55
Lanjutan Tabel 6 No
Topik Utama dan Sub Topik
Indikator Parameter
Sumber Data Teknik
Pengumpulan Data Jenis Data
4. Pola Hubungan
dan Komunikasi
Intensitas
Sistem koordinasi
Derajat Kedekatan
Bentuk Hubungan
Pihak-pihak yang terlibat
Kelompok Pengelola Wisata Management
Informan : - Para pedagang di lokasi
wisata - Tokoh Agama, Tokoh
Masy. dan Tokoh Pemuda - BPD dan LPM
- Aparat Pemerintah Desa Sungaibuntu
- Aparat Pemerintah Kecamatan Pedes
- Ka. UPTD PKP
Kecamatan Pedes - Kabid. Dinas Pariwisata
Wawancara mendalam
Observasi
Diskusi kelompok
Kuantitatif
Kualitatif
Kualitatif
Kualitatif
Kualitatif
5. Kerjasama
Kerjasama dengan Pihak Luar Komunitas,
baik Public Sector maupun Private Sector
Kelompok Pengelola Wisata Management
Informan : - Para pedagang di lokasi
wisata - Tokoh Agama, Tokoh
Masy. dan Tokoh Pemuda - BPD dan LPM
- Aparat Pemerintah Desa Sungaibuntu
- Aparat Pemerintah Kecamatan Pedes
- Ka. UPTD PKP Kecamatan Pedes
- Kabid. Dinas Pariwisata
Wawancara mendalam
Observasi
Diskusi kelompok
Kualitatif
6. Pengetahuan
Tata cara pemeliharaan, pengembangan serta
pengaturan kawasan wisata
Tata cara kerjasama
Kelompok Pengelola Wisata Management
Informan : - Para pedagang di lokasi
wisata - Tokoh Agama, Tokoh
Masy. dan Tokoh Pemuda - BPD dan LPM
- Aparat Pemerintah Desa Sungaibuntu
- Aparat Pemerintah Kecamatan Pedes
- Ka. UPTD PKP Kecamatan Pedes
- Kabid. Dinas Pariwisata
Wawancara mendalam
Observasi
Diskusi kelompok
Kualitatif
Kualitatif
3.7. Rancangan Analisis dan Penyusunan Program
Rancangan analisis strategi dan penyusunan program pengembangan kawasan wisata pesisir berbasis komunitas dilakukan secara partisipatif terhadap
unit analisis kajian yaitu Kelompok Pengelola Kawasan Wisata Pesisir
56 “Samudera Baru” serta stakeholders. Kelompok Pengelola Kawasan Wisata ini
merupakan bentuk aktivitas kolektif yang membutuhkan adanya kerjasama, baik dengan kelembagaan komunitas lokal tradisional, kelembagaan pasar dan
kelembagaan politik ditingkat lokal. Dalam upaya mewujudkan kawasan wisata pesisir secara berkelanjutan, perlu dipelajari dan dipahami bagaimana peranan-
peranan sosial dan aturan-aturan serta sistem nilai yang ada pada Kelompok Pengelola Wisata kaitannya dengan : bagaimana profil kelembagaan Pengelola
Wisata terkait dengan aspek-aspek tujuan, kepemimpinan, pembagian tugas dan peranan, pola hubungan dan komunikasi, kerja sama serta pengetahuan yang
dimiliki; bagaimana permasalahan-permasalahan yang terjadi; dan bagaimana upaya-upaya yang dilakukan untuk merumuskan alternatif pemecahan masalah
tersebut secara partsipatif; bagaimana strategi pengembangan serta penyusunan program dilaksanakan bagi pengembangan kawasan wisata berbasis komunitas
lokal. Rencana penyusunan rancangan strategi dan penyusunan program
penguatan kelembagaan Pengelola Kawasan Wisata dalam upaya pengembangan kawasan wisata pesisir berbasis komunitas lokal, dilaksanakan
melalui metode partisipatif. Rencana kegiatan disusun ditingkat Kelompok Pengelola Kawasan Wisata, Kelompok Pedagang di lokasi wisata dan
kelembagaan lokal tokoh agama, tokoh masyarakat, tokoh pemuda, BPD, LPM serta stakeholders Camat Kec. Pedes, Kasie. PMD, Ka. UPTD PKP dan Kabid.
Pariwisata pada Dinas Penerangan, Priwisata dan Budaya Kabupaten Karawang. Teknis atau tahapan penyusunan program dilaksanakan melalui
tahapan-tahapan sebagai berikut :
1. Persiapan bahan perencanaan
Informasi hasil kajian menyangkut profil kelembagaan Pengelola Kawasan Wisata terkait dengan tujuan, kepemimpinan, pembagian tugas dan peranan,
pola hubungan dan komunikasi, kerja sama serta pengetahuan; identifikasi potensi dan permasalahan yang terjadi, diperoleh berdasarkan hasil analisis
dan dialog-dialog dengan anggota Kelompok Pengelola Kawasan Wisata “Samudera Baru” dengan para pedagang di lokasi wisata dan beberapa orang
anggota komunitas yang tinggal relatif dekat dengan kawasan wisata, kelembagaan lokal serta pihak terkait stakeholders. Pada saat Praktek
Lapangan I dan Praktek Lapangan II telah terjadi kontak dengan para stakeholders tersebut.
57
2. Penyampaian informasi
Semua hasil informasi dikaji ulang dalam diskusi kelompok, baik dengan Kelompok Pengelola Wisata, para pedagang di lokasi wisata, kelembagaan
lokal serta stakeholders. Kemudian disusun masalah-masalah yang terjadi dan potensi-potensi yang dimiliki.
3. Pengorganisasian masalah
Permasalahan-permasalahan yang muncul diinventarisir dan dikelompokkan menurut aspek kajian. Masalah yang kurang memiliki keterkaitan dengan
penguatan Kelembagaan Pengelolaan Kawasan Wisata dalam upaya pengembangan kawasan wisata berbasis komunitas lokal diabaikan dalam
kajian ini.
4. Penyusunan hubungan sebab akibat dan masalah atau isu kritis critical issue
Setelah pengelompokkan masalah dilaksanakan, selanjutnya dilakukan kajian secara bersama terhadap masalah-masalah yang menjadi isu kritis,
penyebab
atau akar masalah tersebut atau dari masalah lain sehingga kelompok dapat melihat permasalahan yang dihadapi secara menyeluruh.
5. Pembahasan alternatif kegiatan sesuai akar masalah
Berdasarkan isu kritis dan permasalahan yang dihadapi serta akar masalah, pertemuan diskusi mengembangkan gagasan kegiatan yang bisa dilakukan
untuk mengatasi permasalahan tersebut. Selanjutnya, dipilih kegiatan yang paling mungkin dilaksanakan dengan mempertimbangkan sumberdaya, dana,
tenaga kerja yang tersedia, keterampilan yang dimiliki, waktu dan tempat.
6. Penyusunan rencana kegiatan atau program
Alternatif-alternatif kegiatan dipilih secara bersama berdasarkan akar masalah yang dihadapi. Rencana kegiatan disusun dalam bentuk tabel program
mencakup isu kritis, akar masalah, tujuan yang ingin diwujudkan apabila masalah teratasi, kegiatan untuk mengatasi masalah, pelaksana kegiatan,
instansi pendukung, waktu dan tempat pelaksanaan, mekanisme atau metode pelaksanaan serta anggaran kegiatan.
58
LANJUT HAL 53
59
OUTLINE PENULISAN LAPORAN
PENDAHULUAN
Memuat latar Belakang, Ruang Lingkup, Masalah Kajian, Tujuan Kajian, Kegunaan Kajian
KERANGKA KAJIAN
Memuat Teori dan Konsep, Kerangka Analisa
METODOLOGI
60 Memuat Batas-batas Kajian, Strategi Kajian, Tempat dan Alasan Pemilihan
Komunitas, Waktu Kajian, Metode Pengumpulan Data, Tabel Teknik Pengumpulan Data
PETA SOSIAL MASYARAKAT DESA SUNGAIBUNTU
Memuat Lokasi, Kependudukan, Sistem Sosial Budaya, Sistem Ekonomi, Struktur Komunitas, Organisasi dan Kelembagaan Sumberdaya Lokal
TINJAUAN KELEMBAGAAN LOKAL DALAM UPAYA PENGEMBANGAN KAWASAN WISATA PESISIR
ANALISIS KELEMBAGAAN LOKAL DALAM UPAYA PENGEMBANGAN KAWASAN WISATA PESISIR
Memuat Peranan-peranan dan Aturan-aturan yang ada dalam Upaya Pengembangan Kawasan Wisata kaitannya dengan Aspek Sosial,
Keagrariaan dan Ekologi menjawab tujuan 1, Permasalahan- permasalahan yang Dihadapi dalam Pengembangan Kawasan Wisata
Pesisir Menjawab tujuan 2, Perumusan Pemecahan Masalah Secara Partisipatif menjawab tujuan 3, Strategi Pengembangan Masyarakat bagi
Penguatan Kelembagaan Lokal dalam Upaya Pengembangan Kawasan Wisata Pesisir secara Berkelanjutan menjawab tujuan 4.
61
Polak dalam Sosiologi Umum 2003 merupakan suatu kompleks atau sistem peraturan-peraturan dan adat istiadat yang mempertahankan nilai-nilai
yang penting dengan tujuan untuk mengatur antar hubungan dalam upaya memenuhi kebutuhan manusia yang paling penting. Dengan demikian,
Pengembangan kelembagaan merupakan faktor yang dipandang penting karena apabila upaya-upaya peningkatan pendapatan atau pembangunan ekonomi
62 diinginkan akan tetap berlanjut maka hubungan, sikap dan pranata sosial dalam
masyarakat harus diperbaiki Daryanto, 2004.
Aktivitas pariwisata pesisir dan lautan semakin dominan seiring dengan dimasukkannya sektor maritim dalam GBHN 1999 serta dibentuknya
Departemen Eksplorasi Lautan dan Perikanan DELP. Kebijakan pembangunan diarahkan pada 3 kebijakan strategis yang terintegrasi, yakni Kebijakan ekonomi,
Kebijakan sumberdaya alam dan lingkungan serta Kebijakan kelembagaan. Penjabaran dari kebijakan tersebut diantaranya pengembangan wilayah pesisir
melaui aktivitas pariwisata.
63
OUTLINE PENULISAN LAPORAN
PENDAHULUAN
Memuat latar Belakang, Masalah Kajian, Tujuan Kajian, Kegunaan Kajian
KERANGKA KAJIAN
Memuat Teori dan Konsep, Kerangka Analisa
METODOLOGI
Memuat Batas-batas Kajian, Strategi Kajian, Tempat dan Alasan Pemilihan Komunitas, Waktu Kajian, Metode Pengumpulan Data, Tabel Teknik
Pengumpulan Data
PETA SOSIAL MASYARAKAT DESA SUNGAIBUNTU
Memuat Lokasi, Kependudukan, Sistem Sosial Budaya, Sistem Ekonomi, Struktur Komunitas, Organisasi dan Kelembagaan, Sumberdaya Lokal
TINJAUAN KELEMBAGAAN PENGELOLA WISTA PESISIR “SAMUDERA BARU” DALAM UPAYA PENGEMBANGAN KAWASAN WISATA BERBASIS
KOMUNITAS LOKAL
ANALISIS KELEMBAGAAN KOMUNITAS PESISIR DALAM PENGELOLAAN WISATA LOKAL
Memuat Peranan-peranan dan Sistem Nilai yang ada pada Komunitas Pesisir dalam Pengelolaan Wisata Lokal kaitannya dengan Aspek
Struktural, Aspek Kultural, Aspek Ekonomi menjawab tujuan 1, Kekuatan-
64 kekuatan dan Persoalan-persoalan yang dihadapi Komunitas Pesisir dalam
Pengelolaan Wisata Lokal menjawab tujuan 2, Pengembangan Jejaring dalam Komunitas Pesisir bagi Pengelolaan Wisata Lokal menjawab tujuan
3, Strategi Pengembangan Masyarakat bagi Pengembangan Kelembagaan Komunitas Pesisir dalam Pengelolaan Wisata Lokal secara
Berkelanjutan.
IV. PETA SOSIAL KOMUNITAS PESISIR DESA SUNGAIBUNTU