dengan pengambilan contoh disengaja purposive sampling. Pemilihan teknik pengambilan sampel secara purposive ini juga dikarenakan adanya keterbatasan
akses ke lokasi responden atau sampel. Narasumberresponden penelitian ini adalah:
1 Masyarakat di dalam dan sekitar perkebunan PT. IIS Kebun Buatan sebagai pengumpulpengguna sumberdaya hutan ikan, kayu, rotan, dan jasa ekosistem
lainnya dalam kawasan HCVA 2 Staf perusahaan PT. IIS Kebun Buatan staf pengelola HCVA
3 Tokoh masyarakat kepala suku, kelapa agama dan tokoh pemuda.
3.4 Teknik Pengumpulan Data
Teknik pengumpulan data meliputi data sekunder dan data primer. Teknik pengumpulan data sekunder melalui pendekatan instansional. Data-data sekunder
diperoleh dari berbagai sumber-sumber yang relevan terkait dengan penelitian ini. Teknik pengumpulan data primer dilakukan melalui observasi, survei lapangan
dan wawancara yang meliputi wawancara semi terstruktur dengan menggunakan panduan wawancara dan wawancara terstruktur dengan menggunakan kuesioner.
Responden wawancara terstruktur adalah masyarakat pengguna aliran barang dan jasa HCVA.Wawancara semi terstruktur dilakukan dengan narasumber kunci key
person interviews berdasarkan purposive sampling. Narasumber untuk
wawancara semi terstruktur adalah stakeholder dalam sub sektor perkebunan. Narasumber dalam penelitian ini adalah:
1 Komisi Sawit IndonesiaKomisi ISPO 2 Perusahaan Perkebunan Kelapa Sawit PT. IIS Kebun Buatan
3 GAPKI Gabungan Asosiasi Pengusaha Kelapa Sawit Indonesia 4 LSM Sawit Watch
5 Peneliti HCVA Tim HCVA Fahutan IPB
6
Koperasi Unit Desa KUD Plasma Desa Buatan SP 10
3.5 Metode Analisis 3.5.1 Analisis Total Economic Value TEV HCVA
Estimasi nilai ekonomi kawasan High Conservation Values Area HCVA
di perkebunan kelapa sawit dilakukan dengan menggunakan metode pendekatan
Total Economic Value TEV. Nilai ekosistem dan biodiversitas umumnya
diestimasi menggunakan pendekatan Total Economic Value TEV. TEV sebuah ekosistem umumnya dibagi menjadi nilai guna use value dan nilai non-guna
non use value. Setiap nilai dapat dipecah menjadi beberapa komponen nilai Brander et al. 2010.
TEV merupakan penjumlahan nilai semua aliran jasa yang dihasilkan dari modal alami, baik saat ini maupun di saat mendatang. Aliran jasa-jasa ini dinilai
pada perubahan marjinal dalam penyediaannya. TEV mengarahkan semua komponen-komponen bermanfaat maupun tidak bermanfaat yang diturunkan dari
jasa ekosistem dengan menggunakan unit ukuran yang sama. Ukuran tersebut yaitu nilai uang atau semua nilai dengan berbasis pasar yang memungkinkan
dapat diperbandingkan manfaat dari berbagai macam barang. Valuasi nilai ekonomi HCVA menggunakan analisis Total Economic
Values Pearce 1993.
Dimana: = net economic values nilai ekonomi total
use value nilai guna
direct use value nilai guna langsung
indirect use value nilai guna tidak langsung
option value nilai pilihan
non use value nilai non-guna
existance value nilai keberadaan
Metode valuasi HCVA yang pada umumnya berupa kawasan hutan, jasa ekosistem dan biodiversitas sedapat mungkin menggunakan harga pasar aktual.
Hal ini dapat dilakukan untuk sumberdaya hutan yang sifatnya tangible, yang