putih perkebunan negara Ton 375859 -0.1820 -0.2384 -0.2948 -0.0535 -0.0513 -0.2333 -0.3496 9 QGTS Produksi gula kristal putih perkebunan swasta Ton 588850 -0.0132 -0.0177 -0.0219 -0.0041 -0.0048 -0.0178 -0.0262 10 QGKP Produksi gula kristal putih Indonesia Ton 2224194 -0.1338 -0.1762 -0.2186 6.7826 -0.0397 -0.1735 6.7268 11 QGTT Produksi gula Indonesia Ton 3663035 -0.0812 -0.1070 -0.1327 4.1184 -0.0241 -0.1053 4.0845 12 QSGT Penawaran gula Indonesia Ton 6118503 7.3167 9.7878 12.2588 2.4905 2.4152 9.7320 14.8090 13 QDGR Volume impor gula Ton 2613424 0.4567 0.6029 0.7491 0.1379 0.1397 0.5963 0.8904 14 QDGI Permintaan gula rumahtangga Ton 1766103 0.0386 0.0505 0.0623 0.0114 0.0104 0.0489 0.0739 15 QDGT Permintaan gula industri Ton 4379527 0.2881 0.3801 0.4721 0.0869 0.0875 0.3756 0.5611 16 MGTT Permintaan gula domestik Ton 1720679 26.1902 35.0317 43.8730 0.0883 0.0889 26.2792 43.9635 17 PMGR Harga riil gula impor USTon 299.2 0.2674 0.3342 0.4345 0.0000 0.0000 0.2674 0.4345 18 PKGR Harga riil gula di tingkat konsumen RpTon 5633907 -0.8897 -1.1745 -1.4593 -0.2686 -0.2721 -1.1618 -1.7346 19 PBGR Harga riil gula di tingkat pedagang besar RpTon 4863239 -0.4482 -0.5907 -0.7332 -0.1342 -0.1348 -0.5830 -0.8706 20 PPGR Harga riil gula di tingkat petani RpTon 4441434 -0.3906 -0.5147 -0.6387 30.0000 -0.1171 -0.5078 30.0000 102 Keterangan : S1 Penerapan kebijakan penurunan tarif impor gula menjadi 10 persen S2 Penerapan kebijakan penurunan tarif impor gula menjadi 5 persen S3 Penghapusan tarif impor gula menjadi nol persen S4 Penerapan kebijakan peningkatan harga gula di tingkat petani sebesar 30 persen S5 Penerapan kebijakan peningkatan stok gula sebesar 20 persen S6 Kombinasi penurunan tarif impor gula menjadi 10 persen dan peningkatan stok gula sebesar 20 persen S7 Kombinasi penghapusan tarif impor gula menjadi nol persen dan peningkatan harga gula di tingkat petani sebesar 30 persen kebijakan penurunan tarif impor gula menjadi 5 persen, dan penghapusan tarif impor gula menjadi nol persen berdampak pada peningkatan volume impor gula dan penurunan produksi gula domestik, namun peningkatan volume impor gula lebih tinggi dibandingkan dengan penurunan produksi gula sehingga penawaran gula domestik mengalami peningkatan. Penerapan kebijakan peningkatan harga gula di tingkat petani sebesar 30 persen berdampak pada peningkatan produksi gula domestik sehingga penawaran gula domestik mengalami peningkatan. Penerapan kebijakan peningkatan stok gula sebesar 20 persen berdampak langsung pada peningkatan penawaran gula domestik. Kombinasi kebijakan penurunan tarif impor gula menjadi 10 persen dan peningkatan stok gula sebesar 20 persen berdampak pada peningkatan volume impor dan stok gula sehingga penawaran gula domestik mengalami peningkatan. Kombinasi kebijakan penghapusan tarif impor gula menjadi nol persen dan peningkatan harga gula di tingkat petani sebesar 30 persen berdampak pada peningkatan volume impor gula dan produksi gula domestik sehingga penawaran gula mengalami peningkatan. Seluruh alternatif kebijakan berdampak pada penurunan harga riil gula di tingkat konsumen dan pedagang besar. Alternatif kebijakan penurunan tarif impor gula menjadi 10 persen, kebijakan penurunan tarif impor gula menjadi 5 persen, penghapusan tarif impor gula menjadi nol persen, peningkatan stok gula sebesar 20 persen, serta kombinasi kebijakan penurunan tarif impor gula menjadi 10 persen dan peningkatan stok gula sebesar 20 persen berdampak pada penurunan harga riil gula di tingkat petani, sedangkan alternatif kebijakan peningkatan harga gula di tingkat petani sebesar 30 persen serta kombinasi kebijakan penghapusan