119 tujuan, kepemimpinan, pembagian tugas dan peranan, pola hubungan dan
komunikasi, kerja sama dan pengetahuan. Upaya pemberdayaan bagi Pengembangan Kawasan Wisata “Samudera
Baru” Berbasis Komunitas Lokal dilaksanakan dengan mempertimbangkan potensi yang dimiliki oleh para pedagang di lokasi wisata dan stakeholders
kelembagaan lokal, kelembagaan pemerintah serta efektivitas potensi tersebut. Berdasarkan analisis potensi dan efektivitas tersebut, dapat dikaji peluang-
peluang yang dapat diberdayakan untuk mengembangkan dukungan dan meminimalisir hal-hal yang menghambat bagi upaya pengembangan kawasan
wisata secara berkelanjutan. Alternatif strategi pemberdayaan bagi Pengembangan Kawasaan Wisata “Samudera Baru” Berbasis Komunitas Lokal
yang dapat dilaksanakan berdasarkan penelitian dalam kajian ini adalah :
6.8.1. Strategi Penguatan Kelompok
Strategi ini ditujukan bagi : 1. penguatan kelembagaan pengelola kawasan wisata “Samudera Baru” yang
diarahkan untuk memperbaiki aspek keorganisasian tujuan, kepemimpinan, pembagian tugas dan peranan, pola hubungan dan komunikasi, kerja sama
dan pengetahuan; melalui strategi ini diharapkan terjadi keseimbangan antara sistem pengelolaan kelompok yang sifatnya informal dengan sistem
yang lebih profesional. 2. penguatan sosial ekologis dan keagrariaan; melalui strategi ini diharapkan
terjadi keseimbangan antara pencapaian tujuan-tujuan ekonomi dengan tujuan-tujuan sosial ekologis dan keagrariaan, meliputi upaya untuk
meningkatkan tanggung jawab dan solidaritas sosial sehingga bersedia untuk menerima saran, masukan dan keterlibatan stakehoders; mempertegas tata
aturan hukum pemanfaatan tanah serta meningkatkan kepedulian yang lebih optimal terhadap upaya-upaya pelestarian lingkungan bagi pengembangan
kawasan secara berkelanjutan.
6.8.2. Strategi Penguatan individu
Strategi penguatan individu diarahkan bagi peningkatan peran serta anggota didalam Kelompok Pengelola Kawasan Wisata. Melalui strategi ini individu
diharapkan dapat menyampaikan pendapat, harapan di dalam kelompok, terlibat
120 didalam pengambilan keputusan dan perencanaan, sehingga terjadi pola
hubungan yang seimbang antara ketua atau pimpinan dengan anggota.
6.8.3. Strategi Penguatan Jejaring
Strategi penguatan jejaring diarahkan bagi penguatan Kelembagaan Pengelola Wisata, baik secara horizontal maupun vertikal dalam upaya
pengembangan kawasan wisata secara tepat sesuai dengan konteks lokal dan berkelanjutan. Secara horizontal jejaring dilakukan dengan meningkatkan
keterlibatan dan peran serta anggota Kelompok Pengelola Wisata, para pedagang di lokasi wisata internal kelompok dan kelembagaan lokal di tingkat
komunitas BPD, tokoh masyarakat, tokoh agama, tokoh pemuda. Secara vertikal, jejaring dilakukan dengan meningkatkan keterlibatan dan peran serta
instansi terkait Sie. Pemberdayaan, UPTD PKP Kecamatan Pedes dan Dinas Penerangan, Pariwisata dan Budaya Kabupaten Karawang.
Strategi penguatan jejaring, baik secara horizontal maupun vertikal dilaksanakan melalui suatu pendekatan ”co-management”. Dharmawan 2005
mengungkapkan ”co-management” sebagai suatu tata laksana hubungan dalam pengelolaan sumber daya alam dengan melibatkan dua pihak atau lebih
stakeholders yang mana mereka secara bersama-sama mengadakan negosiasi, menentukan serta menjamin kerjasama secara fair dalam hal fungsi
manajemen, hak dan tanggung jawabnya. Fungsi manajemen ini menyangkut : 1. siapa-siapa yang boleh memanfaatkan sumber daya alam, dalam hal ini
sumber daya alam pesisir yang dijadikan sebagai kawasan wisata. 2. keputusan pengalokasian pemanfaatan sumber daya alam
3. keputusan tentang konservasi atau perlindungan terhadap sumber daya alam dari kerusakan lingkungan
4. perencanaan ke depan tentang pemanfaatan sumber daya alam
6.9. Ikhtisar