Dampak Kehilangan Tenaga Kerja
memberikan nilai hasil penjualan SPO premium price mereka. Berdasarkan hasil wawancara dengan GAPKI, maksimal premium price yang diterima perusahaan
yang tersertifikasi RSPO yaitu sekitar 0.35 dari harga normal. Nilai premium price
tersebut dijadikan proxy untuk perhitungan manfaat dari sertifikasi RSPO yang salah satu saratnya adalah pengelolaan HCVA. Hasil perhitungan
penerimaan perusahaan dari manfaat pengelolaan HCVA disajikan dalam Tabel 27.
Tabel 27. Estimasi manfaat penerimaan premium price PT. IIS Kebun Buatan
Luas HCVA
Ha Luas Kebun
Produktif Ha
Produksi Ton
TBS Tahun
Harga TBS Rerata Tahun 3
s.d Tahun 25 Rpton
Harga TBS Rerata Tahun 3
s.d Tahun 25 Rpton +0.35
Gap RpTon
89.96 16.405.04
21.38 1.454.730,00
1.459.822,00 5.092
Sumber : data primer 2012
Tabel 27 menunjukkan bahwa pengelolaan perkebunan kelapa sawit with dan without HCVA dilihat dari produktivitas kebun kelapa sawit yang diusahakan
memiliki perbedaan rente ekonomi yang cukup besar. Harga untuk perkebunan kelapa sawit yang tidak tersertifikasi sebesar Rp 1.454.730,00 sedangkan PT. IIS
Kebun Buatan yang telah tersertifikasi RSPO sebesar Rp 1.459.822,00 karena adanya tambahan harga seebsar 0.35 dengan gap sebesar Rp 5.092,00 per ton.
Pendapatan kotor dari kegiatan produksi TBS perusahaan perkebunan kelapa sawit mengalami kehilangan profit kerugian akibat pengelolaan HCVA. Tabel di
atas juga menunjukkan bahwa semakin besar kawasan pengelolaan HCVA, maka semakin besar kerugian yang akan diterima perusahaan. Berdasarkan data Tim
HCVA Fahutan IPB luas HCVA di perkebunan baru lebih dari 10 dari luas izin. Hal ini tentu saja akan menyebabkan perusahaan akan kehilangan profit yang
signifikan. 5.6.2.2 Manfaat Ekonomi Potensial HCVA TEV HCVA
Manfaat yang diperoleh perusahaan sebagai bentuk dampak langsung pengelolaan HCVA adalah nilai ekonomi HCVA. Nilai ekonomi HCVA
merupakan nilai konservasi atau nilai ekonomi ekologi dari kawasan HCVA. Nilai ekonomi tersebut merupakan manfaat ekonomi potensial. Manfaat ekonomi
potensial dari pengelolaan HCVA diperoleh dari perhitungan estimasi nilai TEV
HCVA di perkebunan kelapa sawit PT. IIS Kebun Buatan. Hasil perhitungan nilai TEV HCVA di PT. IIS Kebun Buatan sebesar Rp 1.321.847.970,00 per tahun atau
sebesar Rp 14.693.730,00 per hatahun. 5.6.3 Hasil Perhitungan Analisis Biaya Manfaat Pengelolaan HCVA
Estimasi manfaat-manfaat pengelolaan HCVA berasal dari komponen- komponen yang terkena dampak langsung bagi perusahaan dan masyarakat atas
pilihan pengelolaan HCVA di perkebunan kelapa sawit. Hal yang sama ditunjukkan dengan komponen biaya-biaya yang mucul karena pilihan
pengelolaan kebun dengan with HCVA. Analisis biaya manfaat cost benefit analysis
akan menunjukkan pilihan mana yang paling menguntungkan bagi perusahaan terkait keberadaan HCVA.
Tabel 28 menunjukkan analisis biaya manfaat pilihan HCVA di dalam perkebunan kelapa sawit di PT. IIS Kebun Buatan. Analisis biaya manfaat terbatas
pada keterbatasan dan kompleksitas dalam proses pengumpulan data dan informasi khususnya dari PT. IIS Kebun Buatan menyebabkan sebagian besar
komponen biaya menggunakan data hipotetik yang telah disesuaikan yang bersumber dari Nurrochmat et al. 2012 dan Boer et al. 2012. Data PT. IIS
Kebun Buatan yang digunakan dalam analisis biaya manfaat hanya TEV HCVA PT. IIS Kebun Buatan dan harga TBS bersumber dari Data Riil 2011 dan Harga
TBS Riau, 26 Mei 2012 Riau Post. Analisis Biaya Manfaat ini menggunakan discount factor 15. Nilai
discount factor DF 15 sesuai dengan kredit bank komersial untuk sektor
perkebunan yang memiliki jangka waktu proyek yang relatif panjang 25 tahun per siklus ditambah initial year.