Kapasitas Produksi MKS dan IKS

V . HASIL DAN PEMBAHASAN

5.1 Analisis Keberadaan HCVA

Hasil identifikasi terhadap HCVA di areal PT. IIS Kebun Buatan seluas 25.020 ha terdiri atas 4 HCV, yaitu HCV1, HCV4, HCV5 dan HCV6. Masing- masing HCV yang ada dapat dikelompokkan kedalam 2 macam, yaitu a sudah dipastikan terdapat HCV dan b secara potensial ada HCV. Identifikasi awal ditemukan ada 3 HCV meliputi: HCV-1 HCV1.1 dan HCV1.2, HCV-4 HCV4.1, dan HCV6; sedangkan yang secara potensial ada meliputi 1 HCV, yaitu HCV-5. Luas HCVA yang ada di PT. IIS Kebun Buatan sebesar 89.96 ha atau hanya sebesar 0.55 dari luas izin kebun produktif 16.495 ha Tim HCV Fahutan IPB 2009. Luasan HCVA yang relatif kecil disebabkan bahwa pembangunan kebun kelapa sawit perusahaan ini dilakukan mulai pada tahun 1988 atau perusahaan perkebunan termasuk kebun yang tua. Pembangunan kebun tua menyebabkan prosedur taat dan patuh terhadap aturan dalam pengelolaan perkebunan yang berkelanjutan masih lemah dan belum sesuai dengan dalam RSPO. Keberadaan HCVA di dalam kebun tua umumnya memiliki kecenderungan HCVA yang sama yaitu persentase luasan HCVA sangat kecil. Hasil identifikasi keberadaan HCV di areal kebun buatan PT. IIS Kebun Buatanberdasarkan hasil kajian Tim HCV Fahutan IPB secara rinci disajikan pada Tabel 10. Areal PT. IIS Kebun Buatan tidak terdapat kawasan lindung yang termasuk ciri dari HCV1.1 seperti taman nasional, taman buru, cagar alam, suaka margasatwa dan hutan lindung, namun di wilayah perkebunan kelapa sawit tersebut ditemukan adanya sempadan Sungai Kerinci dan Sungai Laniago. Hasil uraian tersebut menunjukkan di areal kebun buatan PT. IIS Kebun Buatan terdapat kawasan yang mempunyai atau memberikan fungsi pendukung keanekaragaman hayati bagi kawasan lindung atau konservasi HCV1.1. Areal kebun buatan PT. IIS Kebun Buatan terdapat spesies satwaliar hampir punah antara lain: beruk, lutung dahi putih, owa, rangkong, elang ularbido, dan kucing hutan, namun tidak terdapat spesies tak dikenal yang hampir punah dan spesies yang secara lokal penting dan hampir punah. Tabel 10. Hasil identifikasi keberadaan HCV di areal PT. IIS Kebun Buatan HCV Komponen Keberadaan HCV HCV1. Kawasan yang mempunyai tingkat keanekaragaman hayati yang penting 1.1. Kawasan yang mempunyai atau memberikan fungsi pendukung keanekaragaman hayati bagi kawasan lindung atau konservasi Ada 1.2. Spesies hampir punah Ada 1.3. Kawasan yang merupakan habitat bagi populasi spesies yang terancam, penyebaran terbatas atau dilindungi yang mampu bertahan hidup Tidak ada 1.4. Kawasan yang merupakan habitat bagi spesies atau sekumpulan spesies yang digunakan secara temporer Tidak ada HCV2. Kawasan bentang alam yang penting bagi dinamika ekologi secara alami 2.1. Kawasan bentang alam luas yang memiliki kapasitas untuk menjaga proses dan dinamika ekologi secara alami Tidak ada 2.2. Kawasan alam yang berisi dua atau lebih ekosistem dengan garis batas yang tidak terputus berkesinambungan Tidak ada 2.3. Kawasan yang berisi populasi dari perwakilan spesies alami yang mampu bertahan hidup Tidak ada HCV3. Kawasan yang mempunyai ekosistem langka atau terancam punah Tidak ada HCV4. Kawasan yang menyediakan jasa-jasa lingkungan alami 4.1. Kawasan atau ekosistem yang penting sebagai penyedia air dan pengendalian banjir bagi masyarakat hilir Ada 4.2. Kawasan yang penting bagi pencegahan erosi dan sedimentasi Tidak ada 4.3. Kawasan yang berfungsi sebagai sekat alam untuk mencegah meluasnya kebakaran hutan dan lahan Tidak ada HCV 5. Kawasan yang mempunyai fungsi penting untuk pemenuhan kebutuhan dasar masyarakat lokal Tidak Ada HCV6. Kawasan yang mempunyai fungsi penting untuk identitas budaya komunitas lokal Ada Sumber: Laporan Identifikasi HCV Tim Fahutan IPB 2009 50 54