Hasil Uji Autocorrelation Keragaan Umum Hasil Estimasi Model
Tabel 21. Hasil Estimasi Parameter Luas Areal Perkebunan Tebu Negara di Indonesia Tahun 1990-2012
Variabel Parameter
Estimasi Elastisitas
Prob T
Nama Variabel SR
LR
Intercept 97971.48
- -
0.0035 Intercept LPBGR
0.00712 0.36932
0.37347 0.0947 Harga riil gula di tingkat
pedagang besar tahun sebelumnya RpTon
LSBKR -67.90860
-0.00613 -0.00620
0.4124 Suku bunga kredit riil tahun sebelumnya
PPUR -0.01825
-0.30732 -0.31076
0.0170 Harga riil pupuk urea RpTon
UTKR -1.24576
-0.19322 -0.19539
0.0112 Upah riil tenaga kerja sektor perkebunan RpHari
LLATN 0.01110
- -
0.4792 Luas areal perkebunan tebu negara tahun sebelumnya
Ha
R-Sq 0.52995
F Value
3.61
Adj R-Sq 0.38306
Pr F 0.0224
DW Stat 2.2750
DH Stat -3.3934
Keterangan : taraf signifikansi yang digunakan α = 0.15
Harga riil gula di tingkat pedagang besar tahun sebelumnya berpengaruh positif terhadap luas areal perkebunan tebu negara dengan nilai koefisien dugaan
sebesar 0.00712. Hal ini berarti bahwa peningkatan harga riil gula di tingkat pedagang besar tahun sebelumnya sebesar Rp 1ton akan meningkatkan luas areal
tebu negara sebesar 0.00712 Ha, ceteris paribus. Harga riil pupuk urea berpengaruh secara negatif terhadap luas areal perkebunan tebu negara dengan
nilai koefisien dugaan sebesar 0.01825. Hal ini berarti bahwa peningkatan perubahan harga riil pupuk urea sebesar Rp 1ton akan menurunkan luas areal
tebu negara sebesar 0.01825 Ha, ceteris paribus. Upah riil tenaga kerja sektor perkebunan berpengaruh secara negatif terhadap luas areal perkebunan tebu
negara dengan nilai koefisien dugaan sebesar 1.24576. Hal ini berarti bahwa peningkatan upah tenaga kerja sebesar Rp 1 hari akan menurunkan luas areal tebu
negara sebesar 1.24576 Ha, ceteris paribus. Suku bunga kredit riil tahun sebelumnya tidak berpengaruh nyata secara
statistik pada taraf α sebesar 15 persen terhadap luas areal perkebunan tebu negara. Hal ini dikarenakan peningkatan luas areal perkebunan tebu negara lebih
ditentukan oleh kebijakan pemerintah sehingga tidak mengandalkan perbankan sebagai salah satu sumber permodalan Rahman, 2013. Luas areal perkebunan
tebu negara tahun sebelumnya tidak berpengaruh nyata pada taraf α sebesar 15 persen terhadap luas areal perkebunan tebu negara. Hal ini mengindikasikan
bahwa tidak ada tenggang waktu yang dibutuhkan oleh luas areal perkebunan tebu negara untuk menyesuaikan diri kembali pada tingkat keseimbangannya dalam
merespon perkembangan situasi ekonomi gula domestik dan dunia.