Teknik Valuasi Sumberdaya Hutan

total atau produktivitas atau keuntungan didapat dari semua sumber yang dipakai dalam proyek untuk masyarakat atau perekonomian secara keseluruhan, tanpa melihat siapa yang menyediakan sumber-sumber tersebut dan siapa yang dalam proyek menerima hasil proyek tersebut. Hasil itu disebut “the social returns” atau “the economic returns” dari proyek.

2.7.2 Analisis Biaya Mafaat

Suatu kajian penggunaan kawasan sebaiknya dan idealnya melibatkan evaluasi semua manfaat dan biaya-biaya serta dihubungkan dengan pilihan penggunaan yang relevan. Nilai-nilai tersebut bisa disatukan dalam analisa biaya dan manfaat, yang berguna untuk melihat trade off dari perbedaan pilihan pembangunan. Analisis biaya manfaat merupakan alat standar untuk evaluasi jasa ekonomi investasi atau proyek pembangunan. Alat analisis ini secara luas digunakan untuk mengevaluasi pilihan-pilihan penggunaan kawasan hutan International Institute for Environmental and Development 2003. Analisis biaya manfaat dapat digunakan untuk menganalisis dampak ekonomi pembangunan dengan melakuan evaluasi semua manfaat dan biaya yang terjadi dalam suatu pembangunan. Kekuatan analisis biaya manfaat adalah penggunaan kriteria keputusan secara eksplisit dan secara langsung dapat diperbandingkan. Logika yang mendasari analisis ini adalah untuk setiap pilihan aktivitas seperti pilihan penggunaan lahan masing-masing manfaat bersih net benefit harus diperbandingkan dimana net benefit dari pilihan yang diambil secara sederhana diformulasikan dalam persamaan : Net Benefit NB = Benefit B – costs C Manfaat dan biaya diidentifikasi untuk setiap periode waktu biasanya per tahun atau menggunakan time horizon. Pengunaan teknik discounting, net benefit sepanjang waktu dapat dikombinasikan ke dalam satu tampilan agregat tunggal atau NPV. Setiap pilihan penggunaan kawasan hutan misalkan pilihan A pilihan pengelolaan HCVA , net benefit NB A harus melebihi dari net benefit NB B jika pilihan A lebih disukai. Pilihan penggunaan kawasan hutan untuk membandingkan pilihan antara konservasi hutan dan pertambangan maka harus melibatkan manfaat dan biaya-biaya sosial dan biaya lingkungan yang disebabkan karena adanya nilai yang hilang dari konversi hutan perubahan penggunaan kawasan hutan menjadi pertambangan. Perubahan tersebut akan menyebabkan kehilangan fungsi lingkungan penting seperti pengatur tata airDAS dan carbon storage serta sumberdaya hutan kayu komersial, hasil hutan bukan kayu dan rekreasi ameniti. Hal ini dapat dikatakan bahwa nilai yang hilang merupakan nilai ekonomi total dari keberadaan hutan dan merupakan cerminan dari ekstrenalitas negatif atau dampak kerusakan akibat perkebunan kelapa sawit. Beberapa studi dengan analisis biaya manfaat yang telah dikaji oleh International Institute for Environmental and Development 2003 yang mengestimasi biaya dan manfaat finansial dari ekstraksi lestari buah-buahan hutan, lateks, dan kayu dan membandingkannya dengan pengembangan bersih potensial dengan menggunakan analisis biaya manfaat pilihan pengggunaan kawasan hutan.

2.7.3 Analisis Sensitivitas

Gittinger 2008 menyebutkan analisis sensitivitas adalah suatu analisa untuk dapat melihat pengaruh-pengaruh yang akan terjadi akibat keadaan yang berubah-ubah. Analisis sensitivitas merupakan perlakukan terhadap ketidakpastian karena proyeksi suatu proyek selalu menghadapi ketidakpastian yang dapat saja terjadi pada keadaan yang telah kita ramalkan atau perkirakan. Gray, Kadariah, dan Karlina 1999 menyebutkan bahwa analisis sentivitas tujuannya ialah untuk melihat apa yang akan terjadi dengan hasil analisis proyek jika ada kesalahan atau perubahan dalam dasar-dasar perhitungan biaya atau manfaat. Analisis sensitivitas diperlukan, karena analisis ini didasarkan pada proyeksi-proyeksi yang banyak mengandung ketidakpastian tentang apa yang akan terjadi di waktu yang akan datang. Ada tiga hal yang perlu diperhatikan adalah a terdapatnya cost over run, misalnya kenaikan biaya konstruksi, b perubahan dalam perbandingan harga terhadap tingkat harga umum, misalnya penurunan harga hasil produksi, c mundurnya waktu implementasi, dan d kesalahan dalam perkiraan hasil per hektar. Analisis sensitivitas perubahan dalam