Kebijakan Penurunan Tarif Impor Gula menjadi 5 Persen

negara dan swasta yang berdampak pada penurunan produksi gula kristal putih perkebunan negara dan swasta. Namun demikian, peningkatan produksi gula kristal putih perkebunan rakyat mampu mengkompensasi penurunan produksi gula kristal putih perkebunan negara dan swasta sehingga produksi gula kristal putih domestik tetap mengalami peningkatan.

7.2.5. Kebijakan Peningkatan Stok Gula sebesar 20 Persen

Alternatif kebijakan peningkatan stok gula sebesar 20 persen merupakan sebuah kebijakan yang berdasarkan pada wacana dari panitia kerja swasembada gula DPR untuk menjadikan Perum BULOG sebagai buffer stock pengendali harga gula. Alternatif ini digunakan untuk melihat dampak kebijakan peningkatan stok gula sebesar 20 persen terhadap variabel endogen yang ada jika kebijakan tersebut diterapkan. Hasil simulasi kebijakan peningkatan stok gula sebesar 20 persen dapat dilihat pada Tabel 36. Tabel 38. Hasil Simulasi Kebijakan Peningkatan Stok Gula sebesar 20 Persen di Indonesia Tahun 2003-2012 No. Variabel Satuan Nilai Dasar Nilai Simulasi Perubahan Unit Persentase 1 LATR Ha 230438 230322 -116 -0.0503 2 LATN Ha 81420.4 81380.7 -39.7 -0.0488 3 LATS Ha 91091.1 91087.7 -3.4 -0.0037 4 YGTR TonHa 5.4358 5.4357 -0.0001 -0.0018 5 YGTN TonHa 4.6004 4.6004 0.0000 6 YGTS TonHa 6.4201 6.4200 -0.0001 -0.0016 7 QGTR Ton 1259485 1258824 -661 -0.0525 8 QGTN Ton 375859 375666 -193 -0.0513 9 QGTS Ton 588850 588822 -28 -0.0048 10 QGKP Ton 2224194 2223312 -882 -0.0397 11 QGTT Ton 3663035 3662153 -882 -0.0241 12 QSGT Ton 6118503 6266280 147777 2.4152 13 QDGR Ton 2613424 2617074 3650 0.1397 14 QDGI Ton 1766103 1766287 184 0.0104 15 QDGT Ton 4379527 4383361 3834 0.0875 16 MGTT Ton 1720679 1722209 1530 0.0889 17 PMGR USTon 299.2 299.2 0.0000 18 PKGR RpTon 5633907 5618577 -15330 -0.2721 19 PBGR RpTon 4863239 4856683 -6556 -0.1348 20 PPGR RpTon 4441434 4436232 -5202 -0.1171 Peningkatan stok gula sebesar 20 persen akan berdampak pada peningkatan penawaran gula domestik sebesar 2.4152 persen. Peningkatan penawaran gula domestik mengakibatkan harga riil gula di tingkat konsumen mengalami penurunan sebesar 0.2721 persen, yang kemudian diikuti oleh penurunan harga riil gula di tingkat pedagang besar dan petani masing-masing sebesar 0.1348 persen dan 0.1171 persen. Penurunan harga riil gula ini mengakibatkan luas areal perkebunan tebu mengalami penurunan yang berdampak pada penurunan produktivitas gula hablur dan penurunan produksi gula kristal putih sebesar 0.0397 persen. Penurunan harga riil gula di tingkat konsumen dan pedagang besar mengakibatkan peningkatan permintaan gula rumahtangga dan industri masing- masing sebesar 0.1397 persen dan 0.0104 persen sehingga permintaan gula domestik mengalami peningkatan sebesar 0.0875 persen. Peningkatan permintaan gula ini mengakibatkan peningkatan volume impor sebesar 0.0889 persen. Peningkatan stok gula dan volume impor ini mampu mengkompensasi penurunan produksi gula sehingga penawaran gula domestik tetap mengalami peningkatan.

7.2.6. Kombinasi Penurunan Tarif Impor Gula menjadi 10 Persen dan

Peningkatan Stok Gula sebesar 20 Persen Kombinasi penurunan tarif impor gula menjadi 10 persen dan peningkatan stok gula sebesar 20 persen digunakan untuk melihat efektivitas kebijakan ekonomi pada komoditas gula dalam melindungi konsumen gula di Indonesia. Alternatif ini digunakan untuk melihat dampak kombinasi kebijakan penurunan tarif impor gula menjadi 10 persen dengan kebijakan peningkatan stok gula sebesar 20 persen terhadap variabel endogen yang ada jika kebijakan tersebut diterapkan. Hasil simulasi kombinasi kebijakan ini dapat dilihat pada Tabel 37. Penurunan tarif impor gula menjadi 10 persen menyebabkan volume impor gula mengalami peningkatan sebesar 26.2792 persen. Penawaran gula domestik mengalami peningkatan sebesar 9.7320 persen akibat peningkatan volume impor gula dan persediaan stok gula sebesar 20 persen. Peningkatan penawaran gula domestik ini mengakibatkan harga riil gula di tingkat konsumen mengalami penurunan sebesar 1.1618 persen, yang kemudian diikuti oleh penurunan harga